Bagian 9

5K 677 53
                                    

Mungkin bagi Jaejoong ini adalah suatu keajaiban. Dimana ia kembali dapat menatap Yunho dan berbicara dengan Yunho, setidaknya rasa cemas itu berkurang.

Jaejoong terkekeh ketika Yunho mengusap lembut perutnya dan disambut tingkah aktif kedua anaknya didalam sana. Beberapa jam lalu Yunho tersadar dari komanya dengan kondisi cukup baik. Jaejoong sangat senang, bahkan tidak perlu memikirkan hal yang mengkhawatirkan lagi. Tuan Kim, yang tak lain Ayah kandung Jaejoong telah menerima Jaejoong kembali, sementara satu hal lagi bahwa Tuan Jung pun telah mengatur segalanya untuk Yunho, termasuk untuk pencangkokan sumsum tulang belakang. Entah Jaejoong sendiri ta tahu mengapa Tuan Jung sebegitu baik. Apa karena ia telah menyadari akan kesalahan dirinya terhadap Yunho? Atau ini hanya sebatas permintaan dari Nyonya Jung? Jaejoong sendiri belum jelas mengetahui ini semua.

Tak lama Nyonya Jung pun memasuki ruang rawat Yunho, ia tersenyum lembut melihat kedekatan Yunho dan Jaejoong.

"Sepertinya Umma akan datang mengganggu." Ujar Nyonya Jung dengan tersenyum. Keduanya pun segera melihat si pemilik suara, mereka tersenyum.

"Sepertinya sudah mendekati masa kelahiran." Tanya Nyonya Jung disambut anggukan lembut dari Jaejoong, ia mengusap perut besarnya dengan lembut."

"Aku dan Yunho sangat menanti mereka." Nyonya Jung pun tersenyum senang melihatnya, tidak dapat dibohongi bahwa Yunho sangat senang dibalik wajah pucatnya.

"Umma pun menanti mereka. Ah senangnya, pertama kali mendapat cucu dan langsung dua." Riangnya. Yunho dan Jaejoong pun tersenyum melihatnya, ia melihat senyum kebahagiaan dibalik wajah Nyonya Jung.

"Umma tinggal ya." Ujarnya. Yunho pun mengangguk. Sebelum wanita itu pergi, ia membelai lembut wajah Yunho dan tersenyum penuh harap. Yunho tahu sang Ibu berharap adanya keajaiban, Yunho sendiri pun berharap demikian. Ia ingin hidup lebih lama.

..

Tuan Jung menunggu sang Istri keluar, ia merasa masih belum sanggup untuk bertemu dengan Yunho secara langsung. Ia cukup malu menampakan wajah dihadapan anaknya.

"Bagaimana kondisinya?" Tanya Tuan Jung penuh antusias, Nyonya Jung tersenyum, pada akhirnya ia dapat melihat wajah penuh khawatir sang Suami saat menanyakan tentang Yunho.

"Sudah cukup membaik." Tuan Jung menghela nafas lega, ia sungguh takut jika terjadi apapun kepada anak sematawayangnya. Keduanya pun diam beberapa saat sebelum Tuan Jung kembali mengeluarkan suaranya.

"..bukankah aku ini bodoh Taehee-ah? Aku mengabaikan Yunho sangat lama, menganggapnya sampah padahal dia memang anakku, menganggap bahwa itu sesuatu yang memang harus aku abaikan," Tuan Jung menghela nafas sesaat "..bahkan aku sendiri tak pernah tahu bahwa selama ini ia tersiksa dengan penyakitnya. Aku sungguh orangtua yang bodoh." Nyonya Jung pun mengusap lembut bahu sang suami.

"Yunho tak pernah menyalahkanmu, ia tetap menyayangi dan menghormatimu. Cukup kau temui dia, dan katakan kau menyayanginya, aku yakin Yunho akan senang mendengar ini semua."

"Aku belum siap Taehee-ah, aku-.. aku merasa-.."

"Kau tahu? Memang benar kita menikah karena perjodohan, sebelumnya aku adalah kekasih dari Tae pyung, sahabatmu. Karena kejadian ini kalian berdua pun terlibat konflik dan menyebabkan kalian berdua saling membenci, aku merasa bersalah karena telah membuat kacau hubungan baik persahabatan kalian, aku memang belum mencintaimu saat itu, tetapi aku berusaha untuk mencintaimu dan mengabaikan Tae pyung. 1 tahun setelah pernikahan aku senang karena aku tengah mengandung anakmu, aku sangat berharap dengan adanya anak diantara kita, hubungan canggung diantara kita semakin menipis, tetapi ternyata tidak-.." Taehee diam sejenak sebelum ia kembali melanjutkan ucapannya. "Kau sangat membenci kehamilanku, sampai anak itu lahir pun kau membencinya. Hubungan kita semakin kacau. Aku berusaha bertahan demi hubungan kita dan Yunho, tetapi semakin hari kau terus membuat sakit Yunho sehingga ingin rasanya aku pergi membawa Yunho. Aku tidak bisa karena Yunho selalu menahanku. Dia masih berharap kau memanggilnya anak, dan memperlakukannya sebagai anaknya. Pikirkan baik-baik Jihoon-ah, Yunho hanya ingin pengakuan darimu, tidak perlu mementingkan ego mu saat ini." Sesak rasanya. Tuan Jung hanya mampu terdiam.

Love Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang