Part 14. Bodoh

2K 132 8
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Jangan kau ambil keputusan saat dalam keadaaan marah. Sebab keputusan itu hanyalah nafsu belaka.

Kediri, 29 September 2019
-Alfiyah Untukmu-

***

Pagi ini matahari bersinar begitu cerahnya menghangatkan bumi. Pagi ini, Kayla ada janji dengan Maya untuk mengantar Maya ke pesantren untuk menghadiri acara khotmil Qur'an adik kelasnya. Seluruh alumni pesantren dimohon untuk mendatangi acara tersebut.

Dengan mengenakan gamis biru muda bercorak navy dengan balutan jilbab biru muda tak lupa handsock navy dan kaos kaki warna kulit, Kayla tanpa cantik bak bidadari. Matanya yang bersinar dan wajahnya yang hanya memakai make up tipis, membuat siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona.

Kayla menuruni anak tangga dengan menenteng tas cokelat ditangan kirinya dan membawa kunci mobil ditangan kanannya. Kayla berjalan begitu anggunnya menuju ke garasi. Lalu ia masuk kedalam mobilnya dan menghidupkan mesin mobil lalu pergi dari halaman rumah. Di jalan, Kayla memutar lantunan shalawat di dalam mobil. Entah sejak kapan dirinya mulai menyukai shalawat. 

Tak terasa, Kayla sudah berada di depan rumah Maya. Terlihat Maya sudah menunggu kedatangannya di depan rumah. Lalu Kayla memutar balik mobilnya dan berjala menuju ke pesantren. Suasana sangat hening di dalam mobil tak ada percakapan yang berarti bagi mereka. Hanya terdengar suara lantunan shalawat yang diputar oleh Kayla. Kayla terfokus pada jalanan sedangkan Maya terfokus dengan ponsel yang ada di tangannya.

Kayla tiba-tiba menghentikan mobilnya, padahal pesantren masih beberapa meter lagi. Kayla turun dari mobilnya lalu menghampiri seorang wanita yang berada di kiri jalan. Maya melihat sekilas wajah wanita itu, ya, Zahra.

"Zahra, mau kemana?" tanya Kayla.

"Pesantren," jawab Zahra singkat.

"Bareng aku aja. Ayo!" ajak Kayla.

Zahra tampaknya asing saat Kayla menghampiri dirinya. Tak mengenali sedikitpun dari penampilan Kayla. Namun saat Kayla berbicara, dirinya baru sadar ternyata itu adalah Kayla. Zahra melihat penampilan Kayla dari ujung kaki sampai ujung kepala. Cantik. Pujinya dalam hati.

"Zahra!" panggil Kayla sehingga membuat Zahra terkejut dan membubarkan lamunannya.

"Mau gak?" tanya Kayla lagi.

Zahra mengangguk pertanda dirinya menyetujui tawaran Kayla. Kayla kembali masuk ke mobil dibagian kemudi sedangkan Zahra duduk di belakang. Kayla meneruskan perjalanannya menuju ke pesantren. Dalam hati, Kayla sangat penasaran dengan hubungan Zahra dan Ustadz Faris yang tampak begitu dekat.

Saat memasuki area pesantren, terlihat sangat ramai. Di halaman pesantren, berdiri terap dan panggung yang cukup besar. Mereka bertiga turun dari mobil dan berjalan menuju ke dalam pesantren. Maya dan Zahra yang sedari tadi disapa oleh para tamu undangan di sana. Kayla hanya melihat dan mengikuti Maya di belakang. Lalu tiba-tiba Maya menggandeng tangan Kayla lalu menarik tangannya ke depan. Terlihat dua kursi kosong dideretan paling depan dan Maya mengajak Kayla duduk di sana bersamanya. Terlihat Maya sangat akrab dan humble dengan orang-orang yang ada di sana. Sebagian Kayla mengetahui jika mereka teman seangkatan Maya.

[AU1] Alfiyah Untukmu✓ [OPEN PREE ORDER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang