Love Of A Killer: 5

19.8K 1.7K 131
                                    

Sesampainya di kamar, Leo dan Gemma tidak langsung tertidur. Mereka bercanda dan bersenda gurau bersama. Menikmati malam minggu yang panjang. Kedua saling melengkapi dan mengisi, mereka bersahabat sejak lama dan menjadi dekat sampai saat ini.

"Ge, kalau suatu saat kita terpisah, Maksudku, aku melanjutkan sekolah di luar negeri, apakah kamu akan menungguku?

Gemma terdiam dan tidak tahu harus menjawab apa. Tetapi ia berusaha tenang dan membalas pertanyaan Leo. "Aku tidak apa-apa, lagi pula aku sudah terbiasa hidup sendiri."

Leo tersenyum miris, kemudian melanjutkan. "Aku yang belum siap jauh dari kamu Ge. Jujur sejak pertama kali kamu datang kesekolah itu, aku ngerasa punya semangat baru dalam hidup ku. Aku merasa hidupku berwarna lagi, selama ini aku terkekang di rumah yang begitu besar, hidup dengan abang ku yang super kaku dan membosankan. Dulu kita satu sekolah saat Sekolah menengah pertama dan terpisah saat kita SMA."

"Kamu ngomong apaan sih? Kayak mau pergi jauh aja. Lagian kan kita belum tamat SMA Leo, tidur gih." sahut Gemma cuek.

Leo tersenyum miris dan membiarkan sahabatnya itu tertidur. Tidak dengannya yang masih di selimuti dengan rasa yang aneh dalam hatinya. 'Aku gak tau apa yang sebenernya ada dalam hati ku sekarang Ge. Aku sayang sama kamu, bukan sebagai sahabatmu, melainkan... Tapi aku gak mau kamu jadi menjauh dari ku setelah tau perasaanku terhadap mu yang sebenarnya. Maafin aku Ge, selamanya aku bakalan pendam rasa ku ke kamu Ge. Jika suatu saat kamu tidak jadi milikku, aku harap kamu bahagia dengan orang itu.'

Leo bergumam dalam hati, kemudian mencium punggung tangan Gemma. Gemma merasa ada seseorang yang masih melototinnya, kemudian ia berbalik dan melihat Leo masih duduk di meja belajar milik Gemma.

"Kok kamu gak tidur? Mikirin apaan sih?" seru Gemma sambil menghampiri Leo dan duduk di pangkuan Leo.

"Aku gak bisa tidur Ge, gak tau kenapa." sahut Leo sedikit lemas.

Gemma berdiri dan menarik tangan Leo. "Udah, yok tidur. Peluk aku sini, biasa juga kamu suka peluk-peluk aku baru kamu nyenyak tidurnya."

Leo tersenyum, jika di lihat secara seksama semburat rona merah di pipi Leo terlihat jelas. Leo langsung menuruti Gemma dan langsung tertidur sambil memeluk Gemma. Gemma berbalik dan menatap lelah wajah sahabatnya itu.

'Jujur, kalau kamu pergi sebenarnya aku sedikit takut. Bukan takut sama geng Coker dan gak ada yang belain aku Le. Tapi aku takut, kehilangan sosok sahabat yang selalu ada buat ku. Tidak munafik, aku akui, aku juga sayang sama kamu sebagai abangku, bahkan lebih.' Gemma bergumam dalam hati.

Karena tidak sanggup menahan kantuknya, akhirnya kedua pemuda itupun tertidur pulas.

🤭🤭🤭

Pagi kini menjelang meski sang surya masih enggan menunjukan sinarnya. Gemma terbangun lebih awal, memasak dan menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Leo. Tidak lama Leo terbangun dan melihat Gemma tidak ada di sisinya. Lalu Leo keluar kamar dan melihat Gemma tengah asik memasak.

"Wow, seorang Leo bangun sepagi ini? Mimpi apaan semalam pak?" canda Gemma.

"Aku juga terbiasa bangun pagi kali. Kamu aja yang gak pernah tau." sahut Leo sekenanya, kemudian ia melanjutkan. "Eh ini kamu yang masak? Enak ni kayaknya?"

"Iya, kemaren aku belanja persediaan buat sebulan. Berhubung kamu ada disini ya udah aku masakin, biasa kalau aku sendirian males mau masak, kadang-kadang suka gak termakan, kan mubazir." balas Gemma.

"Hmmm, bener-bener menantu idaman." balas Leo sekenanya lagi.

"Huh? Heh, menantu idaman itu perempuan. Lah aku seorang pria masak menantu idaman. Kelamaan jomblo sih kamu ini, jadi otak nya rada geser." ujar Gemma.

BL- Love Of A Killer (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang