Love Of A Killer: 11

11.5K 1K 89
                                    

Thom dan Brian masih merasa canggung, Aqyun pun langsung membuka suara lagi. "Sudah malam, lebih baik tidur sana."

Thom dan Brian mengangguk tanda mengerti, kemudian mereka pun langsung menuju kamar masing-masing untuk beristirahat.

🍒🍒🍒

Pagi menjelang, Gemma sudah sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan. Semua sudah bangun termasuk Gevin, Thom, Brian, Jerry, dan Aqyun. Mereka semua menyantap sarapan yang Gemma siapkan untuk mereka. Mereka semua sudah selesai sarapan, Gevin berpamitan untuk pergi kerumah sakit menjalan kan tugasnya.

"Aku pergi dulu ya sayang, kamu hati-hati jika ada tugas!" ujar Gevin kepada Gemma.

"Baiklah, kakak juga hati-hati dijalan." balas Gemma.

Sebelum Gevin pergi ia mencium kening Gemma. Tidak lama setelah Gevin pergi Gemma, Aqyun, Thom, dan Brian mendapat pesan dari Mawar Biru.

'malam ini, target baru kalian sudah tiba di kota ini, dia menyukai pria yang cantik... Alexander Huan Tepatnya di Dragon Clubs,' Isi pesan itu menyampaikan kalau target mereka berada di kota mereka tinggal.

"Apakah kalian mendapat pesan ini juga?" tanya Brian.

"Iya," jawab Thom, Aqyun, dan Gemma.

"Dia menyukai pria yang tampan dan cantik, tapi siapa ya yang mau..." ujar Aqyun.

Tiba-tiba mereka menatap Gemma, Gemma merasa ada yang aneh lalu berbicara. "Kenapa kalian menatapku?"

"Kamu, pria tampan dan cantik. Ayolah adek ku sayang, hanya kamu yang tampan dan cantik disini, kakak Aqyun saja kalah cantik." ujar Thom.

"Ayah dimana?" tanya Gemma.

"Ayah sedang ke London, ayah menyerahkan tugas semua kepada kak Thom. Ayo kita atur rencana, Gemma bisa kamu melacak keberadaannya sekarang?" ujar Thom.

"Baiklah, aku akan melakukannya." ujar Gemma.

Mereka semua menyusun siasat, Gemma sedang membuka jendela dunia untuk melacak keberadaan Alexander Huan. Gemma sibuk mengutak atik komputernya, kemudian Gemma menemukan keberadaan Alexander.

"Ketemu..." ujar Gemma. Thom, Aqyun, dan Brian serta anak buah lainnya mengerumuni Gemma.

"Dimana dia tinggal?" tanya Thom.

"Secreet Hotel, tidak jauh jaraknya beberapa meter dari Ge Hospital." ujar Gemma.

"Baiklah, semuanya kita lakukan persiapan. Dragon Club bersebelahan dengan hotel itu, besar kemungkinan dia akan kesana. Gemma, apa kamu siap?" tanya Aqyun.

"Aku siap, lagi pula dia memang pantas mati. Membunuh istrinya agar dia bisa hidup bebas, meniduri anak laki-lakinya demi memuaskan napsunya, aku benci itu!" ujar Gemma.

"Baiklah, mulai dari sekarang kita kerjakan." ujar Brian.

"Kita awasi saja dia dari sini, banyak mata dunia terpasang dan dimana saja, terlebih di kamarnya juga sudah ada," ujar Gemma.

"Bagaimana caranya?" tanya Thom.

Gemma tersenyum licik, kemudian mengambil sebuah kamera kecil yang halus, kemudian memasangnya di doroty terbang. "Bentuknya seperti lalat kecil, aku membuatnya sejak di London, dan ternyata berhasil."

"Tidak sia-sia selama pelatihan di London, kau sangat hebat sekarang. Ya sudah, kita siap-siap dulu." ujar Thom. Semua mengangguk tanda mengerti.

Drrr drrrr

Ponsel Gemma bergetar, ada pesan masuk di ponselnya. Gemma membuka pesan itu.

'Gee, aku ingin bertemu denganmu, hari ini di taman.'

Gemma langsung menyimpan ponselnya dan bergegas pergi, saat akan pergi ia berpamitan dahulu dengan Aqyun.

"Kakak, aku ada urusan sebentar. Sebelum jam 9 malam aku sudah kembali." ujar Gemma.

Aqyun mengangguk, kemudian Gemma langsung pergi meninggalkan rumah itu. Gemma tidak naik kendaraan pribadi kali ini, ia memesan taksi dan langsung menuju ke taman yang sudah di janjikan. Sesampainya di taman Gemma melihat seseorang di bangku taman yang sudah menunggunya.

