Tertidur dengan mata basah yang perlahan mengering meninggalkan jejak, gadis itu terlelap setelah memikirkan banyak hal.
Kepercayaan yang ia rajut sedikit demi sedikit dihancurkan begitu saja dalam sekejap.
Nyatanya ketakukan akan ditinggalkan selalu menghantui hidupnya.
Kembali ia kesepian, gadis itu hanaya berbaring diranjang sembari memainkan ponselnya.
Menonton beberapa video dari konten favoritnya. BTS selalu bisa sedikit menghilangkan kesedihannya. Ia membaca tweet dan komentar para army juga menonton fancam konser love yourself tour in seoul pada beberapa postingan fanssya,
Yeri tiba-tiba tertawa lirih dan mendongakkan kepalanya ke atas.
"Bangtan, apakah keputusan ku untuk memasuki kehidupan kalian adalah benar?"Yeri kembali menghela napas panjang . memikirkan banyak hal hingga ia bahkan terlalu sulit mengontrol diri. Apa ia mengmabil keputusan yang tepat? Oh.. Yeri sudah memutuskan kehidupannya.
Beberapa hari yang lalu ia diterima menjadi Manager BTS setelah melakukan beberapa seleksi. Waktu itu ia sangat bersyukur karena salah satu mimpinya terwujud.
Tetapi masalahnya orang yang selalu disisinya tidak mengijinkan hal tersebut. Kemudian tadi malam, lelaki tersebut meninggalnya begitu saja. Dia mengingkari janjinya. Dia tidak datang saat Yeri menunggu selama tiga jam. Dia kembali membuka lama Yeri tentang ditinggalkan. Dia menghilangkan kepercayaannya. Dan sekarang Yeri membencinya.
Yeri kembali meneteskan air mata saat mengingat lelaki itu, untuk menceritakan apa yang terjadi Yeri seakan tak sanggup bahkan hanya untuk menyebutkian namanya saja ia enggan.
Yeri menghapus air matanya, ia sudah mengambil keputusan untuk hidupnya kali ini.Drttttdrttt ddrttttt
Yeri terpekik kaget saat ponselnya tiba-tiba bergetar, ia mengambil benda segiempat itu dan menatap layar ponselnya.Wajahnya mengguratkan senyum kala nama adiknya -Bocah Tengik- terpampang disana.
"KAK! KAU SUDAH GILA HAH?" Teriakan bocah tengik terdengar saat Yeri menekan tombol hijau.
"Kau apa-apaan? Tak mengucapkan salam pada kakakmu?" ujarnya tenang dengan senyum miris yang ia tampilkan.
"Kak, kau tak akan pergi ke Korea kan?"
"Bighit sudah mengeluarkan statementnya ternyata." Gumam Yeri.
Suara hela napas adiknya terdengar sangat jelas, "Kau bercanda kan? Dengan kondisi itu ma-""Aku baik-baik saja, lang!"
"KAU TAK BAIK-BAIK SAJA!" teriakan penuh emosi dari adiknya itu membuat Yeri merasa hatinya tercubit."Kau ini benar-beanar kurang ajar, meneriaki kakakmu seperti itu!."
"Ya, aku kurang ajar. Itu supaya otak bodohmu jalan. Kau sakit kak! Kau baru saja ditinggalkan lagi kan? Sampai kapan kau akan selalu melarikan diri? Bahkan dari aku dan bunda." Suara adiknya terdengar lirih diakhir kalimatnya membuat Yeri memejamkan matanya merasa sesak.Yeri menarik napas panjang, " Lang, kakakmu ini memang bodoh. Tapi kakakmu ini juga punya mimpi."
"Mimpi bangsat!"
"Galang!"Suara isak tangis adiknya terdengar dari seberang telpon, "Tolong jangan pergi kak, aku dan bunda akan tinggal bersamamu, apapun yang terjadi padamu kami tak ingin meninggalkanmu, lagi" lirih adiknya diakhir kalimat.
"Galang, kau punya masa depan yang panjang, yang perlu kau lakukan adalah bersekolah dengan baik, menjadi kebanggaan bunda. Bunda sudah tua, dia harusnya menikmati masa tuanya dengan bebas, bukan mengurusiku." Yeri mencoba memberi alasan sembari menenangkan pikirannya.
"Bunda sedang menangis kak. Aku juga menagis. Kau benar-benar kakak paling jahat yang pernah ada." Jawaban Galang membuat Yeri semakin erat memejamkan matanya dan meremas dadanya yang tiba tiba terasa sesak.
"Aku tahu. Maka dari itu jangan seperti kakakmu ini." Ucap Yeri lirih.
Galang tak mengucapkan apapun dan hanya terus menangis.
"Galang, jaga bunda dengan baik! Aku menyayangimu. Aku tutup!"
Yeri mematikann panggilannya lalu menunduk menenggelamkana wajahnya hingga suara isakan terdengar sangat menyedihkan.Tiba-tiba saja suara decitan pintu terdengar. Yeri sontak menatap kea rah pintu, ia menemukan sosok pria yang menatapnya tajam.
"Dave!" Yeri terlebih dahulu menyapa.
"Pergi ke korea? Siapa? Kau? Apa yang tadi kau ucapkan Yeri?" pertanyaan beruntut ditanyakan kepada Yeri.Bahkan sebelum apa yang Yeri pikirkan, dirinya sudah ketahuan oleh lelaki itu. Dan Yeri tahu, bahwa apa yang ia inginkan mulai saat ini akan sulit untuk dilakukan.
Yeri masih terdiam dengan tatapan penuh intimidasi dari lelaki yang telah menjadi sahabatnya.
"Sejak kapan kau pandai berbohong?"
Satu pertanyaan yang ia tahu memiliki maksud lain.Yeri memncoba tersenyum, lalu membalas tatapan itu lembut, "Berbohong apa?" tanya Yeri pura-pura tak paham.
"YERI YUNITA! Katakan maksudmu ditelpon tadi!" Bentak Dave kehilangan kesabarannya.
Yeri diam.
"Katakan! atu aku akan meminta bosku untuk membatalkan kepergiannu!" ancamnya geram.
Yeri melotot saat mendengar kata bos keluar dari mulut sahabatnya."Jika aku mengatakannya, kau tak boleh melarangku pergi. Bagaimana?"
Dave mendesah keras, "Aku harus mendengar jawabanmu dulu!""Kalau begitu tak akan ku katakan!" ujar Yeri lalu berusaha beranjak dari tempatnya membuat sahabatnya semakin geram.
"Baiklah! Jadi katakan!"Yeri menoleh pelan, "Baiklah untuk apa? Apa yang harus kukatakan?"
"Baiklah, aku tak akan melarangmu pergi. Katakan maksud perkataanmu di telpon tadi!"Yeri menganggukan kepalanya, "Tapi, aku punya satu permintaan lagi sebelum mengatakannya!"
"Apa-apaan!"
"Jangan mengatakan ini pada bosmu!"Dave terdiam menelisik kata yang akan keluar dari mulut gadis tersebut, Dave merasa ada yang tidak beres pada gadis berambut sebahu itu.
Yeri pun kembali duduk lalu menatap Dave lekat,
"Aku akan pergi. Aku ingin melupakan semuanya tentang dia."
"Kenapa?" Tanya Dave penasaran. Sesungguhnya Dave ingin marah entah kepada Yeri atupun lelaki yang Yeri sebut dia itu. Ia tak ingin Yeri yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu meninggalkannya."Hanya,.. Aku kecewa."
"Kau tak boleh mengambil keputusan sepihak, dengarkan penjelasannya du-"Tak perlu dijelaskan. Yang jelas dia meninggalkanku. Terlebih dulu." Potong Yeri cepat kemudian berlari meninggalkan Dave yang hanya terdiam masih mencerna apa yang baru saja terjadi antara Yeri dengan dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess in Bangtan Area!
FanfictionEntah keajaiban apa yang diberikan Tuhan kepada manusia selemah Yeri, ia kini tinggal bersama 7 lelaki terkenal diseluruh dunia. Sialnya lagi ia menjadi kesayangan 7 member Bangtan tersebut. Yeri tak menyangka kehidupannya berubah dalam sekejap. Dar...