🍃
Halo, ini Kimura Naomi, gadis berusia 17 tahun yang masih aktif bersekolah disalah satu SMA yang ada di Tokyo. Tak ada yang spesial dariku, aku hanyalah seorang gadis biasa yang tak terlalu banyak teman disekolahku, tentu saja itu berarti aku bukanlah seseorang yang terkenal disekolah.
Aku tak pandai, tapi tak juga bodoh. Aku hanyalah seseorang yang biasa saja.
Hari-hariku juga biasa saja, tak ada hal yang mengesankan terjadi pada tiap harinya. Benar-benar biasa saja. Aku merasa aku mulai bosan dengan keadaan seperti itu, aku ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan, mungkin seperti mengelilingi dunia? Atau menjadi detektif tiba-tiba? Ah mustahil, aku takkan bisa melakukan apapun.
Sekarang waktu sudah menunjukan pukul 5 sore, begitulah angka yang tertera dilayar ponselku. Aku menghembuskan nafas kesal, aku sudah lebih setengah jam berdiri di halte bis, tapi sampai sekarang belum ada bis yang datang. Sial.
Bahkan sekarang langit sudah mulai menggelap dan sepertinya juga mau hujan. Hingga akhirnya sang dewi keberuntungan-pun beralih kepadaku, bis itu datang, tanpa basa-basi aku langsung masuk kedalam.
Bis ini sudah penuh, bahkan rasanya sulit untuk melewati beberapa orang yang berdiri karna tak kebagian kursi lagi. Tapi aku tak peduli, yang penting aku sudah masuk kesini dan akan pulang ke rumah.
Aku mencari letak yang tak terlalu sesak, hingga akhirnya ku temukan di pojok bis. Hanya ada seorang bapak tua yang sedang memangku anak gadisnya dan lalu disebelahnya ada nenek tua yang membawa plastik belanjaan sayur mayur.
Dan kursi diseberangnnya, ada seorang pria kantoran dengan setelan jas rapi dan disebelah orang itu ada seorang anak SMA, dia laki-laki dan juga seragam sekolahnya adalah seragam dari sekolahku. Itu bukti kuat bahwa orang itu teman satu sekolahku, tapi aku tidak mengenal dia siapa dan dia juga pasti takkan mengenalku siapa meskipun kami sama-sama memakai seragam asal sekolah yang sama.
Nafas ku sedikit sesak, karna didepanku ada pria kurus yang terlihat berantakan sedang merokok dengan santai dan sampingnya lagi seorang anak kecil yang sibuk memainkan game diponselnya sedari tadi. Well, aku dan dua orang itu sedang berdiri disini.
Baru dua menit, rasanya hidungku tak bisa menghirup udara segar, asap rokok pria kurus itu benar-benar menggangguku.
Sesekali aku tak sengaja melirik anak laki-laki satu sekolahku tadi, dia tak sedikitpun menoleh kearahku, hei, untuk apa juga dia melihatku?
Dia melipat tangannya, menatap kearah depan meskipun disana hanyalah terdapat pemandangan orang-orang yang berdiri di bis. Wajahnya datar, tak ada mengekspresikan apapun, kira-kira bagaimana hari-harinya disekolah? Apakah membosankan sepertiku juga?
Aku melihat pin nama yang ada di jas sekolahnya, Nama Hamada Asahi tertera nyata disana. Sekalipun aku sekarang tahu namanya, aku tetap tidak tahu dia siapa.
"Kamu liat apa?"
Pertanyaan itu membuyarkanku, sekarang orang bernama Asahi itu menatapku. Rupanya aku sudah terlalu terbuai memikirkan orang yang tak ku kenal ini hingga akhirnya aku kedapatan sedang melihat kearahnya.
Aku belum menjawab pertanyaannya tadi, sekarang dia tiba-tiba berdiri dari kursinya.
"Duduk"
Dia mengatakannya dengan pelan tapi aku cukup mendengarnya meskipun didalam bis ini agak bising.
Tunggu, dia menyuruhku duduk di kursinya??
"Duduk aja", ujarnya lagi. Tak ada senyuman atau ekspresi apapun ketika dia mengatakan itu padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ LIGHT [Hamada Asahi]
Fantasy[TAMAT] Sama seperti sebuah cahaya, kamu hanya bisa ku lihat, takkan bisa ku tangkap, apalagi ku genggam. "Oi, Naomi! Terima kasih"-Asahi.