"Kak Xiao yen, ini benarkah kamu?" ujar Gemma.

"Gee, ini aku. Kamu apa kabar?" ujar Xiao Yen.

"Aku baik, kanu sendiri apa kabar? Maaf aku tidak langsung menyapamu dan pura-pura tidak kenal, aku hanya tidak ingin Leo curiga," ujar Xiao yen.

"Tidak apa-apa kak, aku paham maksudmu. Tapi apa kak Ah-xiao yakin? Leo polisi, jika suatu saat tau kalau kita..." ujar Gemma, kata-katanya tertahan.

"Untuk saat ini aku masih belum khawatir, tetapi aku jamin akan tersembunyi rapat." ujar Xiao yen.

Gemma mengangguk tanda mengerti, kemudian Xiao Yen melanjutkan kata-katanya lagi. "Apa kamu mendapat pesan itu?"

"Iya, kakak juga?" balas Gemma.

"Iya, kamu berhati-hatilah musuh kita kali ini sangat berbahaya, terlebih kamu yang harus menjadi umpan dan melenyapkannya. Tetapi kamu tenang saja, aku akan menjagamu." ujar Xiao Yen.

Gemma dan Xiao Yen adalah satu seperguruan, semasa Gemma berlatih dan berguru di London, Gemma sangat dekat dengan Xiao Yen. Sifat Xiao Yen dan Leo sangat mirip, wajar jika Gemma bersahabat baik dengan Xiao yen. Gemma dan Xiao Yen berkeliling taman, tapi tanpa sengaja Gemma melihat Gevin sedang bermesraan dengan pria lain.

"Ciiiiih, baru semalam menyatakan cintanya padaku, tapi sekarang dia sudah selingkuh dengan yang lain." ujar Gemma.

"Siapa yang kanu maksud Gee?" tanya Xiao Yen.

Gemma menunjuk ke arah Gevin yang sedang berciuman bibir, saat selesai Gevin melihat Gemma di depannya. Gevin langsung berdiri saat melihat Gemma. Gemma tersenyum dan menghampiri Gevin. Xiao Yen merasa panik, takut kalau Gemma akan menonjok Gevin dan pria laknat itu.

"Hai kak Gevin, gak nyangka ketemu disini. Ngomong-ngomong kenalin dong pacarnya sama adik mu ini," ujar Gemma.

"Hai, aku Gemma. Duh seneng deh punya kakak ipar yang tamfan dan imut kayak gini, di bayar berapa sama kakak aku ini?" ujar Gemma.

Pria itu terkejut, kemudian ingin menampar Gemma. Tetapi Gemma menangkisnya, lalu ia pun berbicara. "Dengar, orang tuaku saja tidak berani menampar atau memukulku. Kau yang bukan siapa-siapa mau memukulku? Perlu kau tau, laki-laki yang ada di hadapanmu ini tidak lebih dari sekedar seorang berengsek, bajingan, dan dia baru saja menyatakan cintanya padaku. Beruntung aku hanya berpura-pura membalas cintanya. Berhati-hatilah, hari ini yang ketahuan baru satu, besok siapa lagi?

Pria itu merasa geram, lalu malah menampar Gevin. Selanjutnya pria itu pergi meninggalkan Gevin, Gemma, dan Xiao Yen. Gemma terdiam dan kemudian mentertawakan Gevin. "Ahahahhahaha, gimana rasanya kakak ku yang tamfan? Mau aku tambahin? Makanya jadi orang jangan sok tebar pesona. Dan kau sudah mengarang cerita kan saat aku kau selamat kan? Aku sih tidak yakin, kau itu hanya seorang pecundang yang beraninya memanfaatkan kekayaan untuk mendapatkan sesuatu yang kau inginkan, kau pikir semua bisa kau beli dengan uangmu Gevin. Kasihan sekali, Leo memiliki seorang kakak yang, entahlah. Pergi jauh-jauh jangan pernah temui aku lagi,"

Gevin merasa sedikit menyesal, dengan lemasnya Gevin pergi meninggalkan Gemma dan Xiao Yen di taman itu. Gemma hanya menggelengkan kepalanya merasa heran dengan sikap Gevin.

"Gemma, ikut aku." ujar Xiao Yen.

"Kemana?" tanya Gemma.

"Ikut saja, kamu akan tau." balas Xiao Yen.

Xiao Yen membawa Gemma pergi kesuatu tempat. Meninggalkan taman yang indah itu.



Bersambung....

Hai jangan sungkan untuk vote dan komennya ya... semakin rame semakin asik....


BL- Love Of A Killer (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang