4. Stasiun

975 100 0
                                    

"Tapi benar kamu tidak resign, kan?"

Aku tersenyum seraya menggeleng pelan, "Tentu tidaklah, pak. Saya hanya minta izin 1 minggu untuk mengurus penjualan tanah di Bandung. Selesai atau tidak, saya janji akan kembali lagi ke sini hari minggu depan."

Karena semua yang serba mendadak, aku jadi harus berbohong pada William. Aku bingung, alasan apa yang harus ku pakai agar aku bisa menepati janjiku pada Taehyung untuk mengajaknya berkeliling kota Bandung. Walau aku tau 1 minggu bukan waktu yang cukup untuk membawanya melihat seluruh tempat bagus disana.

"Baiklah. Saya beri waktu 1 minggu. Tapi waktu cuti mu berkurang, okay?" Ujarnya diakhiri dengan kekehan kecil

Aku ikut terkekeh kemudian mengangguk. "Kalau begitu, saya permisi pak. Terima kasih."

Ku langkahkan kakiku menuju lift. Hampir seluruh ruangan sudah kosong, hanya terisi beberapa karyawan yang bekerja lembur.

Ponselku bergetar beberapa kali. Ku lihat nama Taehyung di layar.

"Hai." Sapaku

'Kau sudah pulang?'

Aku mengangguk walau ku tau pria itu tak dapat melihatnya, "Baru akan keluar gedung. Oh ya.. besok kita berangkat pukul 8 ya. Ku tunggu di stasiun."

'Besok? Kau diizinkan? Boss mu baik sekali.'

Aku hanya terkekeh. Ku rasa dia tak perlu tau bagaimana caraku meminta izin pada William?

'Baiklah. Aku akan tidur sekarang agar besok tidak terlambat. Kau juga harus istirahat, oke? Sampai bertemu besok..'

***

Langkah kakiku melambat ketika ku lihat seorang pria dengan masker abu-abu berdiri dengan sebuah koper didepan kakinya.

"Maaf terlambat." Ujarku ketika sampai dihadapannya.

Matanya menyipit kemudian kepalanya menggeleng pelan, "gak apa-apa."

Aku terkekeh. Dari mana dia belajar itu? Aksennya dalam mengucapkan bahasa Indonesia juga terdengar lucu.

"Ayo?"

"Tunggu!" Seru Taehyung seraya menarik sebelah tanganku pelan. Kepalanya menengok ke segala arah seperti tengah mencari sesuatu. "Kenapa?" Tanyaku bingung.

Bukannya menjawab pertanyaanku, ia malah mengibaskan tangannya seperti mengisyaratkan seseorang untuk bergerak cepat.

"Dari mana saja?" Tanyanya pada seorang pria yang baru saja sampai dihadapan kami.

"Maaf lama, aku bingung mencari toiletnya."

Aku memperhatikan pria yang juga menggunakan masker itu kemudian beralih menatap taehyung.

"Ini manager ku, Jang Gyunho hyung." Bisiknya padaku, menjelaskan.

Aku hanya mengangguk kemudian tersenyum pada manager Taehyung.

Benar juga. Sekarang Taehyung sudah kembali menjadi seorang publik figur. Ia tak bisa pergi seenaknya tanpa manager seperti dulu.

Kami tersentak ketika bagian informasi mengumumkan bahwa kereta tujuan bandung akan segera berangkat. Dengan cepat kami berlari memasuki gerbong kereta.

Tak jarang orang yang memperhatikan kami saat kami melewati mereka. Jelas saja. Walau ditutup masker sekalipun, wajah Taehyung dan Gyunho oppa tetap terlihat seperti orang Korea.

MR. KIM || KIM TAEHYUNG (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang