Part 2

9.1K 881 232
                                    

"Wonwoo-ya, menurutmu anak ini mirip kwajangnim dan siapa?" Seokmin masih bergelut dengan pemikirannya.

"Ehm ... itu ...." Wonwoo menggigit bibir bawahnya. Merasa hari ini terlalu cepat untuk sahabatnya tahu tentang keluarga kecilnya. Bahkan tidak akan menyangka rahasianya akan terkuak secepat ini.

"Lee Seokmin-ssi." Suara tegas itu membuat dua pemuda itu mengalihkan pandangan.

"Kwajangnim." Seokmin menundukkan kepalanya. Sedangkan Wonwoo hanya bisa berdiri kaku di tempatnya.

"Appa." Minwoo berteriak ceria. Membuat manager tampan itu mengulas senyum hangatnya.

"Appa ajucci ini dekat-dekat eomma Minu," adu Minwoo. Menunjuk Seokmin yang langsung melongo kebingungan.

"Hah? Eomma?" Tiba-tiba saja ia merasa otaknya tidak bekerja.

"Lee Seokmin-ssi, pemimpin redaksi menunggumu di ruangannya," ucap Mingyu yang semakin berjalan mendekat.

"Oh my god!" Seokmin membulatkan matanya.

"Wonwoo-ya bagaimana ini?" Seokmin menggenggam tangan Wonwoo. Wajahnya memelas yang membuat Wonwoo meringis di tempatnya. Melirik ke arah Mingyu yang menatap tajam ke arah mereka.

"Sepertinya aku melakukan kesalahan." Seokmin masih menggenggam tangan yang lebih kecil darinya itu.

"Hmph." Minwoo menggembungkan pipinya kesal. Tangannya berkacak di pinggang melihat ibunya disentuh orang lain.

"A-Aku yakin semuanya baik-baik saja Seokmin-ah." Wonwoo tertawa canggung. Berulang kali melirik ke arah suaminya.

"Baiklah aku pergi." Setelah melepas genggaman tangannya, Seokmin membungkukkan sedikit tubuhnya ke arah Mingyu. Berlari kecil sembari mempertanyakan kesalahannya sendiri.

"M-Mingyu-ya ... itu ... tadi ...." Wonwoo mengutuk dalam hati. Otaknya tidak bisa menyiapkan kalimat yang tepat untuk suaminya.

"Minwoo mau bertemu eomma kan?" Mingyu menggendong putranya. Sedangkan Minwoo langsung tersenyum dan mengangguk.

"Eomma." Tangannya terulur ke arah Wonwoo. Membuat Wonwoo langsung mengambil alih tubuh Minwoo dari suaminya.

"Minwoo sayang merindukan eomma, hem?" tanya Wonwoo yang langsung diangguki dengan semangat.

"Eomma jangan keja. Eomma temani Minu." Wonwoo tersenyum lebar mendengarnya. Kalimat itu seolah titah yang tidak bisa ditolak.

"Appa juga jangan keja." Pinta Minwoo yang menatap ayahnya dengan serius. Seolah atasan yang tengah memerintah bawahannya.

"Baiklah sajangnim. Kami tidak bisa menolak perintah sajangnim," ucap Mingyu.

"Yeay." Bocah mungil itu kegirangan. Ia bertepuk tangan dengan semangat di gendongan Wonwoo.

Sadar mood suaminya tidak sepenuhnya baik, Wonwoo memilih diam saat Mingyu melangkah. Mengikuti suaminya menuju salah satu ruangan. Beruntung saat itu keadaan begitu sepi. Karena tidak ingin orang lain melihat kebersamaan mereka, Mingyu mengunci pintunya dari dalam.

Wonwoo duduk di sofa sembari memangku Minwoo. Sedangkan Mingyu duduk di sampingnya. Pemuda manis itu sama sekali tidak berani mengganggu suaminya. Terlihat begitu serius dengan ponsel di tangannya.

"Wooah ... pecawat." Minwoo turun dari pangkuannya. Matanya berbinar melihat pesawat yang terlihat dari kaca transparat di ruangan itu.

"Eomma ada pecawat," celoteh Minwoo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mingyu's SonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang