Chapter 8

368 27 0
                                    

Setelah puasbermain dengan Jimin, Yeri keluar jalan-jalan lebih tepatnya mengelilingi dorm sendiri.

Langkah Yeri terhenti saat matanya melihat member tertua Jin sedang melakukan sesuatu didapur, karena penasaran Yeri menghampiri dengan senyum mengembang.

“Jin hyung, biar aku bantu.” Yeri meraih pisau dan sayuran brokoli dimeja. Jin kaget karena Yeri tiba-tiba berada disampingnya. Ia kemudian meraih kembali pisau dan brokoli yang ada ditangan Yeri.

“Apa yang kau lakukan disini? Ini bukan tugasmu princess.” Ujar Jin protes tapi nada suaranya terkesan lembut.

“Kenapa? Hyung gak suka aku disisni ya? “ Tanya Yeri.
“Bukan begitu. Tapi ini bukan tugasmu. Apa kau butuh sesuatu princess?”

“Aku gak butuh apa-apa hyung. Aku hanya ingin membantumu. Aku bisa masak jadi hyung gak usah khawatir aku akan hancurin dapur ini, ya?” Yeri tak putus asa membujuk member tertua itu.

“Baiklah, princess.” Ucap member tertua tersebut seraya mengelus lembut rambut Yeri.

Yeri tersenyum sumringah dan berterima kasih. Belum juga Yeri meraih pisau yang tadi, suara berat seseorang terdengar.
Sontak Jin dan Yeri berbalik melihat apa yang terjadi. Diujung pintu masuk Yeri melihat pria yang tingginya sama dengan Jimin dan memiliki kulit pucat menatap tajam kearahnya, pria itu berjalan kearahnya dengan raut wajah tak terbaca.

“Apa yang kau lakukan disini?!” Yeri terkejut melihat pria itu berdiri didepannya, Yeri mencoba mengontrol raut wajahnya agar biasa saja. Apa mungkin dia bertanya padaku, pikir Yeri.

“Aku bertanya padamu!” Ujarnya saat melihat raut wajah bingung Yeri.
“Ikut denganku!” Tangan Yeri ditarik untuk keluar dari dapur.

“Jangan pernah kembali ketempat itu lagi!” Ucap Suga menatap tajam Yeri.

Sial. Yeri baru saja melihat tatapan Suga sedekat ini, tatapan tajam yang mengingatkannya pada seseorang.

Dan sialnya lagi saat tiba-tiba bayangan orang itu baru saja melintas dipikirannya membuat dirinya kalut.

“Ke- kenapa?” Tanya Yeri gugup saat tatapan tajam itu masih menyelami matanya.

Yeri mencoba mengalihkan pandangannya kesegala arah asal tidak bertatapan dengan mata tajam Suga. Tidak ia tidak takut sam asekali dengan tatapan tajam itu. Ia hanya tak ingin bayangan orang  itu muncul saat ia menatap mata Suga.

Yeri mencoba menghembuskan napas mengusir bayangan-bayangan yang baru saja melintasi pikirannya. Ia berhasil saat bayangan itu perlahan memudar.

“Hyung gak suka!” Yeri mencoba mencerna ucapannya Suga. Apa Suga sudah menerimanya sebagi adik? Apa Suga tidak membencinya lagi? Atau jangan-jangan Suga merencanakan sesuatu untuk mencelakainya agar Yeri diusir dari sisni. Seolah bisa membaca pikiran, Suga tiba-tiba menyela khayalan Yeri.

“Jangan mikir macam-macam!” Yeri tersentak dan langsung menggeleng.
“Ak- nggak” bantahnya padahal iya.

“Sekali lagi, Hyung gak mau lihat kamu berdiri dibalik kompor. Hyung gak mau kau terluka!” Ucap Suga lalu berlalu begitu saja setelah mengusap rambut Yeri.

Yeri mematung, memagang kepalanya yang baru saja diusap oleh Suga, walau hanya 2 kali usapan. Ia juga memegangi perutnya karena perutnya terasa geli seperti ada banyak kupu-kupu yang beterbangan disana.

Pertamaklainya Suga bersikap lembut padanya dan Yeri terharu. Karena selam ini Yeri pikir Suga tidak akan pernah menghiraukan keberadaanya. Sekali lagi yang Yeri pikirkan tentang Suga itu salah.

Beberapa jam kemudian,
Yeri menuju meja makan untuk makan siang.
“Princcess duduk disini!” Taehyung memanggilnya untuk duduk disampingnya. Taehyung memundurkan kursi disampingnya kemudian menunjuk Yeri agar duduk disana dengan isyarat.

Princess in Bangtan Area! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang