Suara motor yang memasuki perkaran rumah ber cat abu-abu. Warna kesukaan pemiliknya.
Cowok yang memakai seragam SMA mengetok pintu rumah. Sambil menyisir rambutnya dengan tangan dan memasukkan tangan kiri ke saku celananya.
"Iya." Sahut dalam rumah.
Pintu terbuka melihatkan perempuan manis sambil cengar-cengir.
"Pagi Za. Maaf lama, gue gak bisa kalo gak bikin lo kesel." Kata Natalia sambil senyum melihatkan deretan giginya.
"Ya udah berangkat." Ajak Reza sambil menggandeng Natalia.
Reza menaiki motornya begitu juga dengan Natalia. Mereka meninggalkan perkarangan rumah Natalia.
"Za, katanya tahun ini banyak yang ikut ekstra seni."
"Terus kenapa?"
"Ih. Gue kan juga mau ikut. Tapi gimana ya? gue kan gak bisa bagi waktu."
"Kalo yakin ikut aja lah. Takut masalah terakhir."
"Jawaban lo selalu sama, yakin dan gak usah takut." Kata Natalia dengan senyuman.
Reza juga tersenyum pada Natalia lewat kaca spion.
---
Motor Reza memasuki parkir sekolah dan mememarkirkan motor miliknya. Mereka berjalan beriringan menuju kelas masing-masing.
"Nanti ketemu di kantin." Kata Reza.
Natalia hanya mengangguk dan tersenyum.
Reza meninggalkan Natalia di depan kelasnya.
"Nataaaa, bisa-bisa lo sama Reza itu pacaran. Gak mungkin kalian gak ada perasaan satu sama lain. Kalaupun gak ada gak mungkin kan Reza tiap hari ngasih coklat di laci lo tiap hari." Kata Lana. Teman sebangku Natalia.
"Apaan sih. Gak mungkin lah, dia itu sahabat gue!"
Natalia tiba-tiba berhenti mencerna kata terakhir Lana.
"Coklat? Kok gue nggak pernah liat perasaan?"
"Hehe gue bawa pulang. Soalnya lo mungkin gak suka coklat." Kata Lana sambil cengar-cengir.
"Mana ada suka kali! Tapi Reza nggak mungkin." Natalia heran siapa yang memberi coklat. Karena Reza bukan orang yang seperti itu. Natalia mengedikkan bahunya lalu masuk ke kelas di susul Lana dibelakangnya. Natalia penasaran siapa yang menaruh coklat di lacinya. Lalu dia meraba-raba lacinya dan menemukan coklat seperti yang diceritakan Lana.
"Tuh kan. Siapa coba? Gak mungkin cowok di SMA ini ndeketin lo karena lo ada bodyguard." Kata Lana sambil menyilangkan tangannya.
"Udah ni lo bawa aja." Kata Natalia sambil menyerahkan coklat itu.
---
Maaf kalau jelek. Ini tulisan aku pertama kali.
Nggak sesuai ekspektasi 😀
KAMU SEDANG MEMBACA
RETALIA
Teen FictionReza dan Natalia sudah bersahabat sejak kecil. Reza seperti kakak bagi Natalia. Ke manapun Reza ada Natalia. Saat mereka remaja kisah cinta mereka dimulai. Reza dengan kehidupannya dan Natalia dengan dunianya. Keduanya saling mendukung walau tersira...