"Aku muak denganmu. Pergi kau, dasar bedebah"
"Ah rupanya kau ingin menemui ajalmu begitu? Baiklah, ayo kita selesaikan ini"
***
Haknyeon langsung menjatuhkan sepedanya dan berjalan ke arah orang tersebut.
"Dengar, aku tidak takut mati!" ucap Haknyeon lantang.
"Kita lihat saja"
Baru saja Haknyeon ingin mengeluarkan angin dari dalam dirinya, tiba-tiba ia sudah terpental ke samping.
Haknyeon bingung.
Tapi dia berusaha bangun, dan mengeluarkan angin topan di tangannya. Angin itu ia arahkan pada orang yang sudah mengajaknya duel tadi. Dan orang itu juga terpental cukup jauh.
Orang yang berpakaian serba hitam itu langsung berdiri. Dia tersenyum meremehkan.
"Boleh juga kekuatanmu, tapi sayangnya kau harus mati, Joo Haknyeon"
Orang itu langsung menyerang Haknyeon dengan sebilah pedang. Namun berhasil ditangkas oleh Haknyeon. Mata Haknyeon berubah merah, dia merasa amarahnya telah memuncak.
"Keluarkan semua amarahmu itu karena akan kuserap kekuatanmu itu." ucap orang berpakaian serba hitam itu dalam hati.
Pedang tersebut dihempaskan oleh Haknyeon. Terlihat Haknyeon semakin lemah karena menahan kekuatan pedang tersebut.
"Kau ini sudah ku katakan turuti perintah ku. Lalu kenapa kau justru memberitahu pada Lami."
"Aku tidak ingin dia celaka karenamu, Mr. Black"
"Kau tahu kan, konsekuensinya apa jika melawanku?"
"Sudah kukatakan, aku tidak takut mati di tanganmu."
Haknyeon menambahkan gulungan angin topan serta badai lebih besar dari semula. Dan orang yang di juluki Mr. Black oleh Haknyeon tadi menggunakan perisai tubuh abadi.
Haknyeon terkesiap.
"Dia... Bisa punya perisai abadi? Orang seperti apa dia?" Haknyeon dalam hati.
Angin terus menerus berhembus kencang namun tidak bisa menerbangkan Mr. Black. Meski tempat di sekitar itu sudah hancur berantakan, Mr. Black masih bergeming di belakang perisainya.
Kekuatan Haknyeon makin lama makin melemah. Angin topan yang semula besar menjadi lebih tenang hingga akhirnya angin tersebut menghilang. Entah kenapa, Haknyeon merasa tubuhnya kini tidak bisa bergerak.
"Haknyeon, kau tahu wajahmu itu sudah kuberikan mirip seperti anak ku agar kau bisa mendapatkan kekuatan yang sama. Aku mengurusmu layaknya anakku, tapi kenapa kau justru membela Lami?" suara lantang amarah Black sangat terdengar.
"Aku.. sadar hhh kalau kau bukan orang baik." ucap Haknyeon dengan napas tersengal-sengal.
Black langsung mencekik Haknyeon dengan satu tangannya lalu mengangkatnya ke atas.
"Kau benar tidak mau ikut bersamaku lagi?"
"Tidak, lebih baik aku mati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Shine [Sequel of A Black Heart]
FanfictionLima belas tahun telah berlalu, aku dan Kyuhyun sudah hidup bersama. Kini aku menjadi seorang ibu sekaligus istri dari keluarga Cho. Hidup kami sudah bahagia tapi.. di tahun ke-16 terjadi sesuatu yang aneh. Ada orang lain tak terduga datang di kelua...