Part 13. Bimbang

2.1K 132 22
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Orang dewasa adalah seorang yang bisa menjaga perasaan orang lain.

Kediri, 29 September 2019
-Alfiyah Untukmu-

***

Malam yang sangat dingin sekali hingga sampai ke tulang. Malam ini hujan mengguyur kota Jakarta begitu derasnya. Kilatan petir tampak sekali di langit. Kayla masih terfokus pada layar laptopnya mengerjakan tugas kampus yang menumpuk karena sudah hampir tiga bulan dirinya tak pergi ke kampus sejak keberangkatannya ke Bogor.

Konsentrasinya hancur saat sekelebat bayangan Faris lewat di pikirannya. Hatinya sangat sakit mengingat kejadian beberapa hari yang lalu. Kecemburuan lebih mendominasi dirinya. Rasa tidak terima pasti ada. Tak terasa tiba-tiba tubuhnya seketika menggigil. Kayla mematikan AC nya dan mengambil switer hijau tua yang ada di lemarinya lalu memakainya. Dengan mengenakan gamis oranye ditambah switer hijau dengan balutan hijab ungu tanpa adanya polesan make up yang tebal Kayla terlihat sangat cantik.

Kayla sejenak menghentikan pekerjaannya dan beranjak dari tempat duduknya menuju ranjang. Kayla membanting tubuhnya di kasur empuk itu. Dipikirannya tak henti-hentinya bayangan Faris bermain-main dipikirannya. Ingin sekali dirinya menepis bayangan itu namun nihil tak berhasil juga. Cinta yang membuat dirinya seperti ini. Entah dari mana pikiran itu hadir, dirinya sangat ingin mengungkapkan rasa yang sedang bergejolak di dalam dirinya.

Gak-gak gue gak mungkin ngelakuin hal sebodoh itu! Gumamnya dalam hati.

Kayla meraih boneka doraemon yang berada di atas kepalanya lalu memeluknya erat-erat. Cinta yang bergejolak di dalam hatinya seakan memberontaknya untuk mengungkapkan semua isi rasa yang ia pendam selama ini.

Tok ... Tok ... Tok ...

Suara pintu di ketuk dari luar, Kayla beranjak dari ranjangnya dan membuka pintu kamarnya. Terlihat diambang pintu adalah Umahnya. Dengan segera Kayla memperlihatkan senyum simpulnya.

"Makan malam dulu sayang, pekerjaannya di lanjut nanti ya!" seru Umah kepada Kayla.

"Kay gak lapar, Umah." alibi Kayla.

"Beneran kamu gak lapar Kay?" tanya Umah yang tampak khawatir.

"Iya, Umah," jawab Kayla dengan senyum yang mengembang dibibirnya.

"Ya sudah, Umah ke bawah dulu, nanti kalau lapar tinggal bilang saja ya nanti Umah anterin ke kamar," ucap Umah yang dibalas dengan anggukan oleh Kayla.

Kayla mengunci kembali kamarnya ketika Umah sudah berlalu. Kayla kembali merebahkan tubuhnya di kasur empuk dengan seprai doraemon itu. Seketika dia teringat pekerjaannya yang belum rampung dikerjakannya. Dengan cepat, Kayla beranjak dari kasurnya dan menuju ke meja belajarnya. Kayla sibuk dengan beberapa kertas yang ada ditangan dan di mejanya hingga terlupa akan bayang-bayang Faris yang sedari tadi bermain-main dipikirannya. Tanpa disadari Kayla terlelap di atas meja belajarnya dengan tangannya memegang beberapa kertas tugasnya.

Kayla terbangun dari tidurnya saat kakinya merasa kedinginan. Kayla berusaha membuka matanya perlahan. Dilihatnya jam weker yang ada di meja belajarnya. Jam menunjukkan pukul dua dini hari. Kayla segera beranjak dari duduknya dan menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

[AU1] Alfiyah Untukmu✓ [OPEN PREE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang