01. Sakit

917 182 250
                                    

Maira's

Hari ini aku demam. Ya memang bukan penyakit yang berat. Tetapi ini sangat mengganggu asal kalian tahu.

Tidak masuk sekolah sehari saja, membuat rasa rindu ku kepada Ameng begitu besar.

Ameng adalah pacar ku. Nama lengkap nya Christian Samuel Thimoty. Ameng adalah nama panggilan ku untuk nya, tidak tahu nyambung nya darimana. Entah bagaimana ceritanya aku memanggilnya dengan sebutan itu pun aku tidak tahu.

Baik, kita panggil saja dia Samuel.

Dia sipit, lebih mirip orang China. Tetapi ia itu sering mengaku orang Korea. Ya terserah dia saja.

Samuel tidak pernah datang ke rumah ku. Ekhem, pernah dua kali. Itu juga pada saat aku sakit di sekolah lalu ia mengantarku pulang. Walaupun sudah setahun kami memiliki status lebih dari teman.

"Dek? Buka dulu pintu nya, kakak bawain makanan" terdengar suara dari luar kamar ku yang sangat ku hafal.

"Masuk aja, ga di kunci" lirih ku. Suara ku serak, tenggorokan ku sakit.

Aku mendengar dari balik selimut suara pintu dibuka.

"Dek, makan dulu" ucap kak Nathan mengguncang-guncangkan tubuh ku.

Ah, pusing rasanya. Dia memang kakak yang tidak pengertian!

"Apa sih, kak?!" sewot ku membalikkan tubuh.

Kak Nathan menggeleng-geleng. "Makan dulu, kamu belum makan. Ntar ga sembuh-sembuh" ucap nya. "nyusahin tau" lanjutnya yang membuat kedua mataku terbelalak.

Aku melempar bantal kearah nya, "Heh!"

Aku menyelimuti tubuhku lagi, "gamau. Kakak gitu sih"

"Maira" tegas nya.

Aku bangun dari tiduran ku lalu membuka selimut ku sepenunhnya. "iya-iya bawel"

"Mau kakak suapin?" tanya nya dengan raut wajah seperti biasa, datar.

Aku menggeleng, "gak usah makasih. Aku udah gede kak"

Kudengar ia terkekeh, "udah gede? Tapi masih kayak bayi tau gak?"

Aku melotot, "kayak bayi gimana, hah?!"

Dia menyeringai, "kalo dibilangin susah, gatau aturan. Udah gede tapi gak pernah mikir"

Aku tersedak saat mendengar ucapan kak Nathan. Apa maksudnya coba? Ingin menyindirku??

Saat aku ingin membuka mulut, tiba-tiba kudengar ada yang membunyikan bell rumah. Pasti ada yang bertamu.

"Bentar marah-marah nya, kakak mau cek" ucap nya lalu pergi keluar dari kamar ku.

Saat sedang asik makan, kudengar keributan di luar. Siapa sih yang bertamu membuat keributan dengan kakak ku?! Mengganggu waktu makan ku saja! Kan aku jadi kepo ingin melihat.

Aku menaruh piring dan cangkir di atas meja belajar ku. Lalu keluar kamar dan menuruni anak tangga.

"Maira gak ada" itu suara kakak ku terdengar ketus, aku mendengar nya saat menuruni tangga. Aku berhenti sekejap, ingin mendengar percakapan kakak ku dengan orang yang sepertinya ingin menemui ku.

"Tapi, kak. Please ijinin aku jengukin Maira" ah sekarang aku tahu dengan siapa kakak ku berhadapan.

Dia Christian Samuel Thimoty.

"Gue bilang Maira gak ada! Lo budeg, hah?!" kakak ku membentak Samuel. Aku tidak terima ia berbohong tentang ku.

"G-gak ada? Bukannya dia sakit?" tanya Samuel.

AliumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang