Part 2 : Pertemuan
"Andaikan waktu dapat diulang, akan ku ulang semuanya tanpa tersisa"
***
"Dek jangan lupa ntar sore olahraga." teriak Amanda. Amanda ingin sekali melihat adiknya yang terakhir dapat berubah.
Dengan malasnya Aruan langsung meninggalkan Amanda. Aruan sebenarnya ingin sekali menguruskan badannya, apalagi dengan badan yang sangat gendut. Tapi, dia sangat malas dan mager untuk ngapa-ngapain.
"Jangan mageran Lo tu dek!" Peringat Aldo kakak Aruan.
Dengan perasaan kesel, capek dan jadi satu Aruan langsung berjalan menuju kamarnya di lantai dua.
Sesampainya dikamar Aruan langsung bersih - bersih badan dan berganti pakaian untuk olaharaga sore.
"Gue kudu semangat!! Demi badan sehat! Huhuhu semangat!!" Aruan berucap sembari berjalan menuju pintu dan kebawah.
"Eh anak Mama udah cantik mau kemana?", tanya Ibu Aruan kepada Aruan yang sudah berganti pakaian olahraga.
"Eh mama, mau olahraga dongg biar sehat", jawab Aruan denga semangat.
Aruan duduk di taman depan rumah sembari menungu Aldo kakaknya.
Sejak Aruan tinggal di rumah barunya yang sudah ditinggali tiga belas tahun lalu, Aruan jadi lebih enak untuk kemana - mana karena dekat dari Kota."DUGGGG!!"
Aruan yang sedari tadi duduk ditaman depan rumahnya kaget dengan suara seperti benda jatuh, mata Aruan melihat kotak berwarna pink yang tergeletak di teras rumahnya. Buru - buru ia menuju teras rumah dan meraih kotak pink yang baru banget di depan terasnya.
Aruan membuka kotak berwarna pink tersebt, isinya sebuah tali skipping dengan pegangan berwarna pink. Aruan mengambil tali skipping itu dan Aruan kembali duduk di kursi taman depan rumahnya sembari memikirkan dari siapa sebuah skipping itu.
"Dek!!"
Aruan masih diam dan pikirannya masih kemana - mana sampai tidak sadar kalau Aldo sudah memanggilnya sedari tadi.
"Ngalamun teruss!" peringatnya dengan memegang pundak Aruan.
"Ini bang ada kotakan paket, mikir juga ini kotaknya dari siapa?"
"Dari secreat admier Lo kalik dek," jawab Aldo abang Aruan yang sebenarnya kaget karena ada kotak paket pink.
Aruan berpikir keras lagi, selama ini dia nggak punya pengembar rahasia apalagi bisa dilihat sekarang ini dimana badannya kayak karung rombeng gini. Mana ada penggembar rahasia hahaha.
"Nggak ada bang, lihat dong badan gue kek gini", ucap Aruan sembari berjalan keluar dari rumah.
"Ya udah sekarang olahraga aja dulu, lari keliling komplek abis itu skipping sama basket". suruh Aldo dengan merangkul pundak Aruan.
Setelah ribut - ribut kecil gara - gara benda kotak berwarna pink yang di jatuhkan tepat di depan rumah Aruan, Aldo dan Aruan langsung bergegas untuk olahraga.
Aruan dan Aldo jogging mengelilingi komplek rumahnya 2x putaran. Biasanya Aldo melakukan 3x putaran, berhubung Aldo melakukannya tidak sendirian dan Aldo bersama adeknya yang sedari tadi sambat.
Akhirnya Aldo melakukannya 2x putaran saja."Lama banget sih, kakak duluan kesana. Kakak tunggu di pertigaan deket lapangan basket." Suruh Aldo kepada Aruan yang sedang memegang lutut, menetralkan detak jantungnya yang berdetak kencang.
"Abangg!!!." Teriak Aruan tidak terima di tinggal sendirian.
Aldo tetap berlari hingga mendekati lapangan basket, saat sampai di pertigaan Aldo tak sengaja melihat seekor kucing yang hampir tertabrak oleh pengendara motor merk ducati berwarna orange.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruan [On - Going]
Teen FictionIni bukan cerita tentang bad boy dan bad girl. Ini bukan cerita tentang cowok ketemu cewek langsung suka. Ini cerita tentang Kupu - kupu yg dikejar nggak ketangep, tapi nggak tahu diakhir. Ini cerita tentang Sampah berjalan yang akhirnya menjadi be...