chapter 1

4.5K 314 5
                                    

✍️✍️✍️

Seorang gadis cantik,nampak menuruni tangga,dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya,dan mulut yang masih menguap, seperti orang yang belum ingin terbangun dari tidurnya.

Perlahan ia menuju dapur dan membuka kulkas, matanya menyisir mencari sesuatu di dalam kulkas.

Ya itu dia

Matanya menemukan sesuatu, hingga sebuah senyum kecil terlihat begitu saja.

Sebuah minuman kaleng berenergi,gadis itu langsung menutup kulkas dan meneteng minuman itu menuju ke sebuah kursi.

Belum sampai tujuannya untuk duduk,ia kembali lagi kedapur.

Kali ini ia mengambil beberapa makanan ringan dengan berbagai jenis merk.

Menikmati pagi dengan duduk santai di depan tv, menyaksikan kabar terbaru seputar negri ini, seperti bisnis,saham, selebriti,politik, ekonomi dll.tak lupa dengan cemilan yang kini kandas tak tersisa.

"Membosankan"gumamnya mengambil minuman kaleng yang sedari tadi belum ia sentuh.

"Nona muda, maaf kan saya,saya tidak tau nona akan pulang,jadi saya tak menyiapkan serapan"

Seorang perempuan tua datang sambil menunduk pada gadis itu yang kini tengah tersenyum.

Rasa khawatir nampak jelas di wajah wanita tua itu,yang tak lain adalah pelayan di rumah itu.

Rumah berukuran besar,luas dan elegan, ditambah dengan dekorasi yang mengangumkan,keramik yang bernilai jutaan won itu, berdiri dengan agungnya di setiap sudut rumah.

"Tidak masalah bi,lagian aku juga sudah kenyang"cengirnya sambil melirik bungkus cemilan itu yang berserakan.

"Tapi nona,,anda tidak boleh  memakan makanan yang tak sehat dan berenergi seperti itu,nanti kalau tuan muda oh tau,ia,,

"Tuan muda oh?siapa dia,kenapa aku baru memdengarnya"potong gadis itu menatap bingung pelayan yang kini nampak gelagapan.

"Bukan siapa-siapa nona"jawabnya meyakinkan.

"Oohh"respon gadis itu sambil membersihkan sampah-sampah makanannya yang berserakan di atas meja.

"Biar,saya saja nona muda,lebih baik nona segera mandi,bukankah sebentar lagi Anda ada jadwal kuliah"ujar pelayan itu mengambil bungkus cemilan itu dari tangan gadis itu.

"Oh,Aku hampir lupa!"gadis itu menepuk jidatnya sendiri,ia langsung berlari menaiki tangga.

Setelah memastikan gadis itu,telah masuk ke kamarnya,baru pelayan itu bisa bernapas lega.

"Oh, syukurlah, hampir saja"katanya membawa sampah itu.

.
.
.

Kini gadis itu sudah turun kembali dengan pakaian yang sangat serasi dengan dirinya.wajah cerianya sudah menjadi ciri khasnya.

Menjadi anak yatim piatu,sejak berumur 15 tahun, tidak menjadi kan dirinya terlihat seperti anak yang kekurangan kasih sayang.

Ia malah tumbuh menjadi gadis yang mandiri,tanpa ingin merepotkan para pelayannya yang sudah menemaninya sebelum orang tuanya meninggal karena kecelakaan.

Biarpun tumbuh tanpa orangtua,ia tidak merasa kekurangan apapun, semua hal yang ia butuhkan sudah tersedia untuknya.

Kadang gadis itu heran,berapa banyak kekayaan orangtuanya yang mereka tinggalkan untuk anak semata wayang itu.

Baru saja ia akan membuka pintu mobil, seseorang menahan dan menutupnya lagi.

"Maaf nona muda,biar saya saja yang mengantar nona"seorang pria yang memakai jas hitam nampak tunduk pada gadis itu.

MY FIANCE IS DANGEROUS - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang