VI - I Don't Know

4.1K 517 60
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto

The Same Glass©2019

Collaboration with umayonnaise

Warning : AU, OOC, Typos, Rated M untuk keamanan, ejaan tidak serapi yang dikira, dll.

****

Sakura tidak tahu pasti kenapa suasana saat ini terasa canggung, ia dan Sasuke berada di lorong ruang tunggu, pihak rumah sakit sudah mengambil alih Naruto dan saat ini pria itu berada di ruang ICU.

Kepalanya penuh dengan pemikiran bahwa Sasuke sengaja melakukannya, tubuhnya masih gemetaran karena asumsi itu tidak mau hilang. Bagaimana cara pandang kekasihnya yang datar seolah tidak peduli jika Naruto bahkan mati di mobilnya.

Sakura bahkan takut duduk bersebelahan dengan Sasuke, nyalinya menciut. Ia menjadi lemah, menatap onyx kekasihnya saja ia enggan. Berdiri berjauhan seolah mereka tidak saling mengenal. Bagus sekali Haruno, kau sangat terlihat aneh di mata Sasuke.

Sasuke tidak mengatakan apa-apa, ia bangun dari duduknya dan mendekati Sakura. Berdiri tepat di depan gadisnya dan respon Sakura di luar dugaannya. Ya, Pinky terkejut dan menghantam tembok di belakangnya, memalukan sekali memang, tapi ia sudah terlambat menghentikan kejadian ini.

Pinky menengadah, menatap onyx Sasuke yang memandangnya menyeluruh, alisnya terangkat satu sambil berucap, "Ada apa?"

"Aku baik-baik saja." Pinky buru-buru menunduk, ia merasa tertekan.

"Kau terlihat tidak baik Sakura."

"Aku hanya syok." Sakura mencoba berdalih. "Naruto akan baik-baik saja kan?"

Sasuke beralih menatap pintu ICU yang tertutup, lalu kembali pada kekasihnya. "Dia tidak terluka parah."

Sakura tidak puas dengan jawaban Sasuke, sangat terlihat sampai Sasuke menghela napas sejenak. "Meskipun bukan dokter umum, aku cukup tahu organ vitalnya tidak mengalami hal serius Sakura."

"Oke." Sakura mencoba tersenyum. "Aku lega mendengarnya."

"Kau khawatir padanya?"

"Tentu saja." Sasuke menatapnya aneh, dan Sakura buru-buru melanjutkan kalimatnya. "Maksudku—dia temanku. Aku baru saja lulus, dan kita harus menghabiskan waktu bersama lebih banyak tanpa ada masalah bukan begitu?"

Sasuke tidak menjawab langsung, pria itu diam sejenak. "Kau benar."

"Apa kau haus Sasuke? Aku bisa belikan minuman di minimarket di depan sana."

"Biar aku saja." Sasuke menepuk kepala Sakura pelan. "Kau tunggu di sini."

Sakura mengangguk seperti anak anjing penurut, setelah kepergian Sasuke ia memilih duduk dan menenggelamkan kepalanya dalam lipatan tangannya.

Sadar Sakura! Kekasihmu tidak mungkin melakukannya dengan sengaja!

Kepalanya kembali ditegakkan, mungkin Pinky harus menjernihkan pikirannya. Membasuh wajah dengan air dingin bukan ide yang buruk.

***

"Kau baik-baik saja, Naruto?"

Naruto menatap Sakura yang gelisah, merasa telah membebani temannya. "Maaf aku merepotkan kalian."

"Tidak." Sakura menggeleng pelan. "Kau sangat merepotkan."

Sudut bibir Naruto tertarik ke atas. "Di mana kekasihmu? Apa dia tidak cemburu melihatmu selalu menjengukku?"

The Same GlassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang