#37

5.6K 180 18
                                    

"Sebenarnya pintaku tak banyak, hanya kamu menerima perasaanku saja itu sudah lebih dari cukup. Tapi sepertinya itu terlalu sulit untukmu."

~Latisya 

Halo, Kangen ceritaku? Semoga kangen ya.

Enjoy The Story

Happy Reading^^

Hari ini adalah hari pernikahan anak dari Dela. Riri memutuskan untuk datang bersama Latisya karena Leon sedang peninjauan di Kalimantan. Awalnya Latisya tak mau ikut karena dia malu untuk bertemu dengan Kendra. Akhirnya dengan terpaksa dia ikut menemani Mamanya. Latisya mengenakan dress brukat berwarna soft pink selutut dan flat shoes putih dipadukan dengan sling bag putih, make up tipis dan tak lupa rambutnya disanggul kecil, itu semua adalah perintah dari Mamanya.

Mereka pergi ke tempat acara yang berada lumayan jauh dari rumah Latisya.

"Ma, bukannya kalo mau dateng harusnya selesai acara akad nikahnya kan? Emang gak apa-apa gitu kalo kita dateng pas akad nikah?" tanya Latisya kepada Riri.

"Iya, tapi Mama sama Tante Retno diminta Tante Dela buat dateng pagi."

"Terus kenapa aku harus pake dress ini si Ma?"

"Ya kan namanya juga ke acara pernikahan sayangku." Jawab Mamanya gemas.

Latisya memutuskan untuk tak bertanya apapun lagi kepada Mamanya. Untuk mengisi kekosongan dia membuka handphonenya. Tiba-tiba jantungnya berdegup kencang saat ponselnya bunyi, ada pesan dari Kendra yang membuatnya harus membuka pesan itu.

Kendra Pahlevi Firdaus

Lat

Lo dateng kan ke akad nikah kakak sepupu gue?

Iya dateng. Ko lo tau?

Ya nebak aja si, soalnya kan nyokap lo sahabatan sama uwa gue.

Oh, padahal gue kira gak bakal dateng pas akad

Kenapa emang?

Soalnya yg gue tau akad nikah itu biasanya buat keluarga besar doang.

Iya si kebanyakan gitu. Tp kayanya khusus deh buat nyokap lo sama siapa satu lagi.

Tante Retno?

Nah iya. Lo udh dimana btw?

Di parkiran

Oke sampai ketemu di dalem

Oke

Latisya berusaha menetralkan detak jantungnya setibanya di depan gedung. Latisya melirik Riri yang sedang tersenyum penuh arti kepadanya. Sepertinya Latisya tahu makna senyum itu. Mereka berjalan masuk ke dalam gedung, dan langsung di sapa oleh Lia.

"Eh Ri, akhirnya kamu dateng juga."

"Iya nih maaf ya tadi agak macet."

"Gak apa-apa kok. Pengantin laki-lakinya juga belum dateng kok. Eh Latisya kamu cantik banget."

"Makasih Tante." Ucap Latisya sambil tersenyum malu.

"Yaudah kalian duduk aja di sana." Ucap Lia menunjuk ke arah depan.

"Terlalu depan itu, di sini aja lah. Sambil nunggu Retno juga."

"Jangan disini terlalu belakang. Ayo sini ikut aku Ri." Tante Lia menyuruh Latisya dan Mamanya mengikuti langkahnya, dan berakhir di tempat duduk kelima dari depan.

Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang