pt15

3K 309 18
                                    


Di hari minggu, pagi-pagi sekali ara sudah bangun untuk membuat sarapan.

Saat ini ia sedang sibuk menyiapkan makanan di meja makan.

Setelah menyelesaikan semua, ara segera mengambil ponselnya untuk menelfon jisung.

Menunggu beberapa saat, dan akhirnya jisung mengangkatnya.

"Hallo jisung! Kenapa lama banget angkatnya?! Pasti baru bangun kan?!"

"Ck, pagi-pagi juga udah bikin kuping gue budek"

"Mau sarapan gak?"

"Ya mau lah"

"Yaudah, cepetan sana cuci muka, terus kesini, kalo kamu lama bakal dingin makan--"

Jisung mematikan sambungan telfonya saat ara sedang berbicara.

"Ih! Kebiasaan pasti gitu! Aku kan belum selesai ngomong!"

Ara mendumal kesal karna kelakuan jisung yang selalu seperti itu, seenaknya sendiri.

Ara duduk memainkan ponselnya di depan meja makan, dan tidak lama kemudian jisung datang dengan muka bantalnya masuk begitu saja tanpa permisi.

Biasanya pagi-pagi ada tukang kebun yang akan membukakan gerbang rumah ara.

"Yaampun jisung! Kamu gak cuci muka kan?!" Teriak ara yang melihat jisung berjalan menghampirinya dengan rambut berantakan dan wajah bantalnya.

Untung saja jisung selalu terlihat tampan.

Jisung tidak menjawab ucapan ara, saat ia akan mendaratkan pantatnya di kursi meja makan, ara sudah terlebih dahulu menyeretnya ke kamar mandi.

"Cuci muka dulu! Pantes cepet banget datangnya, Gimana bisa kamu naik motor sama muka bantal kayak gini?!"

"Ck, ya suka-suka gue, lo bilang juga suruh cepet keburu makananya dingin"

"Ya tapi cuci muka dulu lah!"

"Yaudah si, gak usah ngeGas" jawab jisung santai sambil menguap kemudian membanting pintu kamar mandi ara dan sukses membuat ara terkejut menahan emosinya.

...

Kini ara dan jisung sedang berada di sofa depan TV, tapi hanya ara yang menonton TV.

Sedangkan jisung, sudah tertidur kembali di atas sofa.

"Jisung" panggil ara dengan mata yang masih fokus menatap TV.

Tidak ada jawaban.

"Jisung bangun"

"..."

"JISUNG BANGUN!"

Teriakan ara sukses membuat jisung langsung terlonjak kaget dan terduduk.

Ara hanya tertawa terbahak-bahak melihat jisung yang terkejut.

Sedangkan jisung masih bingung karna fokusnya belum terkumpul sepenuhnya.

"Gitu kek dari tadi" ucap ara masih terkekeh.

"Anjir ra! Gue kaget bangsat! Aduh kepala gue pusing banget" jisung awalnya ingin marah tapi karna merasa kepalanya yang sangat pusing karna bangun dengan keadaan tidak etis, membuatnya membatalkan niat awal.

"Jisung, main basket yuk" ajak ara yang mengacuhkan keadaan jisung.

"Males ra, gue ngantuk"

Take Care • Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang