#Jadi tadi itu si(apa) ?Andi fresh graduate dari sebuah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan jurusan S1 Keperawatan baru satu bulan diterima bekerja di salah satu Rumah Sakit swasta terbesar di Jawa Timur.
Penempatan awal dia langsung ditempatkan di Unit Gawat Darurat (UGD). Bekerja di UGD berarti harus siap siaga selama shift berlangsung, karena pasien yang datang sebagian besar dalam kondisi gawat darurat, bahkan tidak sedikit yang datang sudah dalam kondisi sakaratul maut, sehingga tidak hanya skill yang cukup tapi juga kemampuan mengontrol emosi sangat dibutuhkan.
Bekerja di Rumah Sakit memang selalu dekat dengan cerita-cerita dunia lain. Andi sendiri bukan tipe orang yang penakut, tetapi dia juga tidak menantang untuk ingin bisa melihat atau mengalami hal-hal yang demikian.Hari itu seharusnya Andi dinas pada shift siang, tetapi ada temannya yang sakit, sedangkan pasien masih cukup banyak, bahkan semakin malam pasien yang datang semakin banyak sehingga kepala ruangan malam itu memintanya untuk dinas terus hingga maksimal pukul sebelas malam. Andi menyanggupinya, memang dinas nerus seperti itu hal yang biasa bagi para perawat UGD.
Hingga pukul sepuluh malam Andi dan rekan satu shiftnya sangat sibuk, mereka mengikuti dokter jaga UGD berlari dari satu bed ke bed yang lain. Pukul sebelas kurang seperempat kesibukan sudah mulai reda, sebagian besar pasien sudah banyak yang tertangani, pasien yang baru datangpun belum ada lagi. Andi sedang menuliskan catatan administrasi dari seorang pasien anak dengan diagnosa ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), anak ini datang bersama kedua orang tua dan kakaknya perempuan yang usianya kira-kira masih lima tahun. Beberapa hal yang berkaitan dengan kelengkapan administrasi ditanyakan oleh Andi kepada Sang Ayah, sementara Si Ibu menggendong adiknya, dan anak perempuan itu berdiri disisinya. Tiba-tiba anak perempuan itu melihat kearah pintu UGD yang sedang terbuka, karena baru saja ada security yang masuk mendorong brankart kosong dan belum sempat menutupnya kembali. Tangan mungilnya menarik-narik baju Ibunya,
"Ma...mama..lihatin deh..." kata anak itu sambil terus memandang ke arah pintu yang masih terbuka
"Apa sih Na ?" jawab mamanya tak begitu mempedulikan karena Si Adik yang sedang demam gelisah terus dalam gendongan.
"Itu lho Ma, kok di luar ada orang lagi berdiri...tapi... nggak ada kepalanya" jawab si anak perempuan lagi pelan
Seketika Andi dan kedua orang tua anak itu menoleh kearah pintu, tapi tidak ada siapapun diluar sana. Tak lama pintu UGD ditutup oleh security yang sudah selesai mengembalikan brankart. Andi dan kedua orang tua anak itu hanya bisa saling memandang.Jadi yang dilihat Na tadi si(apa) ?
YOU ARE READING
Haunted Hospital
HorrorKumpulan cerita horor yang terjadi di Rumah Sakit. Ditulis berdasarkan penuturan langsung dari mereka yang mengalaminya. Nama narasumber dan tempat kejadian disamarkan untuk privacy.