_Keputusan_√

1.4K 172 47
                                    

Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡

.
.
.

Bagian 44 • Keputusan
__________________________

Brak!

"Lepasin gua!" teriak Nakyung tepat di depan orang yang sekarang lagi mengukung dia di tembok, keadaannya sekarang membuat Nakyung ingin menangis saja karena diperlakukan kasar seperti ini. Tapi dia tidak boleh terlihat lemah di depan Jaemin.

"Lepasin ya?" Jaemin berlaga seperti orang sedang berpikir, mengetuk-ngetuk dagunya pelan, "Ga segampang gitu dong sayang." Jaemin tersenyum remeh.

"Lo kenapa sih Jaem jadi gini." Jaemin tidak langsung menjawab, dia malah memandangi Nakyung sayu, "Bukannya kamu yang bikin aku gini, hm?"

"Kamu mutusin aku sepihak sayang dan permintaan maafku ga pernah kamu terima. Aku berusaha jadi lebih baik pun, tapi kamu ga pernah noleh ke aku, sakit."

"Tapi elo yang ngekhianatin gua!" tukas Nakyung dengan kepalanya berusaha menghindari dari Jaemin yang mulai mendekat, "Bukan aku sayang yang ngekhianatin."

"Bullshit tau ga!" Jaemin mencengkram rahang Nakyung kuat, "Apanya yang bullshit hah! Jelas-jelas lo dulu yang main sama si cupu!"

"S—sakit Jaem," ringis Nakyung karena Jaemin masih menahan rahangnya kuat, "Sakit ya? Mau disembuhin?" Jaemin melepas cengkeraman dan semakin memajukan wajahnya ke Nakyung.

"Jangab buat macam—mphh." Jaemin langsung memotong kalimat Nakyung dengan memonopoli bibir ranum Nakyung kuat, Nakyung berusaha memberontak, tapi kukungan dibadannya terlalu kuat, dirinya tidak memberikan akses ke Jaemin. Karena geram Jaemin memilih untuk menggigit bibir Nakyung sampai berdarah.

"Ashh." Jaemin dengan senangnya mengabsen setiap anggota mulut Nakyung membuat gadis Lee itu menangis dalam diam, berharap semoga saja ada seseorang yang akan datang membantu. Meskipun kemungkinannya sedikit karena mereka sekarang berada di gudang belakang kampus, yang pasti jarang dilewati apalagi tempatnya pengap jadi kedap suara. Aish yang penting sekarang Nakyung berdoa dan berusaha mencari jalan ke luar.

Karena kehabisan nafas Nakyung berusaha untuk mendorong dada Jaemin beruntung Jaemin melepaskan tautan ini baru pertama kita ciuman kayak gini lho by."

Plak!

"Maksud lo apa sih, hiks." Nakyung mulai terisak dengan keadaan masih dikukungan Jaemin yang mulai mengendor, jadi ia langsung mengambil kesempatan untuk kabur, Nakyung menendang mahkota Jaemin, membuat si empu meringis, sakit.

Nakyung mengumpat pelan.

Pintunya tidak bisa terbuka, sedangkan Jaemin tertawa jahat sambil berusaha meredakan rasa sakit yang luar biasanya di tubuh bagian selatannya.

"Ga bisa by, pintunya udah aku kunci," kata Jaemin sambil berusaha mendekati Nakyung.

"Jaem plis semuanya juga ga salah gua, hiks." Jaemin memandang Nakyung dengan tatapan sayu lagi, "Itu kan juga karena dare dari kalian." Jaemin masih diam.

"Terus kenapa kamu putusin aku, hm?"

"Udah berapa kali sih gua bilang Jaem, kan lo dulu yang main belakang."

Cupu [Huang Renjun]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang