Menjadi Ibu Di Tahun 70'an [END]

Bab 1-10

Bab 1

    Ketika ayam jantan menangis untuk kedua kalinya, masih ada dua bintang di langit, dan Zhao Lifang keluar dari Ruang Timur sambil mengepang.

    Ini adalah halaman pertanian dengan dinding batu bata di keempat sisinya. Ada tiga aula utama dan tiga rumah di timur. Sebuah loteng jerami dibangun di dinding barat dan dapur terletak di sudut tenggara.

    Dapurnya bersandar di dinding barat, dengan kompor setinggi setengah orang.

    Zhao Lifang mengangkat batang besi yang bersandar di sudut dinding dan terjun jauh ke tengah blok batu bara yang tersegel di dalam kompor. Api biru samar segera muncul dengan sedikit percikan keemasan. Dia tidak menghindar, tetapi dengan terampil mengguncang bor besi dari satu sisi ke sisi lain beberapa kali, merasakan abu batubara yang benar-benar terbakar jatuh dari dasar kompor, dan batu bara di mulut kompor juga turun setengah kaki sebelum menarik besi bor keluar Sisihkan.

    Berkat kelimpahan batu bara di sini, setiap rumah tangga membakar batu bara, dan proses memasaknya jauh lebih sederhana. Jika tungku tanah membakar kayu, dia mungkin harus belajar lama sekali.

    Kompor dapur yang ada di desa di sini biasa membuat tempayan air di samping mata kompor dan memasukkannya ke dalam kompor. Mulut panci lebih tinggi beberapa sentimeter dari bagian atas kompor. Biasanya toples diisi air dan tutupnya ditutup, selama api di dalam kompor tidak padam, air di dalam toples akan selalu hangat.

    Sore ini, meski kompornya ditutup dengan batu bara basah, api di dalamnya tidak padam, jadi ketika saya bangun pagi, air di dalam toples itu digunakan untuk membasuh muka.

    Zhao Lifang selesai membasuh air muka, memasukkan tangannya ke dalam air, dan merasakan setetes air dari ujung jari telunjuk tangan kanannya, sebelum dia mulai membasuh wajah dan tangannya secara perlahan.

    Jika ada keberuntungan di dunia ini, hanya ada ini.

    Dia memiliki kemampuan untuk membuat cairan khusus di kehidupan terakhirnya, yang terlihat tidak berbeda dengan air, tetapi dapat mengeluarkan racun dari tubuh, mempercantik kulit, dan meningkatkan kebugaran fisik.Jika ditambahkan ke makanan, juga dapat membuat perubahan makanan. Banyak yang enak.

    Zhao Lifang tidak tahu mengapa dia memiliki kemampuan ini. Dia menyebut air khusus ini "air spiritual" dan merahasiakannya dengan hati-hati.

    Di kehidupan terakhir, karena Lingshui, kulitnya seputih salju dan lembut seperti giok sejak usia muda. Bahkan setelah lulus dari sekolah pascasarjana untuk mengajar di perguruan tinggi, dia sudah berusia 25 atau 26 tahun, dan dia sering dianggap sebagai mahasiswa baru yang baru saja mendaftar.

    Dalam kehidupan terakhir ... itu jelas hanya tiga tahun, tapi sepertinya itu terlalu jauh. Ketika pertama kali datang ke dunia ini, Zhao Lifang sering secara diam-diam merindukan orang tuanya dan menangis diam-diam di malam hari menggendong anak itu. Tapi setelah tiga tahun berlalu, dia sudah mulai menerima kehidupan di dunia ini, dia sibuk setiap hari dan dia tidak punya waktu untuk bersedih.

    Zhao Lifang membasuh wajahnya, dan dua tetes air keluar dari ujung jarinya dan menepuk wajahnya dengan hati-hati.Ini lebih efektif daripada produk kecantikan manapun.

    Dia menyekop segenggam kecil arang ke dalam mata kompor, duduk di atas panci, mengambil air dari toples dan menuangkannya ke dalam panci dengan sekop labu, dan menjatuhkan beberapa tetes air spiritual ke dalam panci. Zhao Lifang mulai mencuci tangannya dan membersihkan ubi jalar.

    Ubi jalar ditanam sendiri, kulit kuning dan hati merah, paling manis, dan tidak ada kawat keras, bubur rebusnya sangat enak.

    Desa Houshan terpencil, dengan sedikit pemuda terpelajar, dan tidak terlalu terpengaruh oleh berbagai aktivitas. Sebagian besar anggotanya bisa bekerja dengan mantap. Panen akhir tahun lalu bagus. Poin kerja pasangan tua Zhao Lifang dan keluarga Yin, bersama dengan tunjangan anggota keluarga para martir, dibagi menjadi lebih dari 800 kati ubi jalar, 240 kati jagung, 80 kati gandum, dan lebih dari seratus yuan. Tenang.