UDH DIPERINGATI INI CERITA BXB OR GAY!1!2
Selamat membaca~
I will never stop trying to fix my wounded soul.
Coco, lelaki berparas tampan dengan rambut mullet nya baru saja bertambah umur kemarin, tapi tidak ada yang spesial yang dapat ia ceritakan pada kalian.
Ia hanya seorang anak yatim piatu yang ditinggal orang tua nya dihari dirinya menginjak umur yang ke 9.
Depresi? Tentu!
Tapi apa? Dia masih sangat kecil dulu. Mudah dibodohi oleh orang-orang disekitarnya. Mereka tidak sekalipun menyapaikan fakta tersebut sampai akhirnya ia sendiri yang dengan hati kecewa dan retak mengetahui fakta tersebut.
Coco tahan tidak--dia hanya berusaha untuk tahan. Tidak mudah untuknya keluar setelah sudah tenggelam dalam kegelapan.
Apa? Hal apa yang dapat membuat lelaki tampan tersebut masuk kedalam lautan kegelapan?
Yang jelas ini disebabkan oleh para manusia diluaran sana. Jika mereka tidak mengoloknya, mencemoohnya, membohonginya, membencinya bahkan mengkhianatinya maka dirinya akan hidup tenang atau bisa dibilang, bahagia.
Tapi kenyataannya berbanding terbalik. Coco malah selalu mendapat perlakuan yang buruk. Hubungan sosial nya juga menjadi buruk dan membuat coco menjadi pribadi yang tertutup serta membenci bersosialisasi.
Well, mari kita mulai ceritanya.
Coco terbangun dari tidur nyenyaknya berkat sinar ultra violet yang menembus jendela. Matanya sakit tetapi coco tidak mengelak bahwa ia memang harus bangun sekarang.
Tubuhnya beranjak dari kasur menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelahnya, ia membuat sarapan sebelum berangkat ke tempat ia berkerja.
GEDEBRUK!
ting-
Suara barang jatuh dari sebelah membuat coco terkejut sekaligus menjatuhkan sendoknya. Dia berdecih dan mengambil kembali sendoknya yang terjatuh.
Saat ingin menyuapkan suapan pertama. Suara tersebut datang kembali membuat coco kesal dan kehilangan nafsu makannya.
"Ada pendatang baru apa gimana sih?!" Ujar coco geram sambil meletakkan piringnya di dapur kembali.
Berfikir bahwa makan dirumah tidak efektif; disebabkan orang sebelah. Coco akhirnya masih dengan rasa kesal bertekad bahwa ia akan makan di kantor saja. Ia bisa mencari tempat yang tenang di sana, mungkin.
Clek.
Coco menutup pintu apartement nya bersamaan dengan orang sebelah. Tebakannya benar bahwa disebelah ada pendatang baru, karena sebelumnya tidak ada yang menempati apartement tersebut.
"Ah, permisi" ujarnya ramah, tetapi coco tidak menyukai pria tersebut, ya, dia adalah seorang pria--yang mungkin sepantaran dengannya--atau bahkan lebih muda? Entahlah.
Intinya coco tidak menyukai dia.
"Apa anda mendengar suara gaduh tadi? Saya minta maaf, saya pendatang baru"Coco menatap datar pria didepannya, membuat pria tersebut menjadi kikuk. Bisa dibilang ia masih kesal dengan yang tadi.
"Oh iya, kenalin, nama saya beni--mungkin kita seumuran" ujarnya kembali sambil mengulurkan tangannya.
Coco mendengus,
"Keano, 25 tahun"(baca: kiano) balas coco tanpa membalas juluran si pria, beni.Beni menarik tangannya kembali, masih kikuk dengan keano alias coco.
"Berarti lebih tua yah, saya 23 tahun" ujarnya sambil menggaruk tengkuknya.
Untuk yang kesekian kalinya!
Coco bingung, apa menggaruk tengkuk itu kebiasaannya?
Coco mengangguk dan mengecek jam tangannya. Menyadari maksud gerakan coco, beni berujar pelan.
"Yaudah, saya lanjut berberes dulu. Sampe ketemu nanti"
Dia tersenyum sebelum masuk ke dalam apartementnya. Coco mengeryitkan dahinya.
Senyum--aneh, pikirnya.
Coco mencoba menghiraukannya, sebelum akhirnya ia berangkat ke kantor.
'•°
Coco frustasi karena bos nya menambah kerjaan untuk dirinya. Sekarang kerjaannya menjadi berlipat-lipat sedangkan yang lain bahkan tidak sampai setengah miliknya.
Ah sial, pikirnya.
Coco membenci lembur, ini sudah yang ketiga kalinya bos sialan itu, melakukan hal tersebut. Coco memang perkerja yang paling pintar disitu, tetapi apakah perlu semua diberikan kepadanya?
Yang dapat coco lakukan adalah mengumpat, mengumpat, dan mengumpat seperti anjing marah yang terus menggonggong.
Karena pengaruh rasa kesal, coco mengetik dengan kasar. Membiarkan waktu kembali berjalan cepat.
Bruk!
Coco terjengit kaget saat suara dobrakan pintu terdengar nyaring menusuk gendang telinganya. Matanya menatap horor pintu dan menatap juniornya yang saat ini hanya cengar-cengir tanpa rasa bersalah.
"Kak, kata pak bos lanjut besok aja--gaharus lembur"
Coco melongo dan menonjok meja dengan kencang. Juniornya terkejut, karena panik takut meja tersebut rusak, dia menghampiri tempat coco berada dan mengeceknya.
Tentu saja dia langsung bernafas lega saat melihat meja tersebut masih kokoh.
"Bgst! Tadi dia nyuruh gua lembur!"
Dengan emosi yang masih mengebu-ngebu, coco membereskan semua berkas asal-asalan dan keluar ruangan dengan raut wajah muak dan kesal.
Coco langsung saja memasuki taksi yang ia hentikan serta menyuruh supir itu untuk bergerak cepat ke apartementnya. Tanpa menghabiskan banyak waktu, kendaraan biru tersebut berhenti didepan gedung besar dan menuruni coco.
Coco menghentak-hentakkan kakinya sambil berjalan kedalam lift. Di dalam lift, tidak ada kata diam untuk dirinya. Kakinya terus dia hentakkan sampai pintu lift terbuka.
Sebelum memasuki apartementnya, coco mengecek jam tangannya.
Jam 10.45 , gumamnya.
"Ken"
Coco menengok ke asal suara. Dia mendengus pelan, kenapa pria tersebut keluar!?
"Hmm"
Deheman serta tatapan coco membuat beni sedikit ngeri tetapi berusaha untuk terlihat berani.
"Saya kira anda pulang sore, ternyata malem"
Coco mengangguk-ngangguk. Entahlah tiba-tiba saja emosi nya sedikit menurun, ia juga takut kalau tiba-tiba melampiaskannya ke pria didepan apalagi sampai membangunkan para penghuni apartement di lorongnya.
"Lo ngapain masih bangun?"
Coco menggertakkan giginya saat keceplosan bertanya seperti itu. Awalnya dia hanya ingin menyimpan pertanyaan itu di pikirannya.
"Ah, emm-itu saya lagi nonton"
Anggukan kepala kembali coco berikan sebelum ia masuk. Dan mengucapkan beberapa kata yang membuat beni entah kenapa tersenyum.
"Jangan formal banget, gaenak"
Haihai manteman!
Maaf kalo penulisannya gabagus;")
Trus kalo suka, vote sama comment, aku butuh banget pendapat kalian--satu kata doang pun gapapa kok:3
KAMU SEDANG MEMBACA
exhausted-
Random;coco yang lelah menghadapi hidup, tetapi ia datang membantunya ⚠️WARNING! --ini cerita humu, yaitu boy x boy Gasuka gausah dibaca:)