4. Kau takkan pernah bisa pergi dariku!

239 44 2
                                    

Setelah makan dengan sedikit terpaksaa karena Yohan yang mengancam Yeri.
Akhirnya setelah selesai, mereka keluar dari restoran tersebut dan berjalan beriringan berdua.

Diperjalanan Yohan menyuruh Yeri untuk membelikan minuman karena ia merasa haus, Yeri terpaksa menurut saat lagi-lagi Yohan mengancamnya.

Sebenarnya, itu hanya pengalihan. Yohan merasakan kehadiran seseorang yang memata-matainya sedang bersembunyi dibalakang tiang listrik.

"Keluar! Aku tau kau berdiri disana, Minkyu!" Ujar Yohan tegas dan menakutkan.

Minkyu terkekeh mendengar suara Yohan, akhirnya ia keluar dari tempat persembunyiannya dan berjalan mendekati Yohan dengan pisau ditangannya.

Dia Minkyu salah satu musuh gelapnya, yang selalu ingin balas dendam terhadap Yohan karena sudah menjatuhkannya.

Yohan lalu membayangkan masa lalunya, yang juga sama seperti Minkyu, sama gilanya yang selalu membawa senjata kemana-mana.

Tanpa diduga, Minkyu menancapkan pisau tersebut tepat di dada sebelah kiri Yohan. Yohan langsung ambruk karena serangan yang tiba-tiba dilakukan Minkyu.

Minkyu tertawa terbahak-bahak melihat Yohan yang ambruk dihadapannya, dan terlihat kesakitan dengan tangannya yang terus memegang dadanya yang tertancap pisau

Yohan mencoba tetap sadar dengan menyeret tubuhnya agar bersandar ditiang listrik disampingnya, ia melihat Minkyu tertawa sembari melangkah menjauhinya.

Yohan kembali membuka matanya, saat mendengar Yeri berteriak dengan menjatuhkan botol minuman yang dibelinya,
Yeri melamgkah mendekatiya dengan raut wajah terkejut sekaligus khawatir, ia berjongkok dihadapan Yohan dan menepuk-nepuk pipinya,

"Astaga! Kau kenapa? Kau baik-baik saja? Tetap bangun oke? Aku akan mencari bantuan dulu!" seru Yeri panik melihat Yohan yang hampir kehilangan kesadaran dengn pisau yang masih menancap didadanya.

Yeri berniat berdiri untuk mencari bantuan tetapi Yohan menahan tanganya,
"Pe-pergi!" Ucap Yohan pelan.

Yeri mencoba melepaskan cekalan tangan Yohan, "Iya! aku akan pergi mencari bantuan, kau tunggu disni dulu!"

Tapi Yohan semakin mengeratkan cekalannya pada pergelangan tangan Yeri,
"Jika kau pergi sekarang, Aku berjanji akan menghilang dari hadapanmu! Tapi, Jika kau tak pergi kau akan menyesal!" Seru Yohan pelan tapi masih saja terdengar menakutkan ditelinga Yeri.

Yeri bingung, apakah ia harus meninggalkan Yohan dengan keadaan yang seperti ini? Ataukan ia harus menolongnya terlebih dahulu? Tapi kembali lagi, niat Yeri adalah untuk kabur dari Yohan, dan saat ini adalah kesempatan yang bagus yang diberikan kepadannya.
Akhirnya Yeri memilih pergi, ia berlari meninggalkan Yohan.

Yohan tersenyum miris melihat Yeri yang berlari meninggalkannya, ia kemudian menutup matanya yang terasa berat.

Tak lama kemudian, suara gerobak yang didorong mendekat ke arahnya, dan wajah panik Yeri yang kembali dan beniat menolong Yohan.

"Yohan! Buka matamu!  Ayo! Aku akan mengantarmu ke rumah sakit!" serunya panik sembari menarik Yohan agar berdiri dan berniat membawanya dengan gerobak.

Yohan membuka matanya dan tersenyum melihat wajah panik Yeri, ia kemudian berdiri dan melepaskan pisau yang menancap didadanya. Kemudian menatap Yeri yang berteriak kaget.

"Kim Yerim, kau benar-benar wanita yang lemah!" seru Yohan memandang Yeri yang terkejut.

Yeri mencoba memproses keadaan, kenapa Yohan terlihat baik-baik saja? Bahkan tak ada noda darah sedikitpun saat Yohan melepaskan pisau yang menancap didadanya.
Sialan. Ia dikerjai.

"KAU! Apa kau mengerjaiku? Sialan!  Aku panik, bahkan aku seperti idiot yang ingin menolongmu dengan membawa gerobak sampah ini! Kau benar-benar akhhhhhhh!" Teriak Yeri kesal sambil menujuk nunjuk Yohan yang sedang tersenyum dengan idiotnya.

Yohan terkekeh, "Aku menyukai hatimu yang lemah karena membawa gerobak sampah itu kemari."

"Sialan!" umpat Yeri lagi.

Yeri berniat pergi tapi Yohan melarangnya dengan mengacungkan pisau kearahnya. Yeri ketakutan. Sungguh. Saat pisau tersebut tepat didepan wajahnya.

"Aku telah memberi kesempatan padamu untuk pergi, tapi kau tak melakukannya. Jadi jika ku pergi sekarang, aku akan membunuhmu!" Seru Yohan tajam setajam pisau yang kini diarahkan pada wajah Yeri.

***

Y

uhuuuu!! Yohan stannn!!
Gimana? Yohannya gagahkan?!

Pliss komen dan vote!!!
Terimakasih!!!!

Aku sayang kalian Yohan stann!!!
Tapi aku lebih sayang Yohan;)

Ini hadiah untuk para Yohan stann!!

Gustiiii!!!  Salaki aing imutnya ngalahin aing dehhh:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gustiiii!!!  Salaki aing imutnya ngalahin aing dehhh:(

Gwaenchana I Kim Yohan X Kim YerimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang