chapter 1

159 5 0
                                    

Matahari datang dengan malumalu, sinarnya menyelinap masuk dibalik gorden mengusik sosok cowok jangkung berwajah tampan yg sekarang menginjak usia remaja yang sedang duduk dibangku kelas 2 smk, Ia tengah asik bergelung dengan selimut tebalnya.

Hari ini hari senin, Arabic Alatas Fernando atau yg kerap dipanggil Arap akan menjalani rutinitas setiap harinya berangkat sekolah tapi jangan kaget Ia slalu cabut duluan sebelum bel pulang sekolah karna itu sudah pekerjaan nya dari kelas 10 sicowo bad yg menjadi incaran para guru untuk diberi hukuman tapi entah menjadi incaran para kaum hawa untuk dijadikan kekasihnya ,

Kembali ketopik! dan naasnya ini hari keramat bagi para pelajar kecuali murid rajin. Ya hari ini kembali ke rutinitas setiap hari Senin setiap sekolah melaksanakan upacara bendera yg entah membuat siswa siswi bosan setengah mati ada yang memilih dengan sengaja dibarisan paling belakang agar bisa duduk santai tdk kelihatan guru, dan hal itu sedang dilakukan oleh seorang cowok jangkung yang mempunyai nama Arabic, sang empunya saat ini sedang berada dibarisan paling belakang bersama antek antek nya yang entah kerap kali mengikutinya.

"Kadar ketampanan gua bisa ilang nih kalo kepanasan lamalama" ujar salah satu temannya yg tak lain bernama Adam Nicholass sambil mendenguss kesal

"Anjirrr banci takut item" ujar teman satunya lagi yg bernama Arka Bagaskara sambil menjitak kepala sahabatnya itu

"Bisa diem gasih nanti ketauan pak somat tau rasa lo berdua" sahut Arap dengan nada kesal. Tak habis pikir dengan kedua sahabatnya ini slalu seperti tom and jerry

Setelahh sejam kurang mendengar ceramah kepala sekolah yg entah membahas apa mereka tdk peduli, mereka bergegass ke kantin guna memberi makan cacing cacing diperut.

Matematika dihari senin setelah upacara adalah seperti paket komplit, lihat saja habis kepanasan sejam masuk kelas langung diberi suguhan angka angka yang membuat setiap kepala yang ada dikelas pusing. Kalau gurunya sabar baik hati masih mending nah kalo gurunya killer sudahlah mati seketika pun bisa!

Kembali ke topik! Ketiga manusia berjenis kelamin lakilaki itu masih asik menyantap makanannya padahal jam masuk pelajaran pertama sudah berbunyi dari tadi tapi rasanya ketiga ingsan itu enggan beranjak dari duduknya.

"Pulang nanti nongki dulu kan tempat biyasa?" Tanya Arka kepada kedua temannya itu

"Yoi sambil cucii mata siapa tau ada yang mirip mbak kendal" jawab Adam sambil menyengirr

"Anjiirrr selangkangan mulu pikiran lu" timpal Arap sambil menjitak kepala adam

"Itu namanya gua normal njing"

"Normal si normal tapi tau aturan lahya" balas Arka

"Udah udah balik kuy sebelum pak somat patroli"ajak Arap pada kedua sahabatnya

Kalau kalian tau diantara ketiga orang itu yg paling playboy suka ganti pacar itu Adam, kalo Arka jangan ditanyakan lagi sudah ada orang spesial yang bertahta dihatinya selama dua tahun ini, nah kalo Arap, Ia cenderung suka memilih bukan memilih untuk kebaikan melainkan milih cewek yg punya bodygoals enak dipandang katanya. Diantara mereka bertiga yg paling waras siarka yg paling mesum si Arap yg paling gila si adam.

'Masih muda main main dulu tidak apa apa asalkan tau batasnya' itulah yg diucapkan arap saat kalau ditanya kenapa nyari yg berbody semampai

Ia memang nakal suka mainin perasaan para cewe tapi ia tak pernah melewati batas. Ganteng mah bebas!

Mereka berjalan menuju ke kelas pastilah habis ini mereka akan kena semprot bu prita yang notabennya guru killer di SMK swasta ini

Kalian harus tau mereka ini bukan masuk SMA melainkan SMK ya itulahh sebabnya mereka haus perempuan. Kalo mau liat cewe tinggal ngintip lewat jendela kelass yg langsung menghubungkan dengan lapangan outdor SMANSA.

Tiba dikelas adam mengetuk pintu sambil mengucapkan salam. Lihat saja mata bu prita sudah seperti mau nelan mereka bertiga hidup hidup

"ADAM ARAP ARKA DARI MANA SAJA KALIAN KENAPA BARU DATANG?" teriak Bu Prita dengan muka memerah penuh amarah

"Dari ngisi perut di mbok siti lah bu" jawab Arap dengan entengnya

Dan bla bla bla biarkanlah mulut Bu Prita berkreasi masa bodohlah

Sudah menjadi sarapan setiap pagi dengan omelan Bu Prita yang seperti burung beo

Mereka bertiga akhirnya duduk dan melanjutkan kegiatan belajar mengajar tanpa mau melihat wajah bu prita







.............................................................


Jangan lupa vote and komennya gais
Salam kecup manjaahhhh dari incesss

@ismauullm_

ARABICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang