Pria bermarga Kim itu berjalan ringan menuju ke ruangan miliknya. Tidak ada senyum salam dan sapa yang keluar dari mulutnya. Terkesan sombong memang, tapi apa pedulinya? Dia sudah seperti ini sejak dulu. Terlebih terhadap lawan jenis. Matanya hanya menatap lurus kedepan. Tidak memperdulikan sekitarnya yang sekarang sedang terang-terangan membicarakannya. "Hey pria sombong!" Sapa seorang kenalannya. Dia menyapa balik dengan segaris senyum di bibirnya, yang bertahan amat sangat tidak lama."Akhirnya kau menyelesaikan sertifikasi profesi yang baru. Selamat untukmu!" Lanjut orang itu dan tidak diindahkan olehnya. Bahkan pada kenalannya pun dia bersikap angkuh. "Hei, Taehyung! Kau mendengarku 'kan?"
"Aku mendengarmu, tapi aku malas membalasnya." Jawab pria bernama Taehyung itu. "Kau terlalu banyak basa-basi, Amber." Tambahnya lagi lalu pergi mendahuluinya masuk kedalam ruangan. "Kudengar kau minggu depan akan berangkat ke Korea, apakah itu benar?" Pertanyaan itu menarik atensi Taehyung untuk melihat Amber.
Amber tersenyum miring melihat Taehyung sekarang. "Matamu benar-benar tidak bisa berbohong." Komentar itu membuat Taehyung mengukir segaris senyum di wajahnya. Lagi, hal itu berlangsung tidak lama. "Apa maumu sebenarnya huh?" Taehyung bertanya dengan salah satu alis terangkat.
Amber membuang nafas panjang dan memperhatikan Taehyung dalam diam. Sorot mata Amber memberikan isyarat akan sesuatu, tapi sepertinya Taehyung tidak bisa menangkapnya dengan baik. Membuat suasa hening yang cukup lama.
Pada akhirnya terdengar decihan dari mulut Amber. "Kuharap kau mendapatkan gadis yang tepat disana. Ini saatnya kau mulai terbuka dengan lawan jenis." Katanya dengan suara pelan. "Bukankah kau juga adalah-"
"Bukan sepertiku!" Sela Amber cepat. Kali ini terdengar decihan yang keluar dari mulut Taehyung. "Kau tahu banyak diluar sana yang mengataimu penyuka sesama jenis karena hanya bergaul dengan sesamamu saja? Bahkan di club kau berani menggoda pria."
Mengingat kembali waktu itu, Amber tidak habis pikir, kenapa Taehyung pernah menggoda Jackson, yang notabene adalah teman kuliah mereka. Taehyung memang adalah orang yang tidak bisa ditebak olehnya dan Jackson. Keduanya berpikir bahwa apa yang dikatakan Taehyung waktu itu adalah candaan. Tapi mengingat mereka berada di negara yang menerima hubungan sesama jenis membuat teman yang lainnya berpikir bahwa perkataan Taehyung itu adalah serius. Ditambah lagi Taehyung dan Jackson sering bersama saat mereka masih kuliah dulu.
"Kau tahu Austin kemarin mengungkapkan perasaannya secara langsung ketika ia tahu aku akan kembali?" Intonasi suara pria bermarga Kim itu memang terdengar seperti sedang menggoda Amber. Gadis tomboy itu menjadi saksi akan pengakuan itu. Memikirkannya pun membuat kepala Amber pening.
Amber akhirnya mendekat lalu meninju ringan perut Taehyung. Pria itu tersentak karena tidak menyangka jika Amber tiba-tiba melakukannya. Amber sudah biasa melakukan hal itu terhadap Taehyung. Dan mungkin karena sifat boyish-nya itu yang membuat Amber di terima oleh Taehyung. Karena selama bersahabat dengan pria itu, Amber tidak menemukan ada perempuan lain yang setidaknya berteman dengan seorang Kim Taehyung.
Atau mungkin Taehyung memang sedang menutup diri dengan wanita? Entahlah. Baik Amber maupun Jackson tidak pernah mengungkit atau menanyakan hal itu secara langsung. Mereka hanya memperkirakan jika ada sesuatu yang Taehyung sembunyikan. Perkiraan itu entah benar atau tidak, hanya pria Kim itu yang tahu jawabannya.
"Ku tantang kau membawa Austin pergi bersamamu. Kalau tidak? Berikan profit saham mu di perusahaan ini." Kata Amber.
"Baiklah." Jawab pria itu singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antropologi Rasa | vseul
Fiksi PenggemarApa yang dirasakan manusia itu berbeda-beda. Mulai dari persepsi, pandangan, serta perasaan. Apa yang dirasakan seseorang terhadap suatu hal belum tentu sama dengan pribadi yang lainnya. Semuanya memiliki perbedaan persepsi, pandangan, dan perasaan...