PART 20

2.8K 63 0
                                    

Setelah menunggu satu minggu, tibalah hari yang ditunggu-tunggu Fatan. Hari itu ia akan berangkat ke Bogor untuk memulai sebuah karirnya yaitu menjadi sebuah guru. Dengan perasaan campur aduk, Fatan tak kuat meninggalkan orang tuanya di Jakarta. Namun, ia tetap menguatkan diri, karena ini awal dari kehidupan barunya. Ia juga sebentar lagi akan menikahi anak orang.

Dengan semangat dari orang tuanya, dan sosok Zahra yang membuat Fatan menjadi lebih semangat. Karena ia berfikir, ia enggak bisa malas-malasan karena ia juga sebentar lagi menjadi kepala rumah tangga. Ia tak mau menggantungkan semua pada keluarganya.

Dengan membawa tas ransel yang banyak, Fatan mulai memasukan ke dalam bagasi mobilnya. Fatan pun langsung bersalaman dengan kedua orang tuanya dan tak lupa juga menciumnya. Suasana haru pun menghiasi pagi itu, orang tua Fatan seperti tidak rela melepas Fatan hidup sendiri di kota orang.

Fatan pun menyakinkan pada orang tuanya itu. "Abi, Umi. Fatan di Bogor enggak sendirian kok. Kan nanti teman Fatan banyak. Ini awal kehidupan Fatan yang baru, Umi, Abi."

"Iya Umi tahu Tan. Jaga diri baik-baik ya" ucap Umi.

" Iya Tan, sering-sering telfon rumah ya. Hati-hati." Sahut Abi.

" iya Bi."

Fatan pun melangkahkan kakinya menuju mobil. Dengan berat hati Fatan meninggalkan rumah dan keluarganya demi masa depan. Lambat laun, mobil yang dikhendarai Fatan mulai meninggalkan orang tuanya. Orang tua Fatan keberatan melepas Fatan pergi ke Bogor, namun Abi berusaha memberi kekuatan pada Umi.

Dengan menyetir mobilnya, tak terasa Fatan meneteskan air matanya karena ingat Uminya. Dengan perasaan yang tidak tenang, Fatan pun memutuskan untuk berhenti di sebuah masjid untuk sholat dhuha.....

Setelah sholat dhuha, Fatan terlihat cukup tenang, tidak seperti tadi yang wajahnya dipenuhi rasa bingung. Fatan pun langsung melanjutkan perjalanannya ke Kota Bogor. Disepanjang jalan, Fatan memutar musik Sholawatan yang membuat suasana menjadi tenang.

Tanpa dirasa, akhirnya Fatan tiba di sebuah tempat Kos yang ia sewa. Fatan langsung memakirkan mobilnya dan langsung menurunkan semua barangnya. Tiba-tiba pemilik kos datang dan menyambut Fatan dengan ramah.
" Assalamualaikum. Mas Fatan ya? Yang dari Jakarta?." Tanya seorang bapak setengah muda setengah tua berbaju biru.

" Waalaikumsalam. Iya Pak. Saya Fatan dari Jakarta." Jawab Fatan.

" saya bantu bawa barang-barangnya ke dalam ya Mas?." Ucap Bapak pemilik kos.

" enggak usah Pak, biar saya saja." Ucap Fatan.

" enggak apa-apa kok Mas." Sahut pemilik kos langsung membantu Fatan membawakan barangnya ke dalam kos.

" terima kasih ya Pak. Eh Bapak namanya siapa ya? Saya belum tau nama bapak hehe." Ucap Fatan dengan cengeesan.

" Pak mansyur Mas. Tapi anak kos disini pada manggil Pak Man." Jawab Pak Mansyur.

" Oh begitu to Pak."

Pak Mansyur pun mengajak ngobrol Fatan di teras kos. Mereka langsung akrab dan langsung membicarakan kemana-mana. Fatan pun sangat bahagia bisa langsung kenal sama orang baru di kota Orang. Tak kerasa waktupun sudah mulai beranjak sore. Pak mansyur langsung pulang dari kosan. " lo kok udah sore ya Mas, gak kerasa hehe. Aku pulang dulu Mas. Semoga betah di sini." Ucap Pak Mansyur.

" Iya Pak, aamiin."

Pak mansyur pun pergi meninggalkan kosan. Fatan langsung memberesi barang-barangnya. Setelah semua beres, Fatan langsung istirahat sejenak di kasur kosan yang sekarang mulai jadi temanya. Emang enggak se empuk kasur rumah, tapi setidaknya kasur yang di kos bisa buat Fatan tidur.

Malam pun tiba, Fatan merasa sepi, karena ia belum kenal dengan tetangga samping-sampingnya.
Fatan pun langsung keluar kos untuk mencari angin segar, ternyata di depan kosnya sudah penuh anak kos lainya yang nongkrong sambil ngopi-ngopi di pendopo depan kos. Saat Fatan baru keluar, salah satu anak kos disitu ada yang memanggil Fatan.
" Eh Bro. Sini. Anak baru kan? Yang namanya Fatan." Ucap Cecep, anak kos kamar nomor 3.

Fatan pun langsung menuju pendopo.
" Iya, aku Fatan. Anak baru disini." Jawab Fatan.

" sini ngopi-ngopi. Kita udah kayak keluarga kalau disini. Ngomong-ngomong kamu kerja apa disini?." Tanya Cecep.

" Aku jadi guru SMA di SMA 1." Jawab Fatan.

Mendengar jawaban Fatan, semua anak kos disitu pada melotot melihat Fatan, semua tampak kaget. Kenapa Fatan yang guru SMA bisa kos disini. Ini kan kebanyakan yang kos Anak Pabrik. Biasanya kalau orang-orang yang jadi guru pilih kos yang mewah. Melihat teman-temanya pada melihat dia. Fatan pun langsung gak enak sendiri.
" loh kenapa kok kalian kayaknya kaget gitu?." Tanya Fatan.

" Kamu kok pilih kos disini sih. Biasanya kalau guru-guru seperti kamu pilihnya kos yang dekat SMA, sepi. Gak gini. Disini isinya anak kuliahan sama anak kerja pabrik." Sahut Amir si anak kos yang sudah lama ngekos.

" yang penting membuat aku nyaman aja kok" sahut Fatan.

" ya udah sini ikut ngopi Tan. Apa kamu tidak suka kopi? Apa mau teh?" Tanya Amir.

" aku teh aja. Makasih ya. Akhirnya aku dapat teman baru disini."

Perbincangan mereka pun langsung menjuru ke mana-mana, seperti udah kenal lama. Tahu-tahu, waktu sudah menunjukan pukul 23.00 WIB. Fatan langsung ijin masuk ke kos dulu. Karena besok ia masih banyak kerjaan.
" Aku masuk ke kos dulu ya. Besok aku harus ngurus kerjaan banyak banget. Assalamualaikum." Ucap Fatan dengan meninggalkan teman-teman barunya.

" Iya Tan enggak apa-apa. Waalaikumsalam." Sahut semua temanya.

Fatan pun meninggalkan teman-temanya di pendopo. Ia langsung tidur di kasur barunya itu yang sekarang akan jadi temanya selama di Bogor.

Saat Fatan telah pergi, teman-temanya pun membicarakan Fatan. Teman-temanya kagum dengan Fatan. Karena kesederhanaanya.
" eh si Fatan kayaknya orangnya halus, baik juga ya." Ucap Amir.

" iya tuh, orangnya sederhana pula. Alim banget kayaknya dia itu." Sahut Cecep.

" Iya aku aja tadi lihatnya kek seneng banget gitu. Semoga orangnya tetap baik ya. " sahut Alex.

"Udah-udah ayo tidur, besok kan ada kerja ada kuliah juga." Sahut Amir.

Mereka semua pun langsung bubar barisan menuju kamar kosnya sendiri-sendiri.


           Selamat membaca.         

✔ASSALAMUALAIKUM CALON IMAM✔.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang