| 3 | Ospek hari kedua

3.1K 103 4
                                    

Pukul 04.00 pagi suasana sudah riuh, apalagi kalau bukan karena antrian mandi dan lain lain lalu melaksanakan solat subuh dan berjalan jalan santai menjelajah hutan. Udara pagi yang dingin menembus kaos polo peserta dan membut mereka menggigil.

Perjalanan tetap dilanjutkan, selain udara yg menusuk tulang tentu pemandangan hutan yang asri inilah sebagai penghibur, aroma khas pepohonan dan bunga liar menyejukkan fikiran.

"Akan menyenangkan kalau saja kita bisa berfoto disini." gumam Freya.

"Iya tapi handphone gak boleh dibawa." sahut Nena.

"Berhati-hatilah saat melangkah, jangan rusak lingkungan, jangan petik tanaman apapun" teriak salah satu senior.

"Si tampan ngomong nih. Kakak senior itu namanya Gavin" bisik Nena pada Freya.

"Tau darimana namanya ?"

"Kemarin anak-anak sudah banyak yang ngebahas kegantengannya, kemarin dia gak banyak bicara memang.
uuhhh.. tapi sikap cool itu menambah pesonanya" puji Nena sambil terus tersenyum.

Kak Gavin memang tampan, tinggi sekitar 170cm kulit putih bersih dengan potongan rambut yang rapi. Satu lagi, dia punya otot bisep yang terbentuk maksutku bentuk tubuhnya mendekati sempurna atau yah oke sempurna, dia sempurna.

Sekitar pukul 07.00 kami sudah berada di aula untuk persiapan sarapan.

"Silahkan ambil makanan kalian, pilih saja yang kalian suka, semua sudah tersaji di meja prasmanan !"

Seru senior di depan yang sebelumnya sudah memperkenalkan diri bernama Sinta. Secara berurutan kami mengambil piring dan mengisinya dengan makanan, semua menu menggugah selera, tidak sedikit peserta yang mengisi penuh makanan hingga menjulang di piring, para senior hanya tersenyum dengan senyuman yang sulit diartikan.

Sebelum doa dimulai, kak Sinta memberi instruksi kembali.

"Kalian harus menghabiskan makanan yang sudah kalian ambil hingga bulir nasi terakhir, apabila ada yang tidak mampu menghabiskan maka teman satu regunya harus membantu jika tidak, maka satu regu tersebut akan diberi hukuman"

"Ah gampang kalau itu mah, doyan saya" timbal salah seorang peserta cowok berbadan tambun dan memiliki wajah imut layaknya anak-anak yang langsung di sambut cekikikan para peserta lainnya, kemudian kak Sinta melanjutkan.

"Silahkan mulai makan, waktu kalian dua menit saja !"

"HAH ! dua menit ?" keributan pun terjadi, para Senior hanya tertawa menyaksikan para peserta berusaha menghabiskan makanan secepat mungkin.

"Kurang 40 detik lagi." seru salah seorang senior. Para peserta bekerjasama untuk cepat menghabiskan makanan "20 detik"

"10 detik dan Selesai angkat tangan kalian !" teriak lantang salah seorang senior cowok bernama Reno.

"Bisa jantungan nih kalau triaknya kayak gitu"

Gerutu pelan salah seorang peserta regu lain, tidak ada yang menimpali karena suasana mulai mencekam sebab teriakan tadi.
Kak Reno kembali berteriak sambil berkeliling.

"Masih banyak yang belum habis ya, makanya kalau ambil makanan itu secukupnya jangan kemaruk. Kalian seneng buang-buang makanan kayak gini, Seneng ?"

"Kenapa kamu, kenapa wajahmu merah gitu ?" tanya kak Reno pada salah satu peserta cowok berkaos orange.

"Tersedak kak belum sempet minum"

"Minum kamu, yang lainnya juga silahkan minum dulu !" perintah kak Reno dan kemudian melanjutkan bicara dengan nada lembut.

"Ini yang harus kalian pahami, kalian harus menghargai segala hal termasuk makanan, mungkin ketika kalian di rumah, makanan sisa tinggal buang toh kalian punya uang buat beli lagi, jangan lagi, tolong hargai, itu mubadzir untuk selanjutnya makanlah secukupnya jangan berlebihan, mengerti ? "

"Mengerti"

Masih kak Reno yang berbicara "Sekarang bantu teman-teman kalian menghabiskan makanannya, untuk sesi makan selanjutnya, saya tidak mau melihat pemandangan ini lagi, semua mengambil makanan sesuai kemampuan makannya saja, jangan berlebihan, habiskan dalam waktu dua menit ! yang gagal akan mendapat hukuman, paham..?"

"Paham"

                                             DONE - Lanjut BAB Selanjutnya.

MENCINTAI DUA HATI [END] Sdh Terbit E-BOOK Nya Di Play storeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang