10

1.7K 323 92
                                    

Dia aman. Semesta dan seisinya mengiyakan itu dalam bisu.

🍫🍫🍫

Seungyoun mengerjapkan matanya perlahan. Sinar mentari yang menerobos tirai berwarna putih susu itu bisa dibilang membangunkannya.

Ia melihat sekeliling. Dia sungguh belum pikun untuk mengenali kamar siapa yang sedang ditinggalinya.

"Bukannya semalem aku pulang ke rumah? Kok udah balik ke sini lagi?"

Seungyoun menyibak selimutnya, lalu buru-buru keluar kamar.

Netranya menangkap sosok pemilik rumah--Han Seungwoo-- di dapur. Seungyoun mendekatinya perlahan. Pria Han yang sedang memasak membelakanginya mana tahu kalau tamunya sudah bangun.

"Hyung?"

Dug!

"Aah!" Seungwoo mundur, lalu mengibaskan tangannya ribut. Tangannya tak sengaja menyenggol panci panas karena kaget. Seungyoun segera berlari mendekat lalu mematikan kompor.

"Astaga. Hyung maaf. Aku nggak bermaksud ngagetin, Hyung. Mana yang sakit Hyung? Astaga maaf, Hyung, maaf." Seungyoun memegang lengan bawah Seungwoo lalu matanya bergerak cepat mencari titik dimana tangan Seungwoo terkena panci panas.

Ketemu. Di pergelangan tangan kiri yang kini memerah dan setengah melepuh.

"Astaga, Hyung! Sini sini duduk dulu." Seungyoun panik setengah mati. Seungwoo duduk di kursi makan memperhatikan Seungyoun yang ribut berjalan kesana kemari.

"Hyung, itunya ditaruh dimana? Rak bagian mana? Dimana Hyung?"

Seungwoo mengernyitkan kening. "Itunya apa?"

"Itunya, astaga, apa, sih, namanya. Itu yang buat ditaruh di tangan. Yang bisa buat ding--"

Seungwoo tersenyum kecil. "Salep?"

"NAH ITU! Dimana, Hyung?!"

"Rak ruang tamu. Dekat buku-buku."

Seungyoun segera melesat. Matanya bergerak cepat mencari salep untuk mendinginkan luka melepuh Seungwoo.

"Aduh, mana, sih, salepnya? Salep, jangan hilang dulu. Hilangnya nanti-nanti aja kalau udah nggak dibutuhin. Astaga dimana salepnya, Ya Tuh-- NAH KETEMU!" Seungyoun menyambar salep berwadah putih tersebut lalu segera membawanya ke ruang makan.

Seungyoun berlutut menjatuhkan dirinya di hadapan Seungwoo yang duduk di kursi. Hidungnya sibuk mengambil udara untuk dihirupnya dalam-dalam.

"Hah.... Hah.... Hyung ini salepnya. Sini aku pakaikan," Seungyoun mengambil tangan Seungwoo yang berada di paha, lalu sedikit kembali mencari titik merah di tangan Seungwoo. Jari-jari lembutnya mulai bergerak teratur mengoleskan salep di atas luka bakar Seungwoo.

"A-aw!"

Seungyoun mengangkat tangannya. "Maaf, Hyung. Aku menekan lukamu, ya? Maaf aku nggak sengaja...."

Seungwoo tersenyum tipis. Lalu mengulurkan tangannya di hadapan Seungyoun. Mengisyaratkannya untuk kembali mengobati luka melepuh di tangannya.

Seungyoun melakukannya kembali. Namun, lebih pelan. Dirinya beberapa kali mendongak menatap khawatir pada Seungwoo yang wajahnya hanya berjarak beberapa centi di atas pucuk kepalanya.

"Sudah, Hyung. Hyung istirahat aja, ya? Biar aku yang lanjutin masak. Semuanya salahku juga, ngagetin hyung tadi."

Seungwoo menggeleng pelan sembari terkekeh. Dia mengusak pelan rambut Seungyoun yang tepat berada di bawah tangannya yang tanpa luka.

"Kamu nggak ngagetin. Hyung aja yang mudah kaget. Hehe," Seungwoo tersenyum kikuk.

Seungyoun menarik bibirnya ke bawah. Harusnya dia tahu, kan, kalau Seungwoo ini lebih baik jangan dikagetkan?

Tapi memangnya siapa dia hingga harus tahu menahu tentang Seungwoo?

"Hyung, maaf aku beneran minta maaf..., aku nggak tahu kalau hyung gampang dikagetin. Tangan hyung jadi kena panci sampai melepuh gini," sesal Seungyoun. Kepalanya ditundukkan. Entah. Tak berani dia menatap Seungwoo yang jelas-jelas tidak marah padanya.

Seungwoo mengangkat wajah Seungyoun agar mendongak memandangnya. Seungwoo seolah menemukan rasa sesal pada mata pria yang lebih muda darinya itu. Tanpa sadar pria Han tersenyum hangat.

"Nggak. Bukan salahmu, Youn. Jangan nyalahin diri sendiri, ya? Kita masak sama-sama aja, yuk?"

Seungwoo berdiri, sehingga Seungyoun pun ikut berdiri.

"Hyung nggak marah?" Seungyoun menahan langkah Seungwoo, lalu menatap si pria Han tepat di matanya.

"Nggak ada yang bisa marah sama manusia semanis kamu, Youn."

To Be Continue

INI APA APAAN KO JADI RADA CRINGE GINI YAAA:((((((

Btw, jangan nungguin konflik yaaaa
Masih rada jauh soalnya wkwkwkkw

Gais doain aku besok senin mau uts😭
Maaf kalo updatenya agak molor
Tapi aku usahain up kok
Doain ada waktunyaa^^

Semoga suka yaaa
See you💜

Always In My SideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang