Part 11. Sakit Hati

2.4K 150 4
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Darinya aku bisa belajar banyak dari sesuatu yang belum pernah aku ketahui selama ini.

Kediri, 26 September 2019
-Alfiyah Untukmu-

***

Siang yang sangat terik di Jakarta. Tak ada sedikitpun udara segar yang bisa di nikmati. Hanya udara AC saja yang bisa untuk menyejukkan tubuh. Lain halnya dengan di Bogor, udaranya sangat sejuk. Alami dari pepohonan yang tumbuh subur di sana.

Kayla hanya berbaring di atas kasur. Menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong. Suntuk seharian di rumah tanpa melakukan kegiatan yang berarti. Kayla bangun dari baringannya dan berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air. Sengaja dia tak memanggil pembantu agar dirinya tak suntuk di dalam rumah. Saat menuruni tangga, sunyi terasa. Bagai rumah mewah tanpa berpenghuni. Rumahnya begitu besar, namun jarang di tempati oleh tuan rumah dan terkadang hanya menumpang untuk tidur.

Hari ini Kayla memang sengaja tidak ke kampus, sebab dirinya malas untuk kembali bertemu dengan Reino. Kayla mengambil gelas dan menuangkan air putih ke dalamnya. Kemudian dia minum beberapa tegukan lalu meletakkan gelasnya kembali di meja dapur.

Kring ...

Suara ponsel Kayla berbunyi. Segera Kayla melihat layar ponselnya dan tertera nama 'Si Bawel' yang tak lain adalah Maya. Kayla mengangkat telpon dari Maya.

"Apa?" tanya Kayla singkat

" Anterin aku yuk!" pinta Maya.

"Kemana?"

"Pesantren."

Mata Kayla melotot. Entah mengapa hatinya sangat girang sekali. Rasa malas yang ada pada dirinya tadi tiba-tiba hilang seketika. Tubuhnya bergetar hebat, jantungnya seakan memompa lebih cepat.

"Iya. Nanti gue jemput lo!"

Kayla segera menaiki anak tangga menuju ke kamar. Dengan cepat, dia membuka almarinya lebar-lebar. Hampir semua baju dia keluarkan untuk memilih baju yang paling cocok untuknya. Satu-persatu baju ia coba dan berkaca di depan cermin besar yang tertempel di almarinya.

"Ck. Gak baju yang bagus napa!" Kayla mendecak kesal, tak ada satupun baju yang ia minat pakai. Kayla tiba-tiba teringat baju yang di belinya saat berada di Swiss. Segera dia membuka almarinya dan mengambil baju itu. Kayla mencoba pakaian itu dan bercermin di kaca besar itu.

"Cocok!" Gumam Kayla.

Lalu Kayla duduk di kursi riasnya. Memoles wajahnya dengan make up. Hampir setengah jam Kayla berias dan akhirnya selesai juga. Kayla kembali bercermin di kaca besar dan membolak-balikkan tubuhnya.

Kayla menuruni satu persatu anak tangga dengan begitu anggunnya. Dengan mengenakan dress merah muda berekor semata kaki dan panjang seatas lutut dengan ikat pinggang pita lumayan besar di pinggangnya. Dan memakai sepatu berhak setinggi 5 cm. Dengan rambut terurai lebat dan sedikit polesan make up di wajahnya membuat dirinya sangat percaya diri untuk menemui sang pujaan hatinya dan berharap sang pujaan hati tertarik padanya.

Kayla menuju rumah Maya. Terlihat Maya sudah menungguinya. Kayla keluar dari mobil. Maya sangat terkejut dengan penampilan Kayla yang tak seperti biasanya menurutnya ini sangat terlalu berlebihan.

[AU1] Alfiyah Untukmu✓ [OPEN PREE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang