PART 3

2.2K 214 55
                                    

Biting  My Lower Lip
||
Dont Like, Dont read it!
Go away from my story
Happy Reading

[*************************]

Kedua manik mata Saint dan Plan terbelalak kaget saat mendengar ucapan Chen selaku CEO di agensinya bekerja. Tidak mungkinkan kalau Saint harus melayani lelaki tambun seperti Chen yang bahkan sudah berumur dan bau tanah. Itu pasti sangat menjijikan.

Saint terkekeh lucu mendengar ucapan Phi Chen, dan ia memandang remeh wajah sang CEO. Plan menggenggam tangan Saint kuat, dirinya sangat takut kalau sahabatnya ini mengatakan hal yang tidak pantas, mengingat bahwa ia sangat mengetahui sifat luar-dalam Saint seperti apa.

"Oh ayolah! Kau sudah tua, sadar akan umurmu yang sudah tidak muda. Kau berpikir bisa memuaskanku dengan tubuh tambunmu? Itu akan menjadi sangat menggelikan, P'Chen ...! Aku bisa mati karena bobotmu itu." Saint mencibir tanpa mempedulikan raut wajah Chen yang sudah berubah total.

"Sialan kau jalang! Beraninya kau!!" Chen sudah ingin mengeluarkan sumpah serapahnya, tapi sebelum melepaskan amarahnya, seorang lelaki masuk tanpa izin dengan sebuah koper besar berwarna hitam.

"Aku sudah muak dengan permainan agensimu, Phi Chen! Aku keluar dari agensimu dan ini uang kompensasiku selama menjadi model di agensimu. Aku harap urusan kita selesai sampai disini. Tidak peduli kau akan melaporkanku karena melanggar kontrak atau apapun aku tidak akan peduli!" Selesai berucap seperti itu, Saint pergi meninggalkan Plan dan Chen yang masih menatap tidak percaya dengan segala ucapan yang keluar dari mulutnya.

"Apa-apaan ini! Beraninya jalang itu menghinaku seperti ini! Lihat saja akan aku buat dia menyesal sudah melakukan ini padaku! Sialan! Cuih!" Chen melempar koper hitam itu dan uang yang berada di dalamnya berceceran di lantai. Tubuh Plan bergetar kuat melihat reaksi CEO-nya, ia takut terjadi sesuatu pada sahabatnya nanti.

"Tuhan, tolong lindungi Saint!"

[*************************]

Saint keluar dari ruangan Chen tanpa mempedulikan tatapan sinis yang diberikan para karyawan kepadanya. Dalam hati Saint mencibir, bahwa tanpa dirinya agensi ini mungkin tidak akan berkembang dengan pesat. Perlu diketahui bahwa Saint adalah model paling laris dan populer, belum lagi ia sudah merambah dunia peran yang membawa namanya semakin dikenal di penjuru dunia. Cih tidak sesuai jika sampah memberikan perkataan yang menjijikan kepada dirinya.

Sebuah taksi berhenti di depan gedung Idol factory. Saint masuk ke dalam taksi tersebut, lalu melirik sebentar ke arah bangunan itu dan tersenyum tipis. Ia pergi meninggalkan Plan tanpa sepatah kata pun, dirinya berharap masih bisa menghubunginya nanti walau ia yakin Plan akan sangat marah atau bahkan tidak ingin bertemu dengannya lagi karena kelakuan buruk yang dirinya lakukan tadi.

*Drrt Drrt Drrt~

Ponsel pada saku celana Saint bergetar. Ia melihat sebuah nama 'Perth' tertera pada layar persegi tersebut. Saint memutar bola matanya malas. Untuk apa lagi Perth masih menghubunginya? Tidak ada yang harus dijelaskan tentang perkataannya kemarin. Ia sudah membuang segala perasaannya untuk Perth, dan memilih untuk memutuskan segalanya. Hubungannya hanya sebagai partner sex, tidak ada hubungan istimewa yang terjalin diantara keduanya.

From : Perth

Kau boleh membenciku. Tapi jangan mengabaikan aku seperti ini. Ayo kita bertemu dan aku akan minta maaf atas ucapanku yang menyakitimu.

Saint mendengus kesal. Semudah itu ternyata ketika seseorang mengucapkan hal yang menyakitkan dan kini memintanya bertemu lalu meminta maaf? Ia tidak percaya dengan itu semua. Ia menekan tombol 'balas' dan mengetik beberapa kata sebagai balasannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Biting My Lower Lip!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang