Hari Senin. Hari keramat bagi seluruh siswa Natanael. Bagaimana tidak? Upacara hampir 40 menit+ceramah Kepsek killer+terik matahari. Sungguh paket extra combo.
Namun tidak berlaku pada seorang gadis cantik, Aurelia. Gadis yang ceria, cantik, dan bomat dengan segalanya. Sebab, ia menjalaninya dengan senang hati.
Tet... Tet.... Tet
"Ayo cepat Khana" teriak Aurelia di ujung pintu
"Ihh, sabar napa" ucap Khana sambil jalan dengan lesu
"Ayoo, nanti kita telat" ucap Aurelia sambil menarik tangan Khana
"Alhamdulillah telat"ucap Khana
"Kok Allhamdulillah? " tanya AureliaBelum sempat Khana menjawab. Teriakan cetar membahana terdengar. Yups, Bu Witan. Guru bk+super killer. Kira-kira sebelas duabelas dengan si kepsek.
"Hei kalian yang didepan kelas!! Ngapain masih disitu? Cepat ke lapangan! " teriak Bu Witan. Aurelia yang takut pun langsung lari ke lapangan sambil menarik tangan Khana.Sesampainya dibarisan, mereka langsung baris dan menempati baris kedua.
Upacara dimulai, semua berjalan khidmat.
"Rel" lirih Khana
"Apa? " tanyanya dengan lirih
"Kok cowok yang disana dari tadi ngeliatin lo" ucap Khana sambil menunjuk cowok yang dimaksud dengan dagunya.
"Masaksih? " tanya Aurelia
"Coba lo liat yang nggak pakai topi itu" lirih Khana. Aurelia langsung melihat cowok yang dimaksud oleh sahabatnya itu. Dan benar saja, cowok itu ngeliat Aurelia.1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detikPandangan mereka bertemu, seolah ada magnet yang mengikat keduanya. Namun, cowok itu langsung memutuskan kontak mata mereka.
"Kayaknya dia suka lo deh" ucap Khana yang dianggap ngawur oleh Aurelia
"Boro-boro kenal, tau aja enggak" jawab Aurelia acuh.🍂🍂🍂
Ditempat lain, seorang cowok tengah berbaris dibarisan depan. Namanya Saga. Cowok berparas tampan nan dingin itu sedang dihukum karena tidak komplit. Bayangkan saja. Baju dikeluarkan, sepatu putih, tidak bawa topi & dasi ditambah lagi rambut yang acak-acakan. Namun itu tidak mengurangi kadar ketampanannya. Apalagi ditambah dengan keringat yang bercucuran. Oh may god!! Nikmat mana yang engkau dustakan.
Pandangannya mencari sesuatu. Gadisnya. Hingga pandangannya tepat pada seorang gadis cantik yang sibuk memperhatikan amanat dari kepsek. Diamati gerak-geriknya. Terkadang ia juga mengobrol dengan sebelahnya.
Namun tiba-tiba, gadis itu memandang Saga. Begitupun Saga.
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
5 detikCepat-cepat Saga memutuskan kontak matanya. Ia mengalihkan pandangannya ke arah lain. Setelahnya ia kembali memastikan apakah gadisnya itu masih memandanginya atau tidak. Ternyata gadisnya sudah tidak memandanginya dan sedang memperhatikan kepsek.
🍂🍂🍂
Upacara selasai. Aurelia dan Khana langsung ke kantin. Mereka butuh asupan gizi. Bayangkan! Mereka upacara selama 39 menit+terik matahari.
"Lo mau pesen apa?" tanya Khana
"Batagor sama Es teh" jawab Aurelia
"Oke tunggu, biar gue pesenin" ucap Khana. Khana langsung pergi, Aurelia duduk sendiri, hingga tiba-tibaByurrr
"Sorry, gak sengaja" ucapnya melihat baju Aurelia yang basah. Barusan ada kakak kelas yang kesandung terus minumnya tumpah di baju Aurelia.
"Nggak papa kok" jawab Aurelia sambil tersenyum.
"Sekali lagi sorry ya" ucapnya dan dibalas anggukan kepala oleh Aurelia.Aurelia melihat sekeliling, ternyata ia jadi pusat perhatian. Ia paling tidak suka jika diperhatikan banyak orang. Buru-buru ia lari ke loker untuk mengambil jaket.
Sesampainya diloker, ia membuka loker. Ia terkejut sebab didalamnya terdapat jaket dan rainbow cake. Tunggu-tunggu!! Dari siapa ini? Dan siapa yang tau pin lokernya. Bahkan sahabatnya saja tidak tau. Dan bukankah yang tau jika ia suka rainbow cake cuman Khana dan keluarganya saja. Berarti selama ini ada orang yang selalu memperhatikannya. Ia jadi bingung sendiri. Namun Aurelia tak mau ambil pusing. Cepat-cepat ia pakai jaket pemberian itu.
Wangi maskulin. Batin Aurelia
🍂🍂🍂
Dilain tempat, Saga dan teman-temannya sedang berjalan kekantin. Saga, Reyhan, Arya. Tiga serangkai dengan penuh pesonanya itu berjalan dengan gaya cool-nya. Saga dan Reyhan didepan, sedangkan Arya dibelakang. Saat sampai didepan kantin, langkahnya terhenti. Ia mengamati apa yang sedang terjadi. Kedua temannya yang paham pun hanya diam saja. Saga lagusung lari keluar kantin.
Saga sekarang tengah membawa jaket dan kue. Ia berlari agar tidak didahului oleh gadisnya. Sesampainya di tempat yang dituju, ia langsung menulis pin dan pintu langsung terbuka. Ia segera meletakkan barang tadi dan menutup kembali pintu loker.
Suara derap langkah membuat Saga langsung mencari tempat persembunyian. Saga bersembunyi dibalik tembok. Ternyata itu langkah gadisnya.
Ia hanya mengamati apa yang dilakukan oleh gadisnya. Ia terkekeh pelan saat melihat raut wajah dari gadisnya. Setelah gadisnya pergi, ia tersenyum manis, bahkan sangat manis.
"Gue akan berusaha lindungi elo. Gue sayang lo, Aurelia" ucapnya lalu pergi meninggalkan tempat itu.
~~~~~~
See you next part:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aurelia
Teen FictionAurelia, gadis berparas cantik nan periang. 1tahun sekolah di SMA Natanael ia baru merasa selalu ada yang memperhatikan, melindungi, dan menjaganya. Hingga suatu kejadian dimana ia hanya meminta satu permintaan. "Di sweet seventeenku ini aku hanya...