20. Heartbeats

2.1K 228 15
                                    

Perfectionist
Actor
&
Me

11 bulan kemudian..

Dress biru-putih selutut bermotif bunga dengan tali pita di pinggang, dibalut blazer navy gelap, dan ditambah flat shoes sewarna dengan blazer yang dikenakan. Padanan yang tepat digunakan oleh Seulgi untuk kencannya hari ini.

Seulgi meraih tas pinggang putih dan segera bangkit untuk pergi meninggalkan kamarnya saat sebuah pesan masuk menandakan bahwa Jimin sudah berada di depan gedung apartemen.

Seulgi memantapkan kakinya, mendekati sebuah mobil hitam yang terparkir di gedung apartemen. Seulgi membuka pintu mobil dan mendapati Jimin tengah tersenyum manis kepadanya.

"Selamat malam, Tuan Park, Pangeran-ku." Seulgi terkekeh, lalu mulai memasang sabuk pengamannya.

"Selamat siang, Nyonya Park, Princess Beruang-ku."

Seulgi tertawa membuat kedua matanya sukses menyipit, "Margaku Kang, bukan Park."

"Sebentar lagi pasti akan berubah menjadi Park, bukan?" goda Jimin.

Seulgi hanya menanggapi hal itu dengan senyumannya. Memikirkan hal itu membuat pipinya bersemu merah. Membayangkan marganya yang berubah menjadi Park.

Semenjak hari dimana mereka berada di Namsan Tower, setelahnya Jimin banyak disibukkan dengan berbagai acara, begitu juga dengan Seulgi. Membuat keduanya jarang bertemu, dan hanya berkomunikasi melalui pesan dan telepon.

Saat mobil melaju, tangan kiri Jimin menyentuh tangan Seulgi lembut dengan penuh kehangatan, sementara tangan kanannya memegang kendali setir.

-

Berkencan ke sebuah mall besar di pusat kota Seoul bersama kekasih adalah hal yang menyenangkan. Walaupun kencan mereka kali ini berbeda dengan yang sebelumnya. Mereka sedang berada di pusat perbelanjaan untuk membeli bahan makanan yang sudah kosong di unit apartemen Jimin.

Bagaikan perangko, Seulgi terus menempel dengan Jimin saat berjalan. Kencan seperti ini sudah jarang mereka lakukan, maka dari itu Seulgi ingin memanfaatkan hari ini dengan sangat baik.

Selepas berbelanja, Seulgi sangat ingin memakan es krim di kedai es krim favoritnya di mall ini.

"Jimin-ah, ayo kita selfie." Seulgi membuka fitur kamera pada ponselnya, lalu mulai mengarahkan kamera selfie itu ke wajah mereka berdua.

Jimin dengan iseng memolet bibir Seulgi dengan es krim cone miliknya. Seulgi mendengus kesal saat melihat hasil selfienya bersama Jimin.

Lihatlah! Bibirnya jadi kotor karena Jimin.

"Kenapa? Sudah selesai selfienya? Ayo selfie lagi," tawar Jimin sambil tertawa.

Seulgi merasa bahwa ini tidak lucu, tapi kenapa Jimin terus tertawa? Membuatnya sebal saja.

Pada akhirnya, Jimin berinisiatif untuk mengelap bibir Seulgi menggunakan tisu sebelum akhirnya mereka berselfie kembali.

Seulgi tersenyum puas melihat hasil selfie mereka.

Di sisi lain Seulgi tak dapat menahan senyumannya melihat Jimin di hasil selfie itu sedang mencium pipinya.

"Pokoknya kau harus memasang hasil selfie ini di profil media sosialmu mengerti? Aku juga akan mengganti profil media sosial milikku."

-

Jam hampir menyentuh pertengahan malam saat mereka berdua pulang ke unit apartemen milik Jimin.

PERFECT ACT & ME ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang