⭐⭐⭐
"Permainan?" tanya Rania bingung.
"Temukan seekor kelinci di dalam labirin."
Matanya memutar ke arah labirin yang ia lewati sebelumnya. Ternyata itu memang benar-benar labirin. Rania mengacak rambutnya frustasi karena merasa kenapa begitu sulit hanya untuk membawa Bela pulang.
"Nggak lucu! Nggak usah bertele-tele deh!"
"Kayaknya Bela juga nggak mau kamu bertele-tele." balas Renjun. Rania mengerutkan keningnya.
"Rania... Ran..." desis suara perempuan yang familiar. Ternyata itu memang suara Bela.
"Bela?"
"Benar! Pintar sekali kamu Rania! Ini teman kesayangan kamu, Bela."
Seketika Rania sadar, kini dia seperti sedang dalam keadaan serius. Terjadi sesuatu yang buruk pada Bela, dan entah apa itu tapi pasti Renjun yang melakukannya. Sejak awal Rania sudah menaruh rasa curiga tiap melihat wajah lelaki aneh itu.
"Renjun sialan! Lo udah gila apa gimana? Gue bisa laporin lo ke polisi ya kalau macam-macamin temen gue!"
Renjun tertawa.
"Silakan aja. Aku pengin liat respon mereka gimana."
Rania memberengut setelah mengingat pulsanya sudah habis sejak tadi pagi. Kini ia menatap tajam mengamati kamera CCTV.
"Setelah gue lakuin hal konyol ini, lepasin Bela!"
Rania berlari ke arah labirin yang lelaki itu maksud. Mencari seekor kelinci yang bahkan tak masuk akal bisa ada di labirin itu. Entah itu sungguhan atau hanya akal-akalan Renjun, tapi Rania tak punya pilihan lain. Masalahnya kini ia tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam rumah itu. Tidak tahu juga bagaimana keadaan Bela sekarang.
...
Sudah hampir satu jam, Rania tidak bisa menemukan seekor kelinci, entah yang berbulu putih ataupun abu-abu. Kakinya sudah begitu lelah, kepalanya juga terasa pusing. Mengingat sejak pagi dia pun belum makan. Rasa-rasanya ia ingin menyerah saja. Dia sudah berkali-kali memutar jalan, bahkan kini ia sudah kembali lagi di dekat jalan keluar.
"Renjun lo ngerjain gue?! Nggak ada kelinci di sini!"
"Masa sih? Ah perasaan ada."
"Apaan sih!" Rania merasa hanya dipermainkan saja oleh lelaki itu.
"Ada keringanan, meminta satu kali bantuan rambut Bela akan digunting."
"Renjun gila!"
"Berputar tiga kali!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Fear | Renjun✔
Fanfiction❝Kenapa harus kamu, perempuan yang pernah berbagi rahim denganku❞ -Renjun. Ini tentang si pelukis berdarah. Yang punya sejuta misteri mengerikan dan masa lalu kelam. Usia ke-21 tahun, di mana seharusnya ia mati, justru dia bertemu dengan perempuan y...