"Eh Raf, ternyata lo di sini. Gue cari lo dari tadi." salah satu teman organisasi Rafa menghampiri Rafa yang tengah berdua dengan Lala. Wajah anak itu terlihat begitu tegang dan panik, ia bahkan bicara dengan napas terengah-engah.
"Iya gue dari tadi di sini. Lo kenapa cari gue? Kenapa tegang gitu? Apa ada masalah?"
"Iya Raf. Amel--"
"Amel? Kenapa dia?"
"Amel--tadi dia kecelakaan."
"Apa? Lo seriusan? Kok bisa?"
"Beneran Raf. Makanya gue dari tadi cariin lo. Amel ketabrak mobil di jalanan deket sekolah. Dia sekarang udah dibawa ke rumah sakit Teratai. Mending kita ke sana sekarang!"
"Ta-tapi--" Rafa memandang ke arah Lala.
"Kak Rafa, ya udah ayo kak. Kita ke rumah sakit sekarang. Kita harus liat keadaan kak Amel."
"Hah? Ahh iya iya. Ayo kita naik mobil aku aja!"
"Raf gue juga bawa mobil kok. Kalo gitu lo sama Lala aja. Nanti kita ketemu di sana."
"Oke, sampe ketemu di sana. Thanks buat infonya ya."
Rafa melajukan mobilnya ke arah rumah sakit. Sebenarnya Rafa malas bertemu Amel, tapi dengan kondisi Amel saat ini, bagaimanapun juga Amel masih teman dan rekan kerjanya di OSIS maka Rafa masih harus peduli pada Amel. Apalagi Lala pun memintanya untuk pergi bersama ke rumah sakit untuk melihat keadaan Amel.
Sesampai di rumah sakit, Rafa langsung menuju ke ruangan tempat Amel dirawat. Di sana mereka bertemu dengan Zain.
"Loh Zain? Lo di sini juga?"
"Iya Raf. Lo dateng sama Lala?"
"Hah, i-iya kebetulan gue lagi sama Lala. Oh ya, Amel gimana?"
"Lagi ditanganin sama dokter."
"Lo tau gimana kejadiannya?"
"Entah Raf, waktu gue dateng, Amel dah kayak gitu. Kebetulan tadi gue lagi lewat sana pas mau balik. Gue liat ada orang rame-rame kerumunin sesuatu. Waktu gue ikutan mau ngeliat, ternyata itu Amel. Jadi gue langsung bawa dia ke sini."
"Jadi lo yang bawa Amel ke sini?"
"Iyaa Raf, sorry tadinya gue baru mau kabarin lo, tapi gue panik banget tadi. Makanya tadi gue minta si Wira buat nyamperin lo."
"Oke Zain. Gapapa kok. Udah, yang penting Amel sekarang lagi ditanganin sama dokter."
Begitu dokter keluar, dokter memberitahu jika Amel sudah ditangani dengan penanganan yang tepat hanya tinggal menunggu kondisinya pulih dalam beberapa hari. Mereka bahkan sudah bisa menjenguk Amel sekarang.
"Ya udah kita liat kondisi Amel yuk!" Rafa langsung memasuki ruangan.
Zain yang tadinya ingin segera menyusul Rafa terhenti sejenak karena melihat Lala seperti ragu-ragu untuk masuk.
"Lala, ayo! Katanya tadi mau liat kondisi Amel?"
"Ahh. Uhm, kak Zain dulu aja sama kak Rafa. Aku di sini aja."
"Loh kok gitu. Kenapa La?"
"Gapapa kak. Ehm kak Zain kan tau kalo kak Amel gak suka sama aku. Kalo dia liat aku dateng, apalagi sama kak Rafa dan kak Zain ntar takutnya kak Amel emosi lagi. Aku gak mau bikin suasana jadi memburuk."
"Hmm ya udah kalo gitu. Kamu beneran gapapa kalo ditinggal sendiri di sini?"
"Iya gapapa kok kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
OSIS, I'M IN LOVE
Ficção Adolescente[ SUDAH TERBIT ] Ketika organisasi menjadi awal kisah cinta para remaja SMA. *** Terjadi kisah percintaan yang rumit di OSIS SMA Pertiwi. Mila Angela yang kerap disapa Lala menyukai si ketua OSIS yang sekaligus seniornya--Rafa Aditya sejak pertama k...