Perfectionist
Actor
&
MeTaehyung membuka pintu ruangan Irene dan melihat wanita itu yang sedang duduk di atas ranjang sambil menenggelamkan wajahnya di kedua paha wanita itu.
"Hai, sedang apa?" Taehyung menghampiri Irene.
Gadis itu langsung mengangkat wajahnya dan melihat Taehyung yang kini sudah berada di tepi ranjangnya.
Mukanya saat ini sungguh kusut dan merah akibat menangis. Jadi Irene segara menyeka air matanya dan berpura-pura seolah dia baik-baik saja.
"Baik, Dokter."
Taehyung mengulum senyumnya. Dia tahu kalau Irene hanya berpura-pura. Pasti ada masalah sampai gadis itu harus menangis.
"Cantik, ada apa denganmu? Ayo ceritakan masalahmu padaku." Taehyung segera duduk di tepi ranjang sambil menatap Irene yang kalang kabut.
Taehyung tidak pernah memanggil Irene dengan namanya. Pria itu memanggil Irene dengan sebutan cantik.
"Tidak ada masalah."
"Kau serius tidak mau menceritakannya padaku? Aku jamin setelah kau menceritakannya, beban di dalam hatimu akan berkurang," bujuk Taehyung sudah seperti dokter psikolog saja.
Dengan hembusan nafas beratnya, Irene mulai bercerita.
Taehyung mendengarnya seksama. Hati Irene mungkin sudah sedikit tenang setelah mencurahkan segala isi hatinya kepada Taehyung. Tapi kenapa malah hati Taehyung yang sedikit sakit? Irene bilang bahwa dia tidak ingin putus dan masih mencintai pria itu, sedangkan Irene masih sangat mencintainya.
"Solusinya, berhenti mencintainya. Jika kau semakin mencintainya, kau akan terus merasa tersakiti karena dia yang tak kunjung membalas cintamu," jelas Taehyung.
Irene tersenyum tipis, "Dokter adalah dokter cinta, ya?"
Taehyung terbatuk-batuk, "Eh? Bukan. Tapi kau bisa menceritakan segala isi hatimu padaku. Aku juga selalu punya solusi terhadap masalah."
Irene tertawa. Baru kali ini Taehyung melihat wanita itu tertawa. Lagi-lagi Taehyung terpesona.
"Kalau kau mau menceritakan isi hatimu. Aku selalu siap sedia kok!" Taehyung tersenyum, lalu mulai mengecek kondisi tubuh Irene yang sudah membaik.
"Kau bisa pulang hari ini."
Mata Irene terbelalak, "Pu-pulang? Tapi aku tidak punya rumah untuk pulang. Orang tuaku mengusirku dari rumah."
Irene diusir setelah orangtuanya mengetahui bahwa anak gadisnya ternyata memiliki gangguan jiwa.
"Kau bisa pulang ke rumahku," ujar Taehyung enteng.
Irene menatap Taehyung ragu-ragu, "Tinggal bersama denganmu?"
Taehyung yang menyadari keraguan dan kegelisahan Irene lantas berujar, "Iya, kau tidak perlu khawatir. Aku orang yang baik. Memangnya kalau kau tidak ada rumah, kau mau pulang ke mana selain ke rumahku?"
"Bukan begitu maksudku. Bukannya aku akan dimasukan kembali ke rumah sakit jiwa?" tanya Irene.
"Untuk apa? Kau tidak gila, Cantik."
"Ta-tapi mereka bilang aku gila."
"Kau hanya gila karena satu orang. Dan itu pria yang sangat kau cintai. Lepaskan dia, maka kau akan sembuh. Sembuh dari penyakit gangguan jiwa yang kau miliki," ujar Taehyung sambil melepas jarum infus yang berada di tangan Irene.
"Bagaimana bisa?"
"Ada aku. Kau bisa menjadikanku sebagai obatmu. Penyembuh lukamu."
-
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT ACT & ME ✔
Romance[BOOK 1] ✔ Meskipun Jimin seorang aktor dan mendapat dukungan dari banyak penggemarnya, itu tetap tidak membuat semuanya terasa sempurna meski berakhir dengan duka yang terus membayanginya. Jimin ingin melepas semua meski hatinya masih menjeratnya...