The truth

183 11 0
                                    

Wonshik masih berdiri di seberang jalan, menatap sepasang sejoli yang baru saja menjauhkan bibir mereka dari sebuah kecupan. Jujur saja hatinya terasa amat sakit dan air matanya juga menetes. Dan untung saja dia memakai sunglass saat ini, meskipun banyak orang memandang aneh padanya.

Tangan Wonshik mengambil ponsel yang bergetar di sakunya, dan tanpa memandang layar, dia mengangkat panggilan itu,

[Wonshik] 

Terdengar teriakan bahagia di seberang telepon yang hanya dibalas gumaman olehnya, 

[Aku diterima, kamu harus menyiapkan setelan sebagai pendamping pengantin pria. Tiga tahun lagi.]

" Congrat, salam untuk kak nayeon." Hanya itu yang bisa Wonshik ucapkan.

Dan sepertinya Taekwoon juga tidak terlalu ambil pusing saat sahabatnya bereaksi seperti itu, dia langsung memasukkan ponsel ke dalam sakunya, lalu mengandeng tangan calon tunangannya untuk berjalan menjauh.

Tanpa sadar masih meninggalkan Wonshik yang berdiri di balik kerumunan orang sambil tetap menempelkan ponsel di telinganya,

" Taekwoon, tahukah kamu siapa orang yang aku cintai selama ini?" Tanya Wonshik pada sambungan telepon yang terputus.

" Orang yang membuatku merasakan manisnya jatuh cinta sekaligus pahitnya patah hati. Orang yang membuatku merangkai kisah cinta palsu dengan beberapa gadis hanya demi secuali rasa cemburu darinya."

" Itu kamu, seseorang yang memiliki gender yang sama dengaku. Yang mampu membuat hidupku jungkir balik dalam sekejap. Aku memiliki perasaan dan harapan tinggi padamu taekwoon, lebih dari perasaan dan harapan pada sahabat. Aku mencintaimu taekwoon, selamanya."

If I say I love you broTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang