Negeri kincir angin, pemandangan bunga tulip yang berwarni warni memanjakan mata siapapun yang melihatnya, termasuk gadis yang berusia 23 tahun itu,
Dia adalah
Ayana magfirah
"Subhanallah, indah sekali cipataan mu ya Allah" gumam ayana ia begitu terpaku melihat bunga yang bermekaran di negri kincir angin itu
Angin yang bersepoi sepoi meniup pashmina yang ayana gunakan
Menambah kesan anggun yanga ada pada dirinyaAyana yang jauh jauh dari belanda, tidak semata mata hanya untuk berlibur melainkan ia menuntut ilmu di negri itu, ia mendapatkan beasiswa dari kampusnya, dengan kesempatan yang emas ini ayana akan memanfaatkannya
Bukan berarti ayana tidak mampu, Ia mendapat beasiswa sebagai mahasiswi yang berprestasi, Orang tua ayana, umi-fatima dan abi-fatah sangat bangga kepada putrimya itu
Awalnya mereka was was untuk melepas ayana di negeri orang, namun mereka harus menyampingkan ego mereka, bukankah ini adalah impian ayana sedari kecil?
"Assalamu'alaikum, umi rencananya ayana akan balik ke jakarta esok lusa, apa umi dan abi ingin ayana belikan sesuatu"? Tanya ayana
Yang sedang menelfonRencananya ayana akan balik ke tanah air esok lusa, karna urusanya telah selesai, maka ia akan kembali ke tanah air.
Ayana yang sedang berada di belanda itu sedang mengikuti debat agama mewakili kampusnya, sekaligus mendapatkan beasiswa S2 jika kelak ayana menyelesaikan S1.
"Waalaikumsalam, abi sama umi, nggak minta sesuatu dari mu nak, abi sama umi berharap semoga ayana pulang dengan selamat" jawab fatima, ia memang begitu merindukan gadis kecilnya itu, walaupun bagaimana menurutnya ayana tetaplah gadis kecilnya
"Insya Allah yah mi, Ayana tutup dulu mi, di sini sudah waktunya sholat asar"
"Iya sayang, Kamu hati hati, jaga diri baik-baik"
"Iya mi, assalamualaikum "
"Waalaikumsalam "
Setlah menutup telfon ayana kemudian berjalan mencari masjid terdekat untuk melaksanakan kewajibanya sebagai muslimah
"Bi, insya Allah, esok lusa ayana akan balik bi, umi nggak sabar ngasih taunya"
"Sabar dong mi, Semuanya kan butuh proses" ujar fatah tenang
.
.
."Sadakallahul a'dzim" Ucap alfin mengakhiri bacaaannya,
alfin gifari hermansyah, Adalah anak pertama dari iqbal hermasnyah, Alfin mempunyai adik yang selisih umurnya beda 2 tahun darinya, dia adalah bian, Seorang hafiz yang berumur 25 tahun, alfin juga termasuk hafiz dengan hafalan 30 juz di umur yang 27 tahun,
Alfin sekarang menjabat menjadi Ceo di perusahaan milik ayahnya, Lain dari bian, yang sedang melanjutkan pendidikannya sebagai dokter
Alfin lulusan dari kairo, al-ashar, jadi wajar jika di usia mudahnya mampu menghafal Al-qur'an serta hadist
" bian, mintol dong ambelin hp abang yang di lemari itu" tunjuk alfin
Dengan senang hati Bian mengambilkan hp miliknya abangnya itu
"Syukron bian"
"Afwan bang"
Alfin kemudian membuka aplikasi yang berwarna hijau dengan gembar telfon, ia kemudian membuka chat dari salah satu wanita yang ia kagumi
Aisyah Az-zahra
Assalamu'alaikum fin,
Maaf jika dengan hal ini
Akan membuat mu terkejut, sebelumnya aku
Minta maaf alfin, aku ingin kita membatalkan taarufan yang kita jalani, dengan penuh keikhlasan aku menolak Khitbah dari mu
Maaf jika itu membuat mu terluka , tapi aku tak ingin menambah luka di hatimu dengan hadirnya pria yang akan dijodohkan dengan ku
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Bukan Surgaku
Spiritual~ayana magfirah Surga siapapun Yang mendengarnya akan merasakan yang namanya keindahan dan kenyamanan, namun bagaimana dengan surga ku? Kini Surga yang ku harapkan lenyap begitu saja. Surga ku tak seindah surga yang di miliki oleh orang lain. m...