Musibah Hati

6 0 0
                                    

Angin yang bertiup kencang
menolak masa-masa permata
terhempas ke lantai
berkecai.

Api rindu yang menjulang
membakar hangus perasaan
merentungkan sisa-sisa
binasa.

Lalu tanah pun memakan hati
berulat; membusuk
antara redha dan ternanti-nanti
aku benci diri.

Moga air mata yang ditadah
cukup untuk menyiram cinta
bertunaskan sabar
hari-hari.

Cahaya Kekasih
3 September 2019
05:45 pm

Kata HatiWhere stories live. Discover now