Hak Anak

13.7K 704 22
                                    

Hak seorang anak ketika dilahirkan kedunia adalah mendapat orang tua yang sholeh, mendapatkan pendidikan terbaik, mendapat kasih sayang. Dan ketika sianak telah dewasa, seorang ayah berhak memilihkan jodoh laki-laki sholeh yang bisa memuliakan anak perempuannya. Namun, kita nggak pernah tau tentang jodoh anak-anak kita di masa depan seperti apa, yang bisa di upayakan oleh orang tua adalah berusaha mendidik anak-anaknya untuk menjadi generasi terbaik. Dan juga sangat berhati-hati memilihkan jodoh si anak.

Imam Malik Rahikumullah berkata: " Didiklah anak-anakmu 25 tahun sebelum lahir." Ini artinya para calon orang tua harus mempersiapkan dirinya sedini mungkin untuk menjadi orang yang lebih baik, dan lebih baik lagi dengan menjadi manusia pembelajar. Dan ketika memasuki usia pernikahan sudah siap segalanya. Nggak menjadi orang tua yang serba nanggung.

Rapuhnya rumah tangga muslim saat ini, karena pondasi agama pada masing-masing pasangan sangat lemah. Belum siap menghadapi masalah, mungkin juga pendidikan rumah yang terlalu memberi banyak kemudahan pada anak. Sehingga tidak terbiasa menghadapi kehidupan sulit, maka ketika sedikit saja masalah hadir, solusinya ngadu pada orang tua, minta bantuan orang tua. Ya, kalau orang tua bijaksana, mereka akan hadir sebagai mediator. Tapi kalau tidak, mereka akan jadi kompor.

Sudah seharusnya orang tua memberikan pendidikan yang terbaik buat anak, baik memberi pendidikan seperti yang di contohkan para nabi, para sahabat, generasi tabi'in, para kholifah atau para orang tua sholih masa kini. Jangan biarkan penyesalan datang terlambat, karena menangis dimasa tua, akibat kelakuan anak-anak yang rusak itu menyakitkan. Sudah bukan masanya lagi, kita membetulkan kerusakan yang sudah mendarah daging pada anak, akibat salah dari pola asuh kita. Tapi masa tua adalah masa merasakan manisnya perlakuan baik anak,  pada orang tua. Maka untuk itu didiklah anak-anak kita sesuai zamannya, dan membentengi mereka dengan pondasi agama yang kuat, serta gembleng mereka untuk jadi generasi tangguh, bukan generasi menye-menye.

Menikah itu tak semanis dongeng-dongeng kerajaan,  tak seindah kisah novel-novel romantis,  tapi tak selalu pahit seperti kisah-kisah disinetron. Maka di perlukan pembekalan ilmu yang luas. Dan bagi yang ingin menikah, jangan mudah menjatuhkan hati pada calon yang salah, karena tergiur oleh pesona dan kantong tebalnya. Telusuri dulu siapa yang akan jadi pendamping hidup, baikkah agamanya, baikkah ahlaknya? Bagaimana tanggung jawab di keluarganya. Anak cengengkah dia, yang segala keinginanya selalu dituruti ataukah anak tangguh yang bertanggung jawab pada hidupnya, pada masa depannya, pada keluarganya.

Menikah itu mudah, tapi yang nggak mudah mempertahankan pernikahan itu sendiri.  Harus satu akidah, satu visi dan misi, agar mudah bersinergi. Rumah tangga adalah ibadah terlama dalam hidup bagi setiap pasangan yang sudah terikat dalam ikatan halal. Dan ketika pasangan bisa saling bersenergi, baik membangun rumah tangga yang sakinah atau mendidik anak, hasilnyantentu tidak akan mengecewakan. Karena hasil yang baik tidak akan pernah mengkhianati proses yang sudah diperjuangkan.
***
Sekedar curcol...

LARA MENTARI (Belum Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang