Bab 16

7.4K 735 47
                                    

Seluruh siswa sudah kembali ke villa. Mereka semua terlihat lelah.

"Jungkook, bagaimana keadaan kakimu?" Tanya Eunwoo saat memasuki kamar.

"Sudah lumayan. Tapi masih sedikit sakit untuk digerakkan." Jawab Jungkook dan diangguki oleh Eunwoo.

Beberapa teman yang lain pun mulai memasuki ruang. Mereka langsung mengistirahatkan tubuhnya di tempat masing-masing.

"Kemana Taehyung?" Tanya Yungyom. Setahunya hanya Jungkook dan Taehyung yang tinggal di villa. Tapi sedari tadi hanya Jungkook yang terlihat.

"Oh, dia ada di luar. Tadi Jimin menelponnya. Maka dari itu ia keluar untuk menemuinya." Jawab Jungkook. Yungyom hanya menganggukkan kepalanya paham.

"Oh iya, apakah Mingyu kemari tadi?" Tanya Bambam. Jungkook sedikit terkejut mendengarnya, takut jika Mingyu menceritakan sesuatu tentang dia dan Taehyung ke yang lainnya.

"I..iya. Dia bilang mengambil sesuatu yang tertinggal." Jawab Jungkook.

"Bukannya Mingyu berada di kamar lain ya? Kenapa dia datang ke sini?" Tanya Eunwoo. Jungkook baru sadar, benar juga, Mingyu bukan kelompoknya meski mereka tinggal di villa yang sama. Lalu kenapa dia kemari dan tas yang dibukanya tadi?

Bambam hanya tersenyum seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Hehe... Sebenarnya aku dan Mingyu pacaran. Kebetulan barang dia ada yang tertinggal di tasku. Maka dari itu dia mengambilnya. Emm... Apakah dia membuat masalah?" Tanya Bambam pada Jungkook.

Ingin Jungkook berucap jika anak itu sudah membuat masalah karena merusak momen romantisnya. Tapi Jungkook tak mungkin memberitahunya. Alhasil Jungkook hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Aku baru tahu kalau kamu dan Mingyu berpacaran. Kalian jarang sekali terlihat bersama." Ucap Yungyom. Benar juga, Mingyu dan Bambam jarang sekali bersama saat di sekolah. Cukup mengejutkan mendengar jika mereka berdua memiliki hubungan spesial.

"Aku hanya tidak ingin mengumbarnya." Jawab Bambam dengan rona merah yang terlihat samar di kedua pipinya.

"Baiklah. Kalian cepat mandi. Kita tidak memiliki waktu istirahat yang panjang. Setelah ini kita masih ada acara pembagian bahan yang akan disalurkan ke masyarakat sesuai dengan bendera yang sudah kita kumpulkan. Siapa yang akan mandi terlebih dahulu?" Tanya Minho. Eunwoo dengan segera mengacungkan tangan dan beranjak menuju kamar mandi. Ia sudah tidak betah dengan badan lengketnya.

"Jungkook, kamu bisa mengikuti acara selanjutnya kan?" Tanya Minho lagi.

"Iya aku bisa. Kakiku sudah mendingan." Jawab Jungkook diiringi senyuman.

"Baguslah." Jawab Minho diiringi senyum manisnya.

"Oh iya, bagaimana kegiatannya tadi? Pasti seru sekali." Ujar Jungkook. Dia juga penasaran dengan hasil yang diraih kelompoknya.

"Kegiatan tadi cukup seru. Beruntung kami bisa mengumpulkan benderanya cukup banyak. Aku sangat senang karena kelompok kita kompak." Jawab Minho dengan binar mata penuh kelegaan.

"Syukurlah. Maaf karena aku dan Taehyung tidak bisa turut membantu." Ucap Jungkook menyesal.

"Tidak apa-apa. Kami tahu kok kalian juga pasti tidak ingin hal ini terjadi. Tidak masalah." Ucap Minho menenangkan. Jungkook hanya tersenyum miris. Sejujurnya ia juga tidak terlalu memikirkan kelompoknya. Sejak awal tujuannya hanya Taehyung. Iya, alasan semua ini adalah Taehyung.

Eunwoo sudah keluar dari kamar mandi dan selanjutnya diganti Bambam. Mereka semua kembali sibuk dengan kegiatannya.

"Kalian sudah pulang? Bagaimana hasilnya?" Taehyung memasuki kamar dan menyambut kelompoknya dengam ceria.

"Sekitar 30 menit yang lalu. Kelompok kita berhasil mengumpulkan bendera cukup banyak." Jelas Yungyom.

"Waah... Syukurlah. Sayang sekali aku tidak bisa turut membantu. Maafkan aku." Ucap Taehyung menyesal.

"Tidak masalah." Jawab Yungyom disertai senyuman.

Taehyung kemudian berjalan menuju Jungkook dan mendudukkan dirinya di samping pemuda Jeon itu.

"Aku tidak menyangka kalau Taehyung akan benar-benar merawat Jungkook. Bukannya kalian berdua tidak pernah akur?" Tanya Eunwoo.

"Aku hanya menjadi anak baik dengan menuruti perintah guru. Sejujurnya malas sekali merawat bayi besar ini." Ucap Taehyung dengan nada ketusnya.

Jungkook menatap tak terima. Siapa juga yang bayi besar? Apakah Taehyung tidak salah? Bukannya dia yang seperti bayi besar saat merajuk padanya tadi. Cih, menyebalkan sekali.

"Aku juga malas dirawat olehmu. Menyebalkan sekali." Ucap Jungkook seraya memutar bola matanya jengah.

"Kenapa kamu tidak mengurus dirimu sendiri saja jika tidak mau dirawat olehku?" Taehyung menatapnya tajam dengan kedua alis yang menukik. Jungkook juga melakukan hal yang sama.

"Bagaimana bisa? Aku begini juga karenamu. Kamu yang mengajakku keluar tadi pagi." Ucap Jungkook tak terima.

"Oh iya? Bukannya kamu yang mengajakku keluar pagi tadi? Lagi pula kamu jatuh karena kecerobohanmu sendiri. Kenapa menyalahkanku?" Ucap Taehyung tak mau kalah. Keduanya membuat ruangan yang tenang itu menjadi ribut.

"SUDAH. HENTIKAN!" Teriak Minho jengah. Keduaanya pun berhenti dan mengalihkan atensinya ke seluruh penghuni kamar yang memperhatikan mereka sedari tadi.

"Mereka kenapa? Sepertinya tadi mereka baik-baik saja. Bahkan terlihat cukup mesra?" Taehyung dan Jungkook menatap arah suara dengan pandangan horror. Sialan! Sejak kapan Mingyu berdiri di sana? Duh, tolong siapapun tutup mulutnya. Mereka tak ingin hubungan mereka diketahui yang lainnya.

Bersambung...

Behind story...

"Jungkook, bagaimana tanggapan teman-teman jika melihat kita berpacaran?" Tanya Taehyung lirih.

"Entahlah, mungkin mereka akan sangat terkejut." Jawabnya.

"Apakah tidak terlalu tiba-tiba dan konyol jika kita pacaran? Padahal selama ini kita tidak pernah akur?" Taehyung mendongak menatap wajah Jungkook.

"Kita rahasiakan saja sementara. Kita cari waktu yang tepat untuk menceritakan dengan yang lainnya. Bagaimana?" Tawar Jungkook. Taehyung berpikir sejenak dan kemudian mengangguk.

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang