Setelah gudang itu meledak, Yeonjun dan Felix tertawa puas. Sedangkan Han diam sambil sesekali memegangi kepalanya
"Misi selesai!" Ucap Felix bersorak senang.
Tapi kesenangannya tak bertahan lama ketika Felix melihat Han yg hanya diam saja. Felix mendekati Han dan menepuk pundak sahabatnya itu
"Han?"
"Eh? Kenapa?" Han tersadar dari lamunannya.
"Lo kenapa? Kayak gak seneng gitu? Misi kita berhasil loh" Ucap Yeonjun bertanya
"Gue gapapa. Eum, gue ke mobil duluan" Han langsung pergi meninggalkan Felix dan Yeonjun yg pikirannya dipenuhi tanda tanya.
"Dia kenapa sih?"
"Entahlah, gue juga gk tau. Mending kita susul deh, gue mau balik aja"
Feli, Yeonjun dan mafioso yg tersisa pun menyusul Han. Mereka memasuki mobil masing-masing dan segera pergi dari wilayah gudang itu.
Disisi lain...
"Hahahaha" Hyunjin tertawa puas.
Ia melihat bagaimana gudang itu meledak dari layar monitor didepannya. Sejak misi dimulai, Hyunjin selalu mengamati setiap gerak-gerik para anak buahnya melalui monitor tersebut.
"Are you crazy! Kalo mereka kenapa-napa gimana?!" Pekik Yeji di sebelahnya
Yeji juga menonton misi tersebut di sebelah Hyunjin. Ia bahkan sempat protes karena waktu yang Hyunjin berikan untuk menjauh hanya sedikit. Ia khawatir pada mereka yang menjalankan misi
"Udahlah, lagian mereka berhasil lari kan"
"Ish tapi kan-"
"Mending lo keluar deh, mereka pasti bentar lagi nyampe" Hyunjin memotong ucapan Yeji.
"Hm"
Yeni keluar dari ruangan Hyunjin untuk menyambut Han, Yeonjun, dan Felix.
"Congrast-! Kalian berhasil selesaiin misi ini dengan baik" Ucap Yeji
"Thanks ji" Jawab ketiganya.
"G-gue ke kamar dulu"
Han langsung pergi tanpa mendengar jawaban dari yang lainnya dan itu membuat Yeji bingung.
"Han kenapa?" Tanya Yeji pada Yeonjun dan Felix
"Kita juga gak tau. Setelah misi selesai gak ada raut bahagia di wajahnya. Gue khawatir dia kayak dulu lagi"
Yeji diam. Ia tak ingin kejadian dulu terulang. Kejadian dimana Han mengurung diri dikamar dan tidak makan selama seminggu. Namun ketika ditemukan, kondisi kamar sungguh kacau. Barang-barang pecah dan berserakan, kasur berantakan, juga ada bercak darah di lantai.
Kondisi Han juga tak bisa dibilang baik. Rambutnya acak-acakan, tubuhnya menjadi kurus, kantung mata tebal, bibir pucat, suhu tubuh menurun, dan juga darah mengalir deras dari tangannya akibat beberapa sayatan benda tajam.
Yeji tak ingin itu terjadi lagi. Sungguh itu sangat menyakiti hatinya.
Kekhawatiran itu membawanya menuju kamar Han dimana pemuda itu sedang duduk sembari memeluk sebuah bingkai foto.
"Han... "
Yang dipanggil tak bergeming. Ia semakin mendekati Han.
"Han, are you okay?" Tanya Yeji
Namun hanya gumaman halus yang menjawabnya. Yeji tau Han tak baik-baik saja tapi ia tak ingin berpikir seperti itu
"Han-"
"Ejie, bisa tinggalin Han sendiri?"
Yeji diam. Bukannya pergi ia malah ikut duduk disebelah Han dan mengelus pundak pemuda itu.
"Ejie ga mau pergi. Kalo Ejie pergi nanti han ngelakuin hal yang berbahaya, Ejie ga mau itu terjadi"
"Ejie-"
"Han, please... Biarin Ejie disini nemenin han" Yeji mengulurkan tangannya untuk memeluk Han.
Isakan kecil mulai terdengar. Yeji terkejut, tubuh yang dipeluk nya bergetar. Ia langsung menatap Han
"Kok nangis? Jangan nangis, Ejie ga suka han nangis"
Yeji menghapus air mata Han dan kembali memeluknya. Beberapa menit kemudian dengkuran halus menyapa telinga Yeji.
Perlahan Yeji membaringkan Han pada tempat tidurnya lalu menyelimuti nya. Sebelum pergi ia mengecup singkat kening Han.
Ngomong-ngomong Ejie adalah panggilan khusus dari Han untuk Yeji. Panggilan itu hanya berlaku ketika mereka berdua saja, karena Han tidak ingin panggilan kesayangannya digunakan orang lain untuk memanggil Yeji
Tanpa Yeji sadari, Hyunjin mendengar semua ucapannya pada Han. Hyunjin tadinya ingin menemui Han, tapi ia iringkan begitu mendengar Yeji didalam kamar Han.
"Udah gue duga, lo emang cinta sama Han. Gue ijinin lo buat menjalin hubungan sama Han karena Han orang kepercayaan gue. Tapi kalo sampe lo disakitin, gue gak segan-segan bunuh dia"
Hyunjin pun meninggalkan kamar Han sebelum Yeji keluar.
Tbc
Sorry bikin kalian nunggu, gue bener-bener ga ada ide. Salah gue juga sih ngubah alurnya, tapi mau gimana lagi udah terlanjur T_T
Sorry for typo
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Boss [Hwang Hyunjin]
Mystery / Thriller-slow update- Hwang Hyunjin. Sosok remaja yang ditakuti dunia. Diusianya yang menginjak 17 tahun, jabatannya bukan main-main. Ia sukses menjadi CEO dari Hwang Company sekaligus Ketua mafia termuda. The Devil's, itu nama organisasi mafia yang ia ket...