pt18

2.9K 289 46
                                    


Ara, bersama hari-hari penuh cobaan hati, yang selalu menghampirinya.

Renjun selalu menghampiri ara walau ara selalu menghindar atau mengabaikanya.

Masih ingat ucapan renjun?

'GUE GAK AKAN NYERAH RA!'

Dan sekarang benar-benar terbukti semua ucapan renjun.

Tapi sekarang adanya, ara yang selalu jual mahal.

Rencananya untuk move on benar-benar gagal total.

Melihat senyum renjun yang selalu di berikan kepada herin dulu saja, ia masih terpanah.

Ingat, senyum renjun untuk herin, bukan untuk ara.

Melihat senyum renjun yang di berikan untuk orang lain saja sudah membuat ara semakin jatuh hati.

Apalagi sekarang, hampir setiap hari renjun menghampirinya dengan senyum yang selalu terpajang di bibirnya, dan hanya untuknya.

Ara semakin terperangkap dalam pesona renjun, semakin jatuh sangat dalam.

"Ra, ini somay pesenan kamu" ucap renjun sambil meletakkan sepiring somay di depan ara dan langsung duduk tanpa meminta ijin kepada ara terlebih dahulu.

Ara hanya diam mengernyit menatap renjun bingung.

Bagaimana bisa somay yang tadi di pesankan oleh hana berada di tangan renjun?

"Tadi aku minta tolong temen kamu suruh duduk di meja lain, terus aku juga minta somay kamu, biar aku yang bawa" jelas renjun yang mengerti maksud dari raut wajah ara.

Mendengar penjelasan renjun ara langsung mengedarkan pandanganya menatap sekeliling untuk mencari sosok sahabatnya.

Dan yap!

Ara menemukam hana yang sedang tersenyum kikuk menatapnya di meja yang berada tidak jauh darinya.

Ara hanya menghela nafas pasrah dan mulai mengambil somay di depanya, lalu memakanya dalam keheningan.

Renjun masih saja melihat ara yang sedang makan, dengan tangan kiri yang sibuk memainkan ponselnya.

"Ra" panggil renjun. "Aku kangen kita makan bareng di kantin kayak dulu" lanjutnya masih menatap ara dengan dua tangan yang menopang dagunya.

"Kak"

Panggilan ara sukses membuat renjun menatap ara dengan raut wajah gembira karna ini pertama kali renjun mendengarnya setelah entah berapa lama.

"Bisa gak kalo ngomong biasa aja kayak kakak ngomong sama temen-temen kakak? Gak perlu pake Aku, Kamu" lanjut ara dengan menekankan dua kata terakhir.

Wajah renjun dengan senyum lebar yang tadi tertera kini berubah menjadi sendu.

"O-oke" jawab renjun berusaha tersenyum.

Setelahnya ara kembali lagi fokus dengan somay dan ponselnya.

Ara tidak akan bisa melanjutkan misi move on nya jika renjun terus membuatnya terbang.

Karna ara pernah merasakan sakitnya jatuh saat baru saja di terbangkan.

Ara ngeFly.

...


Saat ini ara sedang berada di perpus sekolah.

Jangan berfikir ara datang untuk menemui jaehyun, ara memang berniat untuk belajar kali ini.

Dengan tekun ara menatap tulisan kecil yang selalu membuatnya mengantuk.

Saat ara fokus menatap tulisan di buku sambil menyipitkan mata, tiba-tiba ada seseorang yang memegang kedua pipinya dan mendongakkan kepalanya.

Take Care • Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang