LS - 32

2.8K 226 57
                                    

Typo bertebaran

°

Happy reading

🌼🌼

"Emm eomma bisakah makannya nanti saja jimin mau istirahat dulu saja" luhan mengusap surai jimin lalu mengangguk pelan.

"Kau boleh ke kamarmu biar eomma yang bawakan makanannya nanti"

Jimin tersenyum tipis lalu melangkahkan kakinya ke lantai dua dimana kamarnya berada. Luhan menatap punggung putrinya sedih.

"Cobaanmu sangat berat nak" gumamnya pelan hingga punggung jimin menghilang ia baru melangkahkan kakinya kedapur menyiapkan makan malam.

Sesampainya dikamar jimin berjalah kearah cermin menatap pantulan dirinya lalu tersenyum miris melihat wajahnya yang bengap karena menangis terus menerus hari ini.

Atensi teralih pada kalender kecil diatas nakasnya melihat ada coretan lingkaran disalah satu tanggalnya.

"Satu bulan ... sesingkat itukah" gumamnya lirih. Jimin tau itu tanggal pernikahannya bersama jungkook namun jangka waktu satu bulan hubungan pernikahannya retak begitu saja.

Air matanya kembali mengalir sesakit inikah mencintai jungkook bahkan ia menahan diri agar tak memiliki hubungan dengan siapapun hingga ia menemukan jungkook yang mampu menaklukan hatinya.

Jimin bersandar dibawah ranjang terduduk dilantai melipat kedua tangannya diatas lutut menyandarkan kepalanya ditangan.

"Hiks..haruskah ini terjadi padaku"

"Tuhan... kenapa ini menyakitkan"

Setelah itu hanya isakan menyakitkan yang keluar dari celah bibirnya hingga suara decitan pintu yang dibuka membuatnya repleks berdiri seraya menyeka air matanya.

"Eoh? Appa kau sudah pulang" sapa jimin dengan senyum yang terkesan dipaksakan.

"Gwenchana" chanyeol bertanya setelah ia berhadapan dengan jimin.

"Gwenchana appa jimin baik-baik saja"

Chanyeol membawa jimin untuk duduk ditepi ranjang menatap putrinya yang kini menatapnya juga namun tatapannya berbeda ada kesedihan yang terpancar.

Chanyeol terkekeh pelan membuat jimin menatapnya heran "jiminku tak pernah pandai berbohong padaku" ucapnya.

Jimin menundukan kepalanya kini ia tak berani menatap kearah ayahnya percuma saja ia menutupi kepedihannya ayahnya akan tau apapun hanya melihat gelagat aneh dirinya.

"Ada apa? Ingin bercerita"chanyeol menawarkan dirinya ia tau apa yang terjadi dari baekhyun istrinya hanya saja ia ingin jimin sendiri yang mengatakannya.

Perlahan jimin mendongakan kepalanya "tidak ada...aku tau appa pasti sudah tau dari eomma aku tak akan menceritakannya lagi aku hanya ingin memelukmu saja"

Tawa renyah kembali terdengar dari celah bibir chanyeol mendengar penuturan jimin padanya "ya kau benar sekali ibumu yang memberitahuku jadi kemarilah" jimin menurutinya perlahan memeluk ayahnya menyandarkan kepalanya pada dada bidang milik ayahnya.

"Appa ingat sekali saat kau kecil kau akan memeluk appa seperti ini jika sedang bersedih dan mencurahkan semua kegelisahanmu"

Semua kejadian masa kecil itu kembali terlintas dalam benak jimin membuatnya tersenyum tipis walau tak terlihat.

Tangan besarnya terus mengusap surai panjang milik jimin "tapi sekarang putriku tak mau membagi kegelisahaanya padaku" ujar chanyeol dengan nada yang dibuat-buat sedih.

LOVE SCENARIO (GS) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang