Perfectionist
Actor
&
MeSeulgi membuka mulutnya, saat Jimin ingin menyuapinya ramyun.
Jimin gemas melihat Seulgi yang terus menyeruput ramyun yang disuapinya sambil menatap matanya dengan tatapan polosnya.
Jimin dengan iseng ikut menyeruput ramyun milik Seulgi, hingga perlahan-lahan bibir mereka hampir bertemu, dan diakhiri dengan kecupan singkat di bibir Seulgi.
Seulgi sudah makan banyak sebelum makan ramyun. Dia sudah memakan banyak makanan yaitu odeng, heottok, kimbap, tteokbokki dan yang terakhir ramyun. Makannya bersama Jimin sih di dalam kamar. Tepatnya di atas sofa.
"Belum kenyang?" tanya Jimin melihat Seulgi yang terus menyeruput ramyumnya.
"Sudah sih. Cuman karena kau yang menyuapi, aku rela kekenyangan," ujar Seulgi mengundang gelak tawa Jimin.
"Tapi nanti kau bisa gendut," canda Jimin.
Bibir Seulgi mengerucut, "Ya sudah. Kau saja yang makan sendiri," ujarnya merajuk.
"Hei, aku hanya bercanda. Lagian aku adalah pria yang menerima perempuan apa adanya. Bukan ada apanya," ujar Jimin mencolek hidung Seulgi.
"Kalau aku gendut. Apa kau masih akan mencintaiku?" Sebelah alis Seulgi terangkat.
"Kenapa bertanya seperti itu?"
"Aku hanya ingin mendengar jawabanmu."
Jimin menatap Seulgi dengan senyuman yang sedari tadi mengembang di wajah rupawannya, "Jawabannya, masih. Kau tahu, kan.. wanita berisi itu sedikit. Ekhem." Setelah mengucapkan kalimat itu, Jimin tertawa terbahak-bahak.
Seulgi menatap Jimin jijik, lalu segera melahap makanannya tanpa menatap Jimin yang terus menatapnya dengan gemas.
Setelah menyelesaikan makan siangnya, Seulgi membersihkan bibirnya dengan menggunakan tisu.
"Mau cokelat?" tawar Jimin lalu memberikan Seulgi coklat berbentuk persegi panjang.
Belum sempat Seulgi mengambil cokelatnya, Jimin segera menarik cokelat yang tadinya dia ingin berikan kepada Seulgi, lalu memakannya.
Seulgi yang melihat itu sebal. Tapi sedetik kemudian Seulgi dikejutkan dengan Jimin yang tiba-tiba mencium bibirnya.
Ciuman itu berubah menjadi sebuah lumatan liar. Dan Seulgi bisa merasakan bahwa lidahnya merasakan cokelat yang berada di dalam mulut Jimin.
"Eungh, Jim?" Seulgi mendorong Jimin dan menatapnya dengan jarak wajah yang dekat.
"Kenapa? Kau suka cokelatnya 'kan?" Senyum penuh arti tepatri di wajah Jimin. Dan dengan bodohnya Seulgi mengangguk lalu menjawab, "Aku suka."
Jimin yang melihat itu segera mendorong tubuh Seulgi agar berbaring di sofa, lalu melumat bibir gadis itu seperti tadi.
Pertukaran saliva yang membuat Jimin mabuk dan terus tergoda dengan bibir tipis milik Seulgi.
Jimin melepas ciumannya, lalu dengan cepat segera mengecup bibir Seulgi.
Cup
Cup
Jimin mengecup setiap inci wajah Seulgi membuat gadis itu tersenyum geli saat Jimin kemudian mengecup kedua matanya bergantian.
Seulgi menahan wajah Jimin yang hendak mencium wajahnya. Lantas Jimin yang keheranan bertanya, "Kenapa? Tak mau diciu--,"
Seulgi dengan cepat menggeleng, lalu mengecup bibir Jimin lama. Memotong ucapan pria Park yang membuatnya mabuk kepayang akhir-akhir ini.
"Hei--,"
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT ACT & ME ✔
Romance[BOOK 1] ✔ Meskipun Jimin seorang aktor dan mendapat dukungan dari banyak penggemarnya, itu tetap tidak membuat semuanya terasa sempurna meski berakhir dengan duka yang terus membayanginya. Jimin ingin melepas semua meski hatinya masih menjeratnya...