Bab 20

7K 678 66
                                    

Taehyung berdiri gelisah di depan kelas. Matanya menatap lorong di sebelah kanannya. Bel istirahat sudah berbunyi beberapa waktu yang lalu, tapi Taehyung tak melihat Jungkook menghampirinya. Taehyung menghela napas kasar. Jika tahu begini ia akan lebih memilih ke kantin dengan kedua temannya dari pada menunggu Jungkook yang tak juga datang.

"Bajingan! Kemana dia sebenarnya?" Taehyung mengeraskan rahangnya. Ia paling benci menunggu seperti ini. Ia pun melangkahkan kakinya menuju kelas Jungkook yang berada tak jauh dari kelasnya.

Taehyung menghentikan langkahnya saat melihat segerombolan gadis yang ribut di salah satu meja. Taehyung menarik napas panjang sebelum melangkahkan kakinya menuju gerombolan itu.

Brak!

"Apa yang kalian lakukan?" Taehyung menyeru membuat beberapa siswi itu terkejut dan beralih menatapnya.

"Taehyung!" Beberapa di antara mereka histeris dan beralih mendekatinya. Taehyung yang bingung hanya menatap gadis-gadis itu tanpa berucap sepatah katapun.

"Tumben sekali kamu ke sini? Apakah kamu akan mengajak salah satu dari kami makan bersama? Ah aku yakin, itu pasti aku." Ucap salah satu gadis dengan nada manjanya.

Taehyung mengeluarkan smirknya dan menyilangkan tangan di depan dada. Matanya sekilas menatap sang kekasih yang kini menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Aku memang ingin mengajak seseorang makan bersama." Taehyung menjeda ucapannya dan menatap gadis-gadis di depannya.

"Itu aku kan?" Tanya gadis-gadis itu bersautan.

Taehyung tersenyum dan kemudian melangkah menuju Jungkook.

"Sayang, bukankah kita berjanji makan bersama?" Tanya Taehyung saat sudah ada di depan Jungkook. Jungkook yang sedari tadi menatapnya kini tengah tersenyum dan beranjak dari duduknya.

"Tentu, Sayang." Jungkook meraih lengan Taehyung dan menariknya keluar. Seluruh gadis yang melihat hal itu hanya terdiam dengan tatapan mata tak percaya.

"Jadi, Taehyung dan Jungkook homo?" Tanya salah satu siswi dengan tatapan yang masih fokus pada keduanya.

"Huwaaa!!!! Kenapa cowok setampan dan seseksi mereka tak menyukai wanita? Harapan kita musnah untuk mendapatkan mereka." Gadis-gadis itu terduduk lemas dan tak percaya dengan kenyataan baru yang diterimanya.
.
.
.

Jimin, Yoongi, Bambam dan Mingyu sudah duduk santai seraya menyantap makanan yang tadi dipesannya.

"Makan yang banyak, Hyung." Ucap Jimin seraya mengelus surai Yoongi.

"Isssh... Jangan berlebihan. Aku bukan anak kecil, Jim." Yoongi menepis tangan Jimin yang menyentuh surai kelamnya. Ia sungguh risih mendapatkan perlakuan manis seperti itu.

"Hyung, aku hanya ingin bersikap manis denganmu." Ucap Jimin merajuk.

"Tapi kamu tahu kan kalau aku tidak suka itu?" Tanya Yoongi dengan tatapan datarnya.

"Aku tahu. Maaf." Ucap Jimin dan kemudian menunduk.

"Aissh... Kekanakan sekali." Yoongi mengambil beberapa lauknya dan menaruhnya di mangkuk Jimin.

"Makanlah yang banyak. Kamu jelek kalau kurus." Ucap Yoongi dengan nada dinginnya. Jimin yang mendapatkan perlakuan itu perlahan tersenyum manis pada Yoongi. Rasanya kekesalannya barusan menguar begitu saja.

"Ah kiyowo." Jimin memandang gemas pemuda yang kini kembali menikmati makannya. Bagi Jimin, Yoongi begitu unik dan memiliki siso manis yang tak dimiliki orang lain.

"Ah, kalian menggemaskan sekali." Ucap Bambam. Sedari tadi ia memperhatikan drama romansa yang ada di hadapannya.

"Kamu ingin seperti itu, Baby?" Tanya Mingyu. Bambam langsung mengangguk antusias seraya menatap sang kekasih penuh minat.

"Sini, biar aku suapi." Mingyu menyendok makanannya dan menyuapkannya pada Bambam. Bambam dengan semangat menerima suapan itu dengan senyum yang menghiasi wajah manisnya.

"Hai! Maaf menunggu lama." Taehyung yang baru datang berucap seraya mendudukkan dirinya di salah satu bangku yang ada di sana.

"Sayang, aku pesankan makanan dulu." Jungkook berucap seraya mengelus surai Taehyung. Ia pun kemudian berlalu setelah mendapat anggukan dari Taehyung.

"Jungkook baru saja memanggilmu Sayang? Bukankah kemarin kalian masih musuhan? Aku tak salah dengar kan?" Tanya Bambam dengan ekspresi bingungnya.

Taehyung terssnyum seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Bambam masih diam menanti Taehyung memberi penjelasan.

"Soal itu... Hehe... Sebenarnya aku dan Jungkook...berpacaran." Ucap Taehyung. Bambam mengerjapkan matanya beberapa kali mencoba memproses ucapan Taehyung barusan.

"Wah daebak! Selamat!" Bambam terssnyum dan menyeru bahagia setelahnya. Selama ini diam-diam Bambam mengeshipkan Jungkook dan Taehyung. Baginya, kedua orang itu sangat serasi dan sempurna.

"Uhuy! Kapalku berlayar mengarungi samudra cinta. Mingyu, tolong bayarin makanan mereka semua. Aku sungguh bahagia!" Ucap Bambam seraya menunjuk teman semejanya.

"Mwo? Kenapa aku yang bayar?" Tanya Mingyu bingung.

"Bayar atau tak mendapat jatah dariku!" Bambam melototkan matanya dengan tangan yang berkacak pinggang. Mingyu yang melihat itu hanya bisa menelan salivanya kasar. Ia pun mengangguk pasrah.

"Apa salah Mingyu yang tampan ini ya Tuhan?" Batin Mingyu tersiksa.

Bersambung...

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang