Ara yang sudah bersiap, dengan seragam rapih kini tengah menikmati segelas susu dan roti di meja makan dengan lesu.Semalam, ia menangis sampai membuat matanya bengkak.
Ia bisa melepaskan semua kesesakan di dadanya tanpa gangguan siapapun.
Menangis adalah jalan satu-satunya yang bisa ara lakukan.
Dan sepertinya saat ini ia benar-benar tidak minat untuk datang ke sekolah.
Dengan roti yang hanya ia pegang dan sisa susu yang ia minum masih menempel di sudut bibirnya.
Ara hanya menatap kosong meja di depanya, sampai suara nada dering telfonya berbunyi.
Dengan malas ara mengambil dan melihat nama jisung tertera di layar ponselnya, tanpa pikir panjang ia mngangkatnya.
"Lo lama banget si! Buruan keluar, gua di depan!"
"Ngapain di depan?"
"Ya jemput lo lah! Buruan!"
"Tap--"
Jisung memutuskan panggilan sepihak, dan ara hanya mendengus kesal, tapi ia tetap berdiri dan pergi menghampiri jisung.
Sesampainya ara di depan, ara bisa melihat bahwa jisung sedang menatapnya jijik.
"Ra, lo mandi gak?"
Tanya jisung dan ara hanya menganguk menjawabnya.
"Kenapa tadi malem gak ngangkat telfon gua? Gua telfon lagi tapi Hp lo udah gak aktif"
"Udah tidur"
"Orang tidur bisa matiin Hp ya? Bilang aja kalo lo gak mau gua ganggu karna lagi nangis"
"Gak nangis"
"Terus kenapa mata lo bengkak gitu? Kejedot tembok? atau lo kepleset di kamar mandi?"
"Ck iya, aku tadi malem nangis dan gak mau ada yang ganggu"
Jisung turun dari motornya mendekat ke arah ara.
"Udah gua bilang gak perlu nangisin cowok bangsat kayak gitu, lo mau gua mukul dia ampek bonyok?" Ucap jisung sambil membersihkan sisa susu di bibir ara dengan lengan hoodie yang yang ia pakai. "Lo minum susu gak bener banget si! Udah gede tapi masih belepotan!"
"Ngapain jemput? Aku kan gak minta, rumah jisung juga jauh, kalo pergi sekolah duluan pasti udah nyampek dari tadi"
"Suka-suka gua, gua sendiri yang mau jemput, tapi lo yang sewot"
"Ck, aku males berangkat sekolah"
"Pergi, atau besok lo ke sekolah denger kabar kalo muka mantan lo itu jadi jelek"
"Ih jisung! Iya ayo buruan pergi, keburu telat!"
...
"Ciee, tumben suami istri berangkat bareng" ucap hana dengan nada mengejek saat melihat ara dan jisung masuk kedalam kelas bersamaan.
Jisung hanya berdecak dan langsung duduk di bangkunya. Sedangkan ara hanya mengabaikanya.
"Lah, ra? mata lo kenapa bengkak gitu?" Hana kembali bertanya setelah melihat ara duduk di sampingnya.
"Gak kenapa-napa"
"Lo habis nangis kan ya? Jisung ngapain lo?!"
"Gak, bukan jisung"
"Terus siapa?"
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Take Care • Huang Renjun
Fanfic"Selama ini aku percaya sama kakak, tapi kenapa tiba-tiba-- kepercayaanku di lukai" ⚊Rara.