chapter 5

4 1 0
                                    

" tidak ada yang pernah aku sesali dari pertemuan ini hanya saja kenapa aku tidak berusaha lebih keras untuk menunjukan bahwa hati ini begitu tulus, setidak nya orang benar cinta pertama tidak pernah berhasil"
Ophelia
" aku menyadari ketika melihat mata mu dan semburat merah seperti cherry yang ditunjukan hanya untuk ku, berharap kau tidak menutup hati mu walaupun beberapa kali kecewa aku lihat di mata mu"
Pratama

Flashback
Ophelia pov
Sudah seminggu ini sejak ayah dpindah tugaskan ke kota kembang yang sejuk ini, kami tinggal di sebuah komplek dekat keluarga ibu tepat ny dekat dengan rumah tante adik nya ibu. Ayah bekerja di kantor pemerintahan jadi memang tidak aneh kita beberapa kali berpindah kota dan provinsi bahkan adik ku saja lahir di kalimantan. Rumah tante terhalang 4 rumh dari sini dia punya anak laki-laki duduk dikelas 5 SD, adik perempuanku derila kelas 2 SMP dan  aku sekarang dtahun terakhir SMA sebenar ny sangat susah untuk beradptasi lagi tapi ibu tidak mau aku ada di kota orang sendirian perpindahan ayah kadang tidak tentu bisa bertahun-tahun atau hnya bberpa bulan. Komplek perumhan ini bukan yang bnyak rumah- rumah besarnya tapi cukup nyaman dan sederhana, kalo jalan kedepan dekat pos satpam itu ada mini  market yang setiap malam minggu beberapa anak-anak muda nongkrong dsitu sambil bercanda dan aku cukup suka lingkungan ny tidak terlalu sepi dan tidak terlalu ramai tetangga nya lumyan akrab dengan ibu dan smua jadi kenal aku dan derila.

" rila...bisa kasih pisang bakar  ini gak ke bu asih" aku dengar ibu memanggil derila dari arah dapur, firasat buruk nya adalah derila tidak menyahut  dan pasti ibu akan manggil.
" lia..." benar saja aku memutar bola mata ku sambil beranjak dari tempat tidur dan meletakkan komik ku di tempat tidur. Ketika aku sudah ada didepan ibu dia menyerahkan sepiring pisang bakar keju coklat untuk aku berikan pada tetangga didepn rumah ku.

" derila kemana sih bu..?" Tanya ku dengan kesal.

" udah deh gak usah bt gthu kmren bu asih ngasih kita peyeum goreng ini piringny bu asih seklian balikin" kata ibu sambil melnjutkan membereskan dapur lagi, aku berlalu menuju kerumh bu asih dengan memakai celana pendek coklat dan kaos polos pink rambut pendek dengan poni depan.
Aku membuka pagar nya yang memang gak dikunci dan diteras sudah berdiri smbil menatap pada ku seorang laki-laki dengan tubuh tinggi,tegap, putih, badanny tidak besar tp tidak terlalu kecil. Aku hampiri terpesona sesaat karena dia seperti tokoh komik remaja yang sering aku baca Aku tersenyum simpul sambil mengnganggukan kepala.

" bu asih ny ada kak?" Tanya ku ramah.

" mama lagi pergi baru aj..." jawab nya, dan ya allah suara nya renyah cem gorengan anget enak Tanpa sadar ophelia tersenyum lebar.

"Ada apa ya?" 

" oh ini mau balikin piring kak, sekalian ada makanan dari ibu" kata ku sambil menyodorkan piring yang berisi makanan

" oohh iya..iya.. "  ktnya sambil mengambil piring yang disodorkan.

" kamu tinggal dimana?" Tanyanya ramah

" itu di depan rumah kakak"

" oohh tetangga baru... mau msuk dlu?"

huuhh...ditawarin masuk tuhh terus ngapain ntar canggung bnget kayak nya.

" gak usah deh kak mau langsung aja permisi "

" oh ya mksih ya.."

" iya sama-sama"

Ophelia pov end.

Meet My SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang