16. Pernikahan Impian Zidan Rena (PIZR)

4.3K 397 35
                                    

Haiy sayong readers..
Maafkanlah bunda yang sangat jauh dari kata telat..
Bunda sibuk gaes, gak ada double up gaess,,
Bunda repot mengabdi ke bumer biar dibilang mantu kesayangan, bukan pengabdi ketan😝

Jangan lupa vote ⭐gaess


Cukup harga bensin aja yang diturunkan
Perasaan kamu jangan😁

Happy reading
.
.
.
.

Rena duduk di cafe sendirian. Dia sedang menunggu calon bumer, siapa lagi kalau bukan Rania.

Rania datang menghampiri Rena yang sedang menyesap pelan machalattenya harus terhenti karena senyuman wanita paruh baya yang kini ada di hadapannya. Memeluknya erat dan tak lupa cipika-cipiki khas perempuan pada umumnya.

"Maaf ya sayang, Mama telat datangnya" Rena hanya tersenyum dan mengangguk. "Dih ini semua tuh gara-gara si mantan" Rania berdecak kesal. "Oh ya, kamu udah ketemu sama Papanya Zidan?"

"Om Affandi?" Rania menggeleng. Rena mencoba mengingat lelaki paruh baya yang wajahnya hampir mirip dengan Zidan. "Oh maksudnya Tante, Papanya Gana juga?"

"Kamu kenal Gana sayang?" Rena mengangguk.

"Temen saya waktu SMA tante" Rania mengangguk paham.

"Rena" Rania memegang tangan Rena dan meremas tangan Rena pelan. "Zidan cemburu sama kamu saat kamu dekat dengan lelaki lain termasuk Gana, adik tirinya sendiri"

Penjelasan Rania berhasil membuat Rena menganga ditempatnya, dan berhasil membuat Rania tertawa geli melihat ekspresi Rena.

"Yuk sayang, kita fitting baju untuk acar pernikahan kalian" Rena mengangguk, meminum machalatte miliknya sebelum pergi bersama Rania.

🔫🔫🔫

Rena berdiri di deretan kebaya pernikahan. Dia dibuat bingung untuk memilih warna yang cocok untuknya. Rena memegang kebaya berwarna coklat susu, mengamatinya sejenak dan dia tersenyum.

"Itu bagus, kamu pasti cantik" suara bariton itu mampu membuat Rena berbalik dan mengamati wajah tampan didepannya. Zidan berdiri dengan senyuman yang menawan, yang membuat jantung Rena kelonjotan. "Coba gih" Zidan menarik Rena lembut menuju kamar pas.

Rena ragu untuk keluar, mengamati penampilan dirinya sebentar, lalu segera berganti dengan pakaian kerjanya. Rena tidak ingin memperlihatkan kebayanya pada Zidan untuk saat ini.

Zidan mengernyit bingung saat melihat Rena sudah berganti dengan baju kerjanya. Rena hanya memasang wajah datarnya, lalu melenggang pergi meninggalkan Zidan yang kebingungan.

"Haiy sayang, gimana?" Rania mendekati Rena yang berjalan kearahnya. Rena berbisik tentang kebaya yang dia coba tadi ke Rania, Rania mengangguk dan terkikik geli melihat Zidan yang manyun. Sungguh seperti bukan anaknya, dia lebih banyak berekspresi sekarang sejak lamarannya diterima oleh Rena.

"Udah kan semua? Ayo pulang" ajak Zidan kepada kedua perempuan didepannya.

Zidan keluar lebih dulu menuju parkiran, meninggalkan fua perempuan yang terkikik geli dibelakangnya.

"Mama harap, kamu mau menerima Zidan sepenuh hati kamu Rena, Mama yakin kalau Zidan gak akan ngecewain kamu" Rena hanya tersenyum tipis mendengarnya.

Menerima dengan sepenuh hati? Bisakah?. Batin Rena bertanya.

🔫🔫🔫

Rena kini duduk dan dirias kembali oleh sang MUA, salah satu teman sekolah Zidan dulu. Yang dengan senang hati memberinya harga teman. Rena mengamati wajahnya yang tampak berbeda dari biasanya yang hanya menggunakan make up tipis.

"Cantik kan? Gimana gak kecantol tuh pak pol satu" Fitria tersenyum saat melihat hasil kerjanya. "Gue rasa beneran deh si pak pol itu jatih cinta se jatuh jatuhnya ke elo, gak mungkin juga dia rela nikah, sampai dia datangin gue dan bilang dengan nada pongahnya, kalau lo yang akan jadi pengantinnya waktu gue ejek di nikahan gue saat itu"

Rena tersenyum dan dia menerawang pagi tadi, saat dia duduk berdampingan dengan Zidan yang mengucapkan ijab qobul dengan penghulu. Hanya dengan satu tarikan nafas, dia mampu membuat Rena menangis haru bersama Azalea dan Rania. Rena sudah resmi menjadi istri Zidan.

Zidan masuk kedalam dengan membawa sepasang sepatu berwarna gold kearah Rena yang sedang duduk dan dibenarkan hijabnya oleh Fitria. Zidan berjongkok dan memasangkan sepatutnya tanpa sungkan.

"Saya bisa sendiri kak" tapi kata protes itu tak masuk ke telinga Zidan dengan baik. Zidan cuek saja dan kembali memasangkan high heels itu ke kaki Rena yang tertutup kaos kaki berwarna senada dengan kulitnya yang eksotis.

Zidan mendongak dan tersenyum manis kearah Rena yanh menunduk malu dengan perlakuan Zidan. Jantungnya berdetak berkali-kali lipat. Saya dqn menggenggam tangan Rena dan mengisyaratkan dengan mata pada Fitria agar meninggalkannya berdua.

"Iya deh, gue pergi dulu ya bucin. Baek-baek sama istrinya yang sah" kelakar Fitria yang mendapat pelototan dari Zidan.

"Haiy istriku"

Blush

Memerah sudah pipi Rena hanya dengan panggilan 'istriku' oleh mulut lamis Zidan yang biasanya terasa pedas seperti bon cabe level iblis.

"Kamu cantik Renata. Dan aku cinta kamu" kecupan hangat mendarat di punggung tangan Rena, Rena masih menunduk malu dengan perlakuan Zidan seperti ini. "Ayo kita keluar, banyak tamu yang sidah menunggu" Zidan menarik Rena lembut menuju ballroom tempat mereka mengadakan resepsi.

Rena meremas lengan Zidan, saat mereka akan melaksanakan prosesi pedang pora ala perwira polisi. Rena hanya pernah melihat video pernikahan Azalea dengan Arsa saat itu, fia masih ingat bagaimana dia mengucapkan keinginannya yang bisa didengar oleh saudaranya.

"Pengen deh waktu nikah besok, kakak bisa ngerasain prosesi pedang pora kayak Mama" Azalea tersenyum saat itu dan mengusap kepala Rena. "Tapi maunya jadi istri polisi aja ah, gak keseringan ditinggalkan tugas kayak Papa" Arsa hanya tertawa menanggapinya.

Dan sekarang Rena mendapatkan mimpinya saat itu. Menjadi istri seorang perwira polisi dengan pangkat IPDA Zidan Malik saat ini.

 Menjadi istri seorang perwira polisi dengan pangkat IPDA Zidan Malik saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Selamat datang di dunia coklat sayang. Selamat menjadi ibu Bhayangkari ku"

🔫🔫🔫

Dikit aja ya gaesss 😉😘

Invite my heart (Teredia E-booknya di Playstore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang