Monster part 6

162 19 2
                                    

***

Jeongin dapat memutuskan rantai di tangannya dengan mudah, wajah manisnya kini tampak lebih dingin dan 'buas', membuat sosoknya menjadi benar-benar seperti boneka yang tak tersentuh.

"Jangan membuat ku melakukan hal ini pada kalian" hardiknya tenang, menatap para prajurit yang siap menyerangnya.

"Menyerah lah! Kami tidak akan melukai mu!" kata Chan lantang.

"Tidak!" teriak Jeongin cepat. Sorot matanya berubah takut, menatap Hyunjin yang sejak tadi menatap kearahanya.

Jelas. Ia tidak mau jika sampai harus melukai orang-orang itu, tapi di satu sisi ia marah akan hal yang dirinya sendiri tak memahaminya.

Dan hal yang tidak di inginkan itupun terjadi. Prajurit Cyprus melakukan serangan dan memaksa Jeongin mempertahankan diri dengan kekerasan pula. Si Aquamarine itu bergerak lincah, rambut Merahnya bersinar terang sama sekali tidak membatasi ruang geraknya. Ia dapat dengan mudah mengoyak para prajurit yang lengah, darah bercecer, dan semakin membuat keadaan memanas. Jeongin dapat menyerang dengan langkah pasti semakin mendekati dinding tinggi yang melingkupi markas itu.

Sosok indah itu pun kini berlumuran darah, namun matanya menyiratkan penyesalan yang mendalam, tapi ia tak bisa menghentikan gerak tubuhnya begitu saja. Ia bergerak sangat cepat, membuat para prajurit kewalahan dan tak bisa mencegah saat sosok itu melompat keatas dinding pembatas.

"Kejar dia!!" perintah Chan menggelegar.

Hyunjin spontan berlari kearah gerbang, berusaha mengejar Jeongin yang telah melompat turun ke sisi lain dinding. Perasaannya kini campur aduk, ia tak mau kehilangan pemuda berambut merah itu begitu saja.

"JEONGIN!!" panggil hyunjin hingga otot-otot di lehernya tercetak jelas.
Si Aquamarine yang berada bermeter-bermeter darinya pun menoleh.

Tak ada kata yang terucap dari mulut keduanya. Wajah bagai boneka itu melunak menatap Hyunjin, yang kini berjalan kearahnya.

"Aku sudah bilang bukan? Tidak akan ku biarkan satu orang pun yang melukaimu" ucap Hyunjin yang telah berdiri berhadapan dengan jeongin. Mereka saling bertatapan penuh arti.

Hyunjin mengusap pelan pipi halus jeongin yang terdapat bercak darah para prajurit. Tiba-tiba ia meraih tangan kanan jeongin dan mengarahkan ke perutnya. Dan pemuda itu menggeleng, mengerti maksut Hyunjin.

"Mereka tidak akan berhenti kalau kamu tidak melukai ku" ujarnya. Jeongin tetap menggeleng.
Pria tampan itu merogoh saku celana army'nya, mengeluarkan sebuah pisau lipat yang di ayunkannya pada Jeongin, tapi si rambut merah itu refleks menangkisnya dan menusukkan pisau di tangan Hyunjin ke perut rata pria itu.

"Ugh..." Hyunjin membungkukkan tubuhnya menahan rasa sakit yang luar biasa, Jeongin tampak tercekat dengan apa yang baru saja terjadi.

"Lepaskan dia!!" teriak pemimpin para prajurit. Jeongin yang kini ketakutan spontan membalikkan tubuh Hyunjin untuk di sandera.

"Jangan mendekat atau ku koyak perutnya" ancaman keluar dari bibir ranum jeongin. Para prajurit terlihat tegang, terlebih sang Jendral memberi isyarat untuk tak menyerang.

Dengan nafas yang berat dan wajah yang mulai pucat ia menurut saja saat tangan Jeongin yang melingkar di lehernya menyeretnya mundur. Membiarkan pemuda itu menyeretnya masuk ke dalam hutan belantara hingga tak lagi melihat para prajurit.

BERSAMBUNG~

MONSTER (HYUNJEONG/ HYUNJIN JEONGIN /FANTASI) ##Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang