☆゚.*・。゚lucid dream

174 27 15
                                    

"Gue maunya sekelompok sama Airin."

—☆

"hAH?!" Semua mata kini tertuju pada orang yang berkata 'hah' dengan sangat kencang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"hAH?!" Semua mata kini tertuju pada orang yang berkata 'hah' dengan sangat kencang. Pelaku suara tersebut langsung menutup mulutnya yang menganga lebar tadi. Lalu, sedetik kemudian kelas ricuh.

"ACIEEEE CIEEE"

"GAS TROSSSS"

"PEPETIN TROSSS KANGMIN!1!1!1!1!!1!1!!!"

"BISA JUGA YE MILIHNYA ANAK BARU"

Seluruh anak kelas pada bersorak-sorai ramai akibat pernyataan tidak langsung seorang Kangmin. Kangmin hanya berdecak, lalu membuka suara.

"Ck, serius"

Semua warga kelas langsung diam terduduk setelah mendengar Kangmin bersuara datar. Airin yang sadar akan suasana yang berubah drastis menjadi diam ini mengadahkan kepalanya dengan ekspresi wajah bingung.

Renjun pun mengerti akan situasi ini, lalu mulai mengganti nama Kangmin menjadi satu kelompok dengan Airin.

.

Airin POV

Semua aktivitas pembelajaran dikelas berakhir karena ulah dari suara bel yang dilanjuti keterangan bahwa jam pelajaran telah habis. Dengan sigap dan semangat membara, gue pun merapikan semua peralatan alat tulis gue yang berserakan di meja. Setelah semuanya rapi, gue menggendong tas ransel warna putih gading gue dipunggung.

Saat mau melewati pintu, terdapat seseorang yang sedang menunggu -ntah siapa yang ditunggu- diambang pintu.

"Lho belom pulang?" Tanya gue kepada orang itu. Orang itu hanya tersenyum manis yang membuat gue agak pangling. Senyuman yang akhir-akhir ini bikin gue melting. Senyuman dari orang yang akhir-akhir ini bikin dugun-dugun. Ya, siapa lagi kalo bukan chairmate gue sendiri? Yoo Kangmin.

"Belom, nungguin kamu biar bareng." Tuh kan, berhenti dong bersikap kayak gitu, gue takut jatuh hati.

Gue pun meng-iya-kan ajakan dia pulang bareng. Ya, hitung-hitung asik kan kalo pulang bareng teman. Setidaknya ada yang diajak ngobrol atau apalah.

Kurang lebih 15 menit menunggu kedatangan bus, sekarang gue dan Kangmin udah berada di bus. Dan kalian tahu kan keadaan bus saat jam pulang kerja atau sekolah?

Seperti yang kalian ketahui, gue dan Kangmin berdiri dengan tangan menggantung ke atas memegang pegangan bus yang disediakan. Karena kebiasaan gue kalo dibus itu dengerin lagu gue pun mengambil earphone dari tas. Lalu menggantungkan nya dikedua telinga gue.

Lagi menghayati makna dari lagu yang gue dengar, tiba-tiba aja earphone sebelah gue diambil.

"Bareng dong, aku lupa bawa earphone." Ucapnya tanpa ada dosa sekalipun. Gue lagi-lagi meng-iya-kan nya. Lalu jarak kita menyusut.

.
.
.
.
.

Brakk

"hAH?!"

"Heh! Itu yang dibelakang kenapa?!"

"Nggak, pak. Buku paket saya jatuh saya nya kagetan maaf pak." Pak Jackson langsung malingkan kepala lanjut jelasin materi yang ntah apa yang dijelasin.

Ternyata gue ketiduran dikelas. Sial, gue kira beneran udah pulang.

Gue pun mengambil buku paket gue yang tadi jatuh. Buku paket yang gue jadikan bantalan. Tangan gue ngucek-ngucek mata padahal gue tau akibatnya kalo mata sering dikucek-kucek. Selesai ngucek-ngucek mata, gue menghela napas, mengumpulkan jiwa gue yang belum sepenuhnya utuh.

Gue melihat sekitar, ternyata pada tidur juga temen-temen gue. Sekitar 12 orang yang tidur termasuk gue dan samping gue ini. Yap, Kangmin juga tidur masih sampai sekarang. Posisi nya kepala di atas tangan kirinya dan tangan kanannya lurus menjulur ke depan seraya menahan buku paketnya yang diberdirikan. Mungkin itu taktik dia agar tidak ketahuan pak Jackson.

Tapi gue gak bisa berhenti liatin Kangmin dengan mata tertutup. Lucu, entah udah berapa kali gue memuji Kangmin dengan kata 'lucu'.

Mata gue terus tertuju ke wajah Kangmin yang terlelap. Tidur aja masih cakep ehe.

'Udah stop liatin Kangmin, Rin.'

Mata gue beralih ke papan tulis melihat tulisan pak Jackson yang memenuhi satu papan tulis itu. Haduuh. Pak Jackson gak tau apa ya anak muridnya pada tidur? Gue udah males aja liat papan tulis.

Daripada liatin papan tulis mending liatin Kangmin ye gak? Eh nggak, nggak.

Gue tertunduk malas dengan kepala yang ditaruh dimeja. Eksistensi gue kini tertuju pada orang yang tidur nyenyak disamping.

Entah udah berapa menit gue cuman liatin Kangmin atau gue cuman bengong aja? Gue liatin matanya yang cukup cantik. Dan gak lama, sang empunya mata membuka mata.

Lalu, wink. Kangmin tiba-tiba nge-wink ke gue yang kepergok liatin dia tidur. Hayoloh.

Gue sontak mengangkat kepala dengan kaget gara-gara wink mematikan dia. Tapi, dengan cepat Kangmin menahan kepala gue dengan tangannya. Hayoloh (2)

Double kill.

"Jangan kagetan, nanti kamu dikasih soal sama pak Jackson, mau?" Kata dia dengan mata yang menunjukan bahwa ia serius.

Gue cuman membulatkan mata dan masih dengan keadaan shock hanya bisa menganggukkan kepala.

'Please Kangmin, berhenti buat jantung gue berdetak cepat.'

Author :

Hai hai! Apa kabar hari ini? Semangat ya hehw.

Nih biar kalian nanti semangat sekolah. Jangan frustasi sama nilai raport ya. “suatu hari nanti pasti akan ada waktu buat kamu bersinar”. Semangat oke?

VOMMENT JUSEYOO~

Next | Delete
?

Inquiry ; [Yoo Kangmin] VeriVery Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